💄8💄

561 72 19
                                    

Jaemin langsung gedor-gedor rumah Yohan minta pertanggung jawaban. Jaemin ini mengira si Yohan yang udah ngempesin ban motornya. Rumah mereka itu deketan banget, Cuma kehalang satu rumah aja.

Tak lama kemudian, Yohan membuka pintu rumahnya dan si Jaemin langsung emosi.

“Maksud lo apa ngempesin ban motor gue hah?” sentak Jaemin sudah ngga bisa kalem.

Yohan mengernyitkan dahi. Dia ngga paham sama maksud Jaemin.

“Kalau lo benci sama gue, langsung ngomong aja. Ngga usah maen belakang, bro. Banci!” sentak Jaemin dengan tertawa khasnya.

“Lo nuduh gue?” tanya Yohan sambil menunjuk dirinya sendiri.

“Itu faktanya, gue ngga nuduh lo.” Jawab Jaemin sambil menunjuk Yohan.

Yohan menatap dingin ke Jaemin.

“Gue ngga ada waktu buat ngelakuin hal-hal kotor kaya begitu. Kampungan!” tegas Yohan dengan sinis.

“Lo ngga usah bohong, gue tahu kok lo cemburu karena gue masih ngobrol sama Yuna kan?” tuduh Jaemin memojokkan Yohan.

“Gue tegasin ke lo, bukan gue!” sentak Yohan.

“Kalau bukan lo siapa ?” tantang Jaemin.

“Yang sekolah disana banyak, kenapa harus gue yang lo tuduh. Mikir!” sentak Yohan langsung menutup pintu rumahnya dengan keras.

Melihat ekspresi Yohan yang begitu-begitu saja membuat Jaemin berfikir memang bukan Yohan yang ngelakuin. Terus siapa dong?

💄💄💄

Hangyul terlihat membaca buku di kelas dengan tenang. Lia yang baru dateng langsung duduk di samping Hangyul. Ya kan emang duduknya disana hehe.

“Udah lama?” Lia menatap Hangyul.

“10 menitan.” Hangyul masih fokus baca buku.

“Lo baca apa?” Lia sambil melirik buku yang dibaca Hangyul.

Tidak menjawab, Hangyul hanya memperlihatkan cover bukunya saja. Lia yang merasa sikap Hangyul cuek banget langsung diam dan ngeluarin bukunya sendiri. Hangyul ngelirik Lia sekilas dan ia ngambil sesuatu dari dalam tasnya. Itu Roti.

“Ini gue balikkin roti yang lo kasih kemarin lusa.” Ucap Hangyul memberikan roti itu ke Lia.

“Kenapa dibalikkin kan gue yang ngasih?” Lia enggan nerima roti itu.

“Gue kan ngga minta lo beliin.” Hangyul kekeh memberikan roti itu ke Lia.

“Tapi gue Cuma pengen ngasih ke lo.” Tegas Lia menolak roti itu.

“Lia..” Hangyul menatap Lia dengan tatapan menakutkan. Serem!

Lia langsung bergidik menatap ekspresi Psiko Hangyul yang kumat.

“Terima ya.” Hangyul langsung senyum.

Mau tidak mau Lia langsung menerima pengembalian roti itu. Dan saat Lia menerima roti itu, Yeji lihat. Langsung aja dia berjalan ke arah Hangyul.

“Roti buat gue mana?” Yeji mengulurkan tangannya ke Hangyul.

“Roti?” Hangyul bingung.

“Itu si itu dikasih, gue mana?” tunjuk Yeji ke roti yang dipegang Lia.

“Kalau lo mau ini buat lo aja, Yej.” Ucap Lia menawarkan rotinya.

“Gue ngomong sama Hangyul.” Ketus Yeji.

Lia langsung terdiam. Hangyul tersenyum melihat Yeji. Ngga tahu kenapa Hangyul tiba-tiba tertawa.

“Kapan-kapan gue beliin roti deh.” Ucap Hangyul tersenyum melihat Yeji.

LIPSTICK 💄 (X1 SKZ NCT ITZY) ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang