ㅡ ; Chapter 15

447 88 16
                                    

Yuqi, Guanlin, dan Jihoon berbarengan menengok ke arah sanng pemilik suara. Di sana berdiri tegap seorang lelaki yang tak kalah tinggi dari Guanlin tengah tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya dengan ceria.

"Hey! Astaga, tak kusangka kita akan bertemu di sini sebelum pestamu!" seru Yuqi segera bangkit dari duduknya dan memeluk lelaki itu.

Oh, jadi ini yang namanya Lucas, gumam Jihoon dalam hati.

Lucas membalas pelukan Yuqi dan kemudian mengepalkan tangan, melayangkannya pada tinjuan Guanlin menjadi sebuah salam yang sepertinya biasa mereka lakukan.

"Sehat, bro?" sapanya sembari mengembangkan sebuah senyum miring dan hanya dijawab oleh anggukan dari Guanlin. Lucas lalu mengambil tempat duduk di samping Yuqi menghadap ke arah Guanlin dan Jihoon.

"Hey manis, siapa namamu?" Lucas mengangkat alisnya, tersenyum menggoda ke arah Jihoon dengan penuh minat.

"Darrel" jawab Jihoon polos. Ia tak sadar bahwa di sudut bibirnya terdapat saus yang menempel dan belum ia bersihkan.

Lucas sedikit mengangkat tubuhnya dan membungkuk ke arah Jihoon, mengelap kotoran tersebut menggunakan tisu dengan lembut. Jihoon terkejut dibuatnya. Mata lelaki manis itu kemudian membola dan menahan nafasnya ketika jarak wajahnya dan wajah lelaki tampan di depannya ini hanya terpaut beberapa cm. Jihoon hendak menolak dan menepis tangan Lucas, namun menatap tepat pada mata lelaki itu seolah menghipnotis. Mata hitam bagai permata sungguh mempesona, sehingga membuat Jihoon jadi kaku.

"Ekhm" Guanlin membersihkan tenggorokannya dengan penuh penekanan, membuat Lucas maupun Jihoon sedikit merasa canggung. Lucas lalu tersenyum pada Jihoon dan kembali ke tempat duduknya, sedangkan Jihoon menunduk dalam-dalam menyembunyikan wajah malunya.

"Bisa kebetulan sekali kita bertemu di sini" ujar Guanlin.

"Iya, aku baru saja bertemu dengan klienku di sini. Sekalian makan siang" jawab Lucas sekenanya. Ia lalu memanggil seorang pelayan dan memesan beberapa minum tambahan untuknya dan teman-temannya.

Di tengah perbincangan ringan, sang pelayan kembali dengan membawa beberapa gelas minuman. Lucas tersenyum ramah pada pelayan tersebut dan membantu menata minuman-minuman di atas meja. Jihoon memiringkan kepalanya, memperhatikan lelaki yang baru ditemuinya hari itu.

Lucas bukan orang yang seburuk ia pikirkan, dalam benaknya.

Mereka terlibat perbincangan seru hingga tak terasa langit sudah menjelang petang. Akhirnya setelah membayar, mereka melanjutkan perjalanan karena takut hari mulai gelap. Perjalanan menuju Wangfujing Street memakan waktu yang cukup lama.

"Kau tidak ikut?" tanya Guanlin pada Lucas. Lelaki dengan tubuh yang lebih kekar itu hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak, aku masih punya urusan lain yang harus aku tangani" jawabnya. "Sampai bertemu lagi besok di pesta, Darrel!" Lucas melambaikan tangannya dan tersenyum manis ke arah Jihoon. Lelaki yang lebih pendek itu kemudian mengangguk dan memasang wajah polos.

Karena jarak yang lumayan jauh, perjalanan memakan waktu sedikit lama dan karena terlalu lelah berkeliling serta perut terlalu kenyang setelah makan makanan enak, Jihoon akhirnya tertidur menyandar pada bahu Guanlin. Lelaki jangkung berlesung pipi itu tak tega membuat si manis terbangun sehingga ia bertahan sekuat tenaga menahan rasa kaku dan kesemutan pada bahunya yang sengaja ia miringkan, agar si manis dapat menyandar dengan nyaman. Entah sudah berapa jam waktu berlalu akhirnya mereka sampai.

Guanlin mengucap syukur banyak-banyak dalam hati, setidaknya bahunya tidak lumpuh dan ia masih bisa menggerakkan lengannya.

"Ah, maaf aku tertidur" Jihoon menegakkan tubuhnya dan membuang muka, tak kuasa menatap Guanlin.

DRAPETOMANIA ㅡ [ PANWINK ] HIATUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang