26.Onii-san dan masalah baru

7.2K 404 23
                                    

DISCLAIMER:MILIK SENSEI MASHASHI KISHIMOTO

**********************

  Sakura benar-benar tak tahu harus berkata apa.Ia terkejut.

Saat ini dihadapannya seorang pria berusia 10 tahun lebih tua dari dirinya tengah bercanda dengan Sarada.

Rambutnya yang berwarna coklat dan tato berbentuk taring menghiasi pipi pria itu.

Kiba Inuzuka.Teman Naruto yang pernah meminjamkan mobilnya pada Naruto saat Sakura akan melaporkan Sasuke kekantor polisi.

Kiba adalah anak Tsume-haha Sakura.Ia juga adalah anak dari salah satu laki-laki hidung belang namun jika Sakura diberikan pada ayahnya maka Kiba tidak.Ia dirawat oleh Tsume.

  "Sakura apakah kau tidak percaya padaku?" Tanya Kiba yang melihat Sakura melamun sejak setengah jam yang lalu.

Sakura tersentak kemudian menggeleng."A..aku percaya.Hanya saja....."Sakura menggeleng.Ini sungguh mengejutkan.

Kiba tersenyum lima jari dan hal itu membuat Sakura mengingat Naruto.

  "Aku mengerti Sakura.Pasti kalau aku jadi kau,aku juga akan bingung.Didatangi oleh lelaki dipagi hari lalu  mengatakan hal tak terduga...." Ucap Kiba tak meneruskan ucapannya lalu ia menghela nafas dan menambahkan."Maaf ya aku baru tahu tiga tahun yang lalu bahwa aku memiliki adik.Itupun karena ada tiga pria yang mendatangi rumahku lalu menunjukkan bukti-bukti bahwa aku memiliki imouto."

Sakura mengangguk.Ia tahu siapa tiga orang itu dari cerita Kiba mereka pasti Kakashi,Yahiko dan Nagato.

"Ji-chan.Sarada mau eskrim." Ucap Sarada dengan nada merajuk karena diabaikan oleh paman dan mamanya.

Kiba kembali tertawa bodoh lalu mencubit pipi Sarada."Yosh.Ayo kita beli tapi sebelum itu kita jemput Akamaru dulu ya?"

  "Siapa Akamaru?" Tanya Sarada bingung.

   "Dia anjing paman,Sarada." Jawab Kiba lembut.

   "Hm.Ok!" Ucap Sarada memberikan dua jempol pada pamannya itu.

  "Sakura ayo ikut." Ajak Kiba."Kau takut hm? Aku tidak menggigit lo."

Sarada langsung tertawa mendengar guyonan garing Kiba."Mama ayo!"

Sakura mengangguk lalu berlari kekamar mengambil tasnya.

Mereka pun berangkat dengan mobil Kiba yang baru.

  "Nii-san.Terima kasih sudah datang." Ucap Sakura.

  "Datang?" Tanya Kiba.

   "Unch.Maksudku datang dalam kehidupanku setelah yang terjadi dan mengakuiku bahwa aku adikmu." Jelas Sakura.

Kiba tersenyum lebar lalu mengacak rambut Sakura."Sama-sama."

********

Mereka bertiga menghabiskan waktu bersama-sama.Sakura juga sudah menceritakan kehidupannya selama ini.

Kiba benar-benar merasa bersalah.

  "Nii-san.Kau mau kan menjadi waliku dipernikahan nanti?" Tanya Sakura.

Kiba terlihat terkejut."Kau mau menikah?"

  "Iya.Aku akan menikah dengan Sasuke-san." Jawab Sakura.

  "Penculikmu? pembunuh itu?" Kiba menggeleng dengan raut wajah tak percaya.

  "Pembunuh? Siapa yang pembunuh ji-chan?" Tanya Sarada.

Sakura dan Kiba menoleh pada Sarada.Kiba mendesah,ia benar-benar lupa jika saat ini ada anak kecil disisinya.

  "Bukan siapa-siapa sayang." Jawab Sakura karena melihat kakaknya bingung mau menjawab apa.

  "Kau yakin?" Tanya Kiba serius.

   "Uum." Sakura mengangguk.

    "Baiklah." Sakura langsung melompat dan memeluk Kiba dengan erat walau terhalang meja.

   "Arigatou nii-san."

*********

Sasuke menggeram marah ketika ia melihat Sakura berpelukan dengan pria berwajah bodoh itu.Sasuke tahu siapa dia tapi tetap saja ia tidak suka miliknya dipeluk maupun disentuh pria lain.

Tangannya mengepal kuat.Ia tidak boleh gegabah,ia harus sabar jika ingin Sakura dan putrinya tetap disisinya.

Sasuke benar-benar ingin berubah hanya saja ia masih belum bisa menahan dirinya dari sifat buruknya dimasa lalu.Misalnya saja kemarin.

Ia benar-benar tak ada maksud berciuman dengan wanita itu.Karena saat itu Sasuke hanya berusaha menolong wanita yang duduk terluka ditrotoar namun ternyata wanita itu adalah seorang jalang dan.....Sasuke yang notabene hypersex tak tahan akan godaan didepannya.

Kembali ke Sasuke sekarang.Ia masih duduk disalah satu meja didepan stand eskrim itu.Tadinya ia datang untuk menjemput Sakura dan Sarada tapi ia malah melihat calon istrinya itu pergi berdua dengan onii-sannya.

Nafas Sasuke memburu ketika melihat Kiba begitu perhatian pada Sakura dan Sarada bagaimanapun ia bukanlah saudara kandung Sakura dan lagi Sakura cukup cantik untuk pria sekelas Kiba.

Sasuke terus menatap mereka bertiga hingga akhirnya teleponnya berbunyi.

  "Moshi-moshi.Hai." Sasuke mendengarkan Itachi dengan serius lalu menutup sambungannya setelah selesai.

Sasuke berjalan cepat kemeja Sakura dan langsung menarik tangan wanita itu juga Sarada.

  "Sasuke-san/papa?" Ucap Sakura dan Sarada bersamaan.

  "Woi tuan.Jangan sembarangan membawa imoutoku seperti itu!" Bentak Kiba namun tak dihiraukan oleh Sasuke.

Sakura tak bisa berkata apa-apa.Lidahnya kelu ia kembali teringat masa lalu karena pergelangannya terasa perih akibat digenggam dengan erat oleh Sasuke.

Sasuke segera menyuruh Sakura dan Sarada masuk mobil dengan Kiba yang masih mengejar mereka.Tanpa kata-kata lagi Sasuke melajukan mobilnya.

  "Sasuke-san?" Sakura menatap Sasuke dengan pandangan takut namun ia mencoba melawan hal itu.

  "Papa?" Sarada juga angkat bicara ketika merasa ayahnya marah pada mamanya.

Sasuke tak menjawab ia semakin cepat melajukan mobilnya membuat dua perempuan yang ada dimobilnya ketakutan.

  "Sasuke-san.Aku mohon berhenti!" Teriak Sakura yang mulai merasakan jantungnya berdetak kencang.

  "Mama!" Panggil Sarada dari belakang.Sakura menoleh dan mendapati Sarada meringkuk.

  "Tidak apa-apa sayang." Ucap Sakura menenangkan."Sasuke-san aku mohon ada apa? Kalau kau merasa cemburu maka tak perlu.Ia adalah kakakku dari haha...mak-maksudku ibu Tsume.Aku mohon turunkan kecepatan mobilnya!" Bentak Sakura.

Sasuke langsung mengerem mobilnya dan menggebrak dashboard.Mata kelamnya menatap tajam Sakura kemudian tangannya terulur dan mendorong kepala Sakura kekaca mobil.

Braak

  "Akh!" Pekik Sakura.

   "Mama?" Sarada buru-buru mendekat namun Sasuke memelototinya dan membuat anak itu mundur.

Nafas Sasuke terengah.Ia baru saja mendapat kabar bahwa Itachi menemukan foto Sakura dengan seorang pria tak dikenal.Baru-baru ini.

Sasuke memang belum tahu siapa pria itu tapi yang jelas ia merasa marah dan ia tak--belum bisa mengendalikan emosinya.

Sakura meringkuk tak berani menatap Sasuke namun ketika pria itu mulai menyetir Sakura segera melepas sabuk pengaman dan melompat kebelakang lalu memeluk Sarada yang terisak.

  'Apa lagi kami-sama?' Batin Sakura.

                  ---------------TBC-----------

NOTE:SUMPAH INI MAKIN LAMA CERITA MAKIN NGGA JELAS BANGET😢😢😢😢


                

  

  

STRONG MOM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang