💄5💄

653 79 20
                                    

FRIED CHICKEN NANA

Jaemin tampak sedang menggoreng bagian-bagian ayam seperti paha, dada, kepala, pundak lutut kaki lutut kaki. Bukan, bukan itu maksudnya.

Jadi Jaemin itu lagi kerja eh bukan kerja sih, lebih tepatnya lagi jadi karyawan di usahanya sendiri. Tiap hari pas sore sampek malem dia kerja jualan ayam kentucky. Kenapa namanya Nana? Ya karena itu nama ibunya. Ngomong-ngomong soal Nana, Jaemin jadi inget Yuna. Bukan Yuna sih, lebih tepatnya sama lipstik Yuna yang diberi nama Nana. Ingat itu bikin Jaemin ketawa sendiri.

Jaemin ini bukan orang kaya tapi juga bukan orang miskin. Sederhana? Kayanya juga bukan sih. Sebenarnya ibunya itu udah ngelarang dia jualan ayam ini pake gerobak dan udah nyedian tempat gitu yang lebih luas, strategis dan hits, cuma Jaeminnya ngga mau. Gerobak ini juga dia beli pake uang tabungannya sendiri.

Ayahnya? Kayaknya kita jangan bahas Ayah Jaemin dulu deh. Nanti malah jadi silsilah keluarga kan repot.

“Mas, paha sama dada 4 ya.” Pembeli dateng ke gerobak Jaemin.

“Siap!” Jaemin senyum ramah dan segera bertindak mengambil pesanan dari pembeli.

💄💄💄

Yohan pakai Hoodie warna kuning mencolok. Dia keluar dari rumahnya entah mau ke mana yang jelas dia Cuma jalan kaki. Mana celananya pendek selutut lagi.

Rumahnya si Yohan keliatan mewah banget. Lantainya aja 3 tingkat. Udah bisa dipastiin sih kalau si Yohan ini anak orang kaya.

Yohan berjalan sampai keluar dari gang rumahnya.

Tunggu, kok dia belok ke Warteg? Doyan juga dia makan pinggir jalan.

Sesampainya di dalam warteg dia natap penjualnya. Ngga usah tanya ekspresinya gimana, dia tetep datar sama tu penjual. Batin si penjual pengen nampol gorengan keknya ke muka Yohan.

“Bang ini.” Yohan ngasih duit seratus ribuan ke penjualnya.

“Seperti biasa mas?”

Jadi Yohan sering ke Warteg? Penjualnya sampai hafal begitu.

“Iya bang. Buat mereka ngga kelaparan ya bang. Kalau kurang bilang aja ke saya.” Ucap Yohan.

“Siap mas.”

Jadi gini, Yohan ini tiap hari ke Warteg buat ngebeliin anak jalanan makanan. Penjualnya ini amanah dan selalu manggil anak-anak itu buat ke Wartegnya. Kenapa Yohan ngga ngasih langsung? Dia ngga mau nunjukkin itu sih. Salut deh sama si Yohan walaupun pelit senyum.

💄💄💄

Yuna duduk di depan cermin kesayangannya. Ia menarik masker yang beberapa menit lalu ia tempelkan di wajah. Yaha, wajahnya berkilau seperti biasanya. Yuna tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia melirik lipstik yang diberikan oleh Jaemin.

“Selamat malam, Nana.” Yuna tersenyum dan anehnya di mencium lipstiknya itu. Apa dia Naksir Jaemin?

Eh bentar, bukan Cuma Nana aja kok yang di cium tapi beberapa lipstik yang kebetulan ada disana ia usap kayak anaknya sendiri. Please Yuna, lo berlebihan.

💄💄💄

Hangyul berdiri di depan kelas dengan laptop juga proyektor yang udah nyala yang di hadepin ke tembok kosong biar semua bisa lihat jelas. Ryujin juga ada di depan karena dipaksa Hangyul, untungnya si Ryujin ini mau. Biasanya dia kan paling anti dipaksa. Barangkali si Ryujin juga takut sama jabatan Hangyul yang dinobatkan sebagai seorang Psiko kelas Kakap.

Hangyul mengklik dan tampak jelas gambar di layar besar alias tembok.

“Ini desain kaos kelas buat Tour . Bukan gue kok yang desain, tapi kakak gue.” Jelas Hangyul menunjukkan beberapa hasil desain dari kakaknya.

LIPSTICK 💄 (X1 SKZ NCT ITZY) ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang