Hangyul, Soobin, dan Yohan lagi jalan bareng ke kelas dari tempat parkiran. Pas ditengah perjalanan, Soobin berhenti.
"Kenapa, Bin?" toleh Hangyul.
"Yohan lo duluan aja dulu. Gue mau ngobrol bentar sama Hangyul." Nada bicara Soobin terdengar serius.
Yohan dan Hangyul natap Soobin dengan ekspresi sama-sama bingung.
"Kalian main rahasia-rahasian di belakang gue?" tuduh Yohan merasa dihianati.
"Bukan. Seriusan ini gue ngga bakal ngehianatin lo kok. Lo pergi ke kelas duluan deh." Paksa Soobin tidak sabar.
"Cih..." Yohan sinis dan segera ninggalin kedua temannya itu.
Hangyul berdiri dengan tatapan serius ke Soobin. Tapi konyolnya si Soobin malah asik nyedot susu kotaknya kan Hangyul jadi sebel liatnya.
"Jangan bilang lo nyuruh gue liatin lo minum susu?" Hangyul natap Soobin tajam.
"Eh iya lupa gue mau ngomong sama lo..." Soobin senyum cekikikan dan melepas tautannya dengan sedotan. Si bayi.
"Buruan Bin." Desak Hangyul yang mungkin kakinya udah kesemutan. Padahal baru bentar.
Soobin mengosok hidungnya yang ngga gatal sebentar. Kemudian dia menghirup nafas pelan-pelan dan melepaskannya pelan-pelan. Jujur aja Hangyul udah bete banget mukanya liat Soobin. Setelah itu, Soobin natap Hangyul. Tatapannya menjurus, serius dan kesan paudnya seketika hilang.
"Sorry gue baru ngaku sekarang ke lo..." Soobin diam sejenak, Hangyul mulai berfikiran negatif. Jangan bilang Soobin mau nembak dia? Plakkk!!!
"..Gue suka sama Yeji, tapi gue ngerasa gue ngga Pantes sama dia. Yeji suka lo, dan akhir-akhir ini lo juga udah jarang cerita soal Yiren ke gue kan. Gue tahu lo mulai suka sama Yeji, Bener kan?" tebak Soobin yang dibalas anggukan oleh Hangyul.
"Tapi gue udah ditolak sama Yeji. Dia milih lo." Balas Hangyul lemes.
Soobin tersentak dan nyaris kesedak, kebetulan dia lagi minum.
"Ngga! Ngga! Ngga! Yeji Pantes sama lo. Gue mah males ya mikir cewek dulu, gue kan masih muda ya, ogah gue mikir cewek. Ntar kalau dia ngekang gue gimana? Ngatur-ngatur gue gimana? Sumpah ya gue, ya.. gue.. Pokonya lo harus nembak Yeji lagi. Gue yakin dia nerima lo kok." Soobin tersenyum tapi matanya memerah.
Mata Hangyul memincing. Dia cukup pintar membaca ekspresi seseorang. Dan sekarang, Soobin sedang berbohong. Maksudnya, dia mengikhlaskan Yeji untuknya tapi sebenarnya itu menyakitkan bagi dirinya sendiri, Hangyul tahu itu.
"Bin, lo mau nangis kan?" tebak Hangyul.
Soobin mencibir dan langsung membalikan badannya membelakangi Hangyul.
"Kalau lo nyakitin Yeji, gue lempar susu kotak lo." Ancam Soobin langsung jalan ninggalin Hangyul.
Hangyul tersenyum. Dia ngga pernah nemuin teman sebaik Soobin. Apa dia harus ngutarain perasaannya ke Yeji lagi?
💄💄💄
Jaemin menunggu Yuna di motornya. Ngga tahu, dia ngga suka aja ngeliat Yuna barengan sama Yohan. Meskipun Yohan ngelarang Jaemin buat ngedeketin Yuna, tapi Jaemin ngga mau nurutin kemauan Yohan itu. Bagi Jaemin, Yuna dan dia itu temenan. Kenapa harus ada larangan buat saling ngejauh? Tapi Jaemin merasakan desiran aneh saat bersama Yuna, apa itu rasa suka? Mungkin.
Ngga lama setelah itu, Yuna dateng dengan motor kesayangannya. Jaemin bergegas menghampiri Yuna yang belum sempurna memarkirkan motornya.
"Na Jaemin..." sapa Yuna tersenyum cerah. Segera ia turun dari motornya dan tak lupa bercermin dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIPSTICK 💄 (X1 SKZ NCT ITZY) ☑
Fanfic[Finish] Jaemin tidak menyangka harus sebangku dengan cewek pengoleksi Lipstick, Yuna. Obsesi terhadap lipstick selalu membuat Jaemin jengkel dan keheranan. Apalagi Yuna selalu memberi nama di setiap lipstick yang ia miliki. Bahasa Tidak Baku • Sta...