💄3💄

744 90 19
                                    

“Yohan, ngga usah. Ini urusan gue sama Na Jaemin. Kalau lo mau beliin gue lipstik, pas gue ultah aja ya tanggal 9 Desember.” Jawab Yuna tersenyum melihat Yohan.

“Gue bilang biar gue yang beliin.” Tegas Yohan natap dingin ke arah Yuna. Serem njir.

Jaemin beranjak dari tempat duduknya dan menatap Yohan yang berdiri disamping mejanya. Jaemin natap Yohan agak sinis lalu menyunggingkan senyum tipis. Yohan melengos.

“Lo mau nyelesain masalah gue? Kalau iya dengan senang hati lo bisa gantiin.” Jaemin menatap Yohan.

Aura dingin Yohan naik ke level-7. Kalau biasanya ada di level 1-3, ini dia sudah berada dititik puncak. Yohan tidak bisa menampik kalau dia sangat benci dengan Jaemin.

"Gimana? Jadi kaga? " tantang Jaemin dengan senyum menyebalkan.

💄💄💄

Hangyul dan Ryujin masuk ke kelas bersamaan setelah dipanggil gurunya ke kantor. Biasalah ada bel pengumuman. Kenapa berdua? Ngga satu aja perwakilan? Si Hangyul maksa Ryujin menemaninya karena dia itu sebenarnya ngga mau jadi ketua kelas dan masih kaku.

“Ngomong!” Ryujin menatap Hangyul yang masih diam memegang kertas.

Hangyul komat-kamit menatap Ryujin. Itu lebih tepatnya sih komat-kamit antara kesel atau mau ngamuk ke Ryujin.

“Oy pengumuman!" Hangyul berteriak dan membuat seisii kelas terdiam.

“Bulan depan ada Tour  dan harus bikin kaos kelas. Terserah mau model apa yang penting kompak. Ini wajib dan gratis.” Jelas Hangyul terlihat keren.

“Bulan depan? Tanggal?” celetuk Kevin.

“Perkiraan sih 20-akhir, jadi kita harus cepet-cepet bikin kaos kelas, kalau ngga ada kaos kelas ada denda per anak... ” Hangyul lupa dan membaca lagi kertas yang ia pegang.

“250ribu.” Lanjut Ryujin karena Hangyul kelamaan.

“Itu nginep ngga?” tanya Yeji motif Caper.

“Dua hari satu malam.” Jawab Ryujin cuek.

Yeji kecewa karena bukan Hangyul yang menjawab.

“Terus kita ke mana aja? Makan berapa kali? Tidurnya ditentuin?” tanya Yeji ngga mau menyerah kalau soal Hangyul.

Ryujin menatap kesal ke Yeji karena pertanyaan yang sebenarnya ngga perlu itu.

Hangyul tiba-tiba berjalan ke kursi Yeji dan memberikan kertas itu ke Yeji.

"Nih baca sendiri." ucap Hangyul.

Tatapan Hangyul nyaris bikin Yeji pingsan. Hyunjin yang melihat tingkah kembarannya itu bergidik geli alias jijik. Yuna yang menyadari hal itu tersenyum melihat ekspresi Yeji dari cermin kecil yang selalu ia bawa.

Selesai menyampaikan pengumuman, Hangyul dan Ryujin kembali ke tempat duduknya masing-masing.

“Minggir lo.” Ryujin menatap judes Kevin yang jadi teman sebangkunya.

“Amit-amit duduk sama preman. Mimpi apa gue kemarin pas pembagian dapet lo.” Oceh Kevin yang memiliki kepribadian antonim dari Ryujin.

“Bacot!” sahut Ryujin.

Sedangkan di kursi lain, Lia tampak malu-malu entah karena apa.

“Gue tahu lo tadi kumpul pas jam istirahat. Jadi lo pasti belum sempat makan.” Lia memberikan roti ke Hangyul. Setdah.

Hangyul menatap roti yang diberikan oleh Lia lalu beralih menatap Lia dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan, aneh. Lia sudah bisa menebak kalau Hangyul bakal melihatnya seperti itu. Psiko mah beda yaa.

LIPSTICK 💄 (X1 SKZ NCT ITZY) ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang