DISCLAIMER:MILIK SENSEI MASHASHI KISHIMOTO
******************
Manik emerald itu terbuka ketika sinar matahari dengan baik hatinya menyinari kamarnya.
Cuaca kini sudah memasuki musim gugur.Dedaunan mulai menguning dan meranggas.
Sakura mengelus perutnya yang semakin membuncit.2 bulan lagi ia bisa melihat anaknya terlahir kedunia.
Tsunade bilang kalau anak Sakura adalah perempuan.
Sakura tanpa sadar menyunggingkan senyum manis.Ia bangun lalu bersiap turun kebawah untuk membantu maid menyiapkan sarapan.
************
Jiraiya menyeruput kopi hitamnya dengan alis terangkat tinggi.Bagaimana tidak?
Saat ia turun dari kamarnya tadi ia melihat istrinya dan cucunya tengah memperdebatkan berapa banyak gula yang harus dimasukkan kedalam kopi yang akan diminum Jiraiya hingga akhirnya perdebatan tadi dimenangkan oleh Tsunade setelah mengancam bahwa ia akan menyuruh Sakura untuk tidak lagi membantu para maid.
Bagaimanapun Sakura tidak ingin merepotkan keluarga ibunya dan lagi ia hanya ingin 'sedikit' bersandar.
Jiraiya tersenyum lalu tanpa aba-aba ia segera memeluk kedua wanita itu.Jiraiya bersyukur setidaknya dengan mengasuh dan memberi kasih sayang pada Sakura dosa-dosanya pada putrinya sedikit berkurang.
Sakura dan Jiraiya mengantar Tsunade hingga ke pintu depan.Hari ini Tsunade akan melakukan seminar di salah satu universitas di tokyo.
Setelah kepergian Tsunade Sakura dan Jiraiya memutuskan untuk bersantai dihalaman belakan.Tak banyak hal yang bisa dilihat disini karena hanya ada ayunan berbentuk buah jeruk dan juga rumput.
"Sakura bolehkah Ojii-chan bertanya?" Jiraiya memposisikan badannya untuk menghadap Sakura yang kini tengah duduk di atas ayunan sembari memakan cupcake.
Sakura menelan cupcake yang ada dimulutnya lalu mengangguk.
"Selama kau tinggal bersama Mebuki dan Kizashi......pernahkah mereka menyayangimu?" Tanya Jiraiya.Ia benar-benar tak bisa menahan lagi rasa penasarannya akan kehidupan cucunya.
Karena dari yang Jiraiya dengar Sakura terus-terusan dianggap sebagai anak haram dan diperlakukan secara buruk.
Air muka Sakura berubah.Emeraldnya menyendu.Teringat akan sebuah hari dimasa lalunya.Hari yang sangat memalukan untuknya.
FLASHBACK ON
Taman kota terlihat begitu ramai pasalnya hari ini adalah hari minggu.Banyak anak kecil hingga orang tua menikmati waktunya ditaman.
Beberapa anak kecil bermain sepeda sedangkan para orang tua asik mengobrol.
Disalah satu pohon rindang terlihat seorang anak perempuan tengah duduk seorang diri.Anak itu menggenggam sebuah roti yang sudah hampir berjamur.Rambut berwarna merah mudanya acak-acakkan dan wajahnya sembab.
Sepertinya anak itu baru saja menangis.
"Woi! Kamu seharusnya tidak disini!" Teriak seorang anak laki-laki berkacamata bundar.Ia mendekat lalu mangambil roti milik anak perempuan itu dan menginjaknya tak berperasaan.Anak laki-laki itu tertawa begitupula dengan ketiga temannya.
"Benar Kabuto injak saja lagipula anak haram sepertinya memang tidak pantas makan apapun!" Ucap teman anak laki-laki itu.
"Kenapa kalian jahat padaku?" Tanya Sakura-anak perempuan itu-menahan tangisnya.
Keempat anak nakal itu tertawa dengan keras.
"Karena kamu memang pantas diperlakukan seperti itu bodoh!" Ucap Tayuya-anak perempuan nakal itu.
Manik Sakura berubah dingin lalu tangan mungilnya mengambil batu yang berukuran cukup besar dan melemparkannya.Batu itu tepat mengenai kepala Tayuya dan darah pun mengalir.
Kabuto dan yang lainnya terperangah sedangkan Tayuya menangis.
"Hei kenapa kalian diam saja?" Ucap Kabuto." Panggilkan ayah!"
Dua anak tadipun pergi dan Kabuto mendekati Tayuya sedangkan Sakura,anak itu tengah menahan air matanya.
Ada rasa takut tapi setelah mendapat ancaman dari Kabuto ia tak berani bergerak seinci pun.
Beberapa menit kemudian anak yang tadi pergi telah kembali bersama seorang pria berambut hitam panjang.Mata ambernya menatap tajam Sakura.
"Apa yang kau lakukan pada anakku ha!" Tanya pria itu tak sabaran seraya mencengkram lengan atas Sakura.Sakura hanya bisa menggeleng."Jawab bocah nakal!"
Sakura tersentak ketika pria itu membentaknya dan mempererat cengkramannya.Manik Sakura mengedar kesekeliling mencoba mencari bantuan dari orang-orang yang berdiri mengerubungi 'tkp' tapi apa mereka semua memandangnya sinis.
Sakura menangis ketika ia kembali dicaci dan dimaki oleh orang-orang itu.Menganggapnya sebagai yang salah 'sepenuhnya'.
Hingga akhirnya orang-orang disitu mulai pergi namun masih tetap menyalahkannya dan juga memakinya.
Tubuh mungil Sakura bangun lalu berniat untuk pulang.Ketika ia sampai didepan rumahnya ia terkejut ketika melihat Mebuki sudah berdiri didepan pintu membawa rotan.
"Apa yang kau lakukan pada Tayuya?" Tanya Mebuki dengan suara datar."JAWAB ANAK HARAM!!"
Mebuki mencambukkan rotannya ketubuh Sakura membuat gadis itu terduduk dan menangis.Mebuki terus mencambukinya bahkan ketika Sakura menangis dengan keras.
"DASAR ANAK HARAM.HARUSNYA KAU MATI SAJA SIALAN.MEMBUATKU MALU!!" Bentak Mebuki kemudian meludahi Sakura.
Mebuki yang kalap memaksa Sakura membuka bajunya setelah Sakura telanjang.Tubuhnya diseret ke tengah jalan yang cukup ramai lalu ditinggal begitu saja.Beberapa orang menatap iba namun entah kenapa mereka hanya diam saja.
Sakura menangis seraya menutupi privasinya ia berlari kembali kerumah mengabaikan tatapan orang-orang.
Sakura menggedor pintu rumah namun tidak ada jawaban.Air matanya terus mengalir.Sakura kecil terlalu lelah hingga akhirnya ia memutuskan untuk duduk didepan pintu hingga sang ayah kembali.
Namun apa? Bukannya ditolong dirinya malah dimarahi oleh Kizashi.Mengatakannya sebagai anak sial,anak memalukan,anjing dan kata-kata tak pantas lainnya hingga mengundang para tetangga untuk melihat kehebohan itu.
FLASHBACK OFF
Sakura kembali menangis dipelukan Jiraiya.Terlalu sakit mengenang masa lalu walau tak bisa dipungkiri ia rindu dengan kedua orang tuanya.
"Sstt jangan menangis.Ojii-chan ada disini." Ucap Jiraiya.
Sakura mengangguk dan semakin mempererat pelukannya.
***********
Seorang pria berbadan besar berambut jingga tengah duduk didalam sebuah mobil dan sedang menerima telepon.Disamping pria itu seorang berambut putih panjang sedang menikmati kripik kentang dengan tenang.
"Sasuke-sama menyuruh kita cepat bertindak!" Ucap pria jingga itu setelah sambungan telepon berakhir.
Pria berambut putih tadi menyeringai."Ayo kita culik si pinky!.Kau siapkan Jugo?"
Pria jingga yang dipanggil Jugo itu mengangguk kemudian menyalakan mobilnya.Namun sebelum mobil itu berjalan Jugo lebih dulu mencium bibir Kimimaro singkat.
Membuat pria putih itu tersentak dan memerah."Sialan kau Jugo! Akan aku adukan pada Orochimaru!" Umpat Kimimaro.
-------------------TBC---------------
![](https://img.wattpad.com/cover/197121269-288-k590003.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG MOM✔
FanficGimana sih perjuangan seorang ibu yang memiliki masa lalu kelam. Sakura Haruno seorang gadis berusia 16 tahun.Hidup tanpa ayah dan ibunya. Selalu dicaci maki dan dianggap anak haram. Suatu hari ia terlibat masalah dengan salah satu anggota geng Yaku...