"Elo kan pelakunya?"
"Iya, tapi gue cuma disuruh."
"Gak usah ngelak. Jelas-jelas lo yang kasih paketnya ke kurir palsu, pasti lo juga kan dalangnya."
"Bukan gue. Lo harus percaya sama gue."
"Lo pikir gue bisa percaya sama omongan seorang penjahat kayak lo?!!"
Laki-laki itu menghela napas pasrah, "terserah, gue udah bilang kalau gue bukan pelaku yang sebenarnya."
Kemudian tangannya melepas paksa tangan Taeyong di kerah bajunya yang udah lecek.
"Brengsek!!"
"Lis, gimana pak jungkook udah nembak lo belum?"
Pertanyaan Jennie buat lisa bangun dari lamunannya. Iya gengs dia galau. Sejujurnya dia nyesel udah tolak Jungkook. Tapi kayaknya Jungkook juga gak begitu serius sama dia.
Sekarang aja Jungkook dingin banget, kayak udah lupain kejadian tempo hari. Padahal Lisa ngarep dikejar-kejar kayak orang lain. Tapi nyatanya Jungkook gak ada ngomong apa-apa lagi sama dia.
Hhh, cewek dengan semua kemunafikannya tentang cinta.
"Enggak." Bohongnya. Karena gak jadian, Lisa gak mau temen-temennya tahu kalau Jungkook ditolak Lisa tanpa alasan. Padahal mereka juga tahu Lisa ini punya perasaan yang sama.
"Lah, yang sabar ya bebeb. Masih banyak kesempatan dilain waktu." Kata Rose prihatin. Mereka lagi ngopi di cafetaria. Tapi daritadi Jennie sama Ten keliatannya gak bersemangat banget. Padahal biasanya rame adu bacot. Jisoo aja terheran-heran.
"Eh, mau pesen cake lagi gak? Gue traktir deh." Kata Jisoo yang mencoba membangun suasana suram dimejanya.
"Wahhh, mauuuuuu." Kata Rose bersemangat. Lah malah ini anak yang paling semangat.
Ten ambil ponselnya terus berdiri, "eh gue balik ke atas duluan ya. Kerjaan gue lagi banyak banget nih tadi masih ada yang belum tuntas."
"Pantesan muka lo kusut kayak sprei bekas tempur. Dah sono pergi, gue gak butuh lo lagian." Kata Rose.
Ten ketawa pelan. Tangannya jewer bentar telinga Rose. "Dasar tukang makan. Yaudah gue pergi ya, byee." Pamitnya terus pergi.
Lisa, Jisoo sama Jennie cuma say bye doang. Kalau Rose sih misuh-misuh soalnya dia lagi nyeruput kopi telinganya dijewer, bibirnya jadi belepotan kopi.
"Nih nih tissue." Kata Jennie sambil kasih Rose tissue.
"Gue juga keatas duluan ya gengs. Baru inget deadline laporan sore ini. Dadahhh." Katanya lagi terus pergi.
"Ini kita gak sekalian pergi juga biar keliatan sibuk gitu kayak mereka?" Tanya Lisa.
"Gak usah, sini cerita aja kalian semua biar plong pas kerja." Kata Jisoo.
"Hueeee, iyanih gue mau cerita kemaren Junhoe bla bla bla bla~~~"
Dan waktu istirahat mereka habis dipake curhat satu sama lain. Rose yang curhat direbutin dua cowok. Jisoo yang curhat abis ketemu mantan terindah.
Dan of course Lisa juga curhat tentang Jungkook tapi gak ceritain tentang nembaknya dan soal paket ancaman yang sampai saat ini masih dikirim ke alamat rumahnya dan alamat kantornya.
Taehyung lagi di gedung galeri. Karena jadwalnya gak padat buat hari ini, dia mau ketemu seseorang yang akhir-akhir ini sangat mengganggu banget.
Gimana gak ganggu kalau setiap hari ada aja chag dari orang itu? Padahal Taehyung udah block nomornya tapi dia chat lagi pake nomor baru. Menyebalkan. Makanya sekarang Taehyung ngajak ketemu. Dia mu lihat, apa sih yang dibawa orang itu sampe berani-beraninya ganggu seorang Kim Taehyung.
Tapi aneh banget masa ini orang ngajak ketemuan di galeri yang harusnya sunyi dan tenang. Atau jangan-jangan ini cuma kamuflase?
"Kim Taehyung."
Taehyung berhenti di lorong yang sepi. Di depannya tepat sekitar empat meter, ada seseorang yang jelas banget Taehyung kenal. Wah, gak nyangka bakal ketemu dia lagi.
"Cih, kan udah gue bilang kalau lo udah gue buang. Ngapain minta ketemu?"
"Gue butuh bantuan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Boss Series] Jeon Jungkook
Fanfiction"Lisa, kamu bisa tolongin saya buat laporan bulan ini?" "Siap boss!" Kisah Lisa, si pengangguran yang pada akhirnya dapet kerjaan dari cowok di masa lalunya. by: meongijo_