"Bangun Taehyung! Kamu tidur atau semedi sih!"
Jisoo narik narik bahu Taehyung. Entah nggak sadar atau bodo amat sama panggilan istrinya Taehyung nggak terusik sedikitpun.
"Tae ih!"
Kesabaran Jisoo habis sudah. Hari ini dia harus kekantor dan Taehyung belum bangun padahal jam udah menunjukkan pukul 8 pagi.
"Bodoamat lah!"
Jisoo keluar kamar dengan keadaan kesel setengah mati. Kalo Taehyung nggak bangun berarti Jisoo harus naik motor sendiri ke kantor soalnya Jisoo nggak bisa bawa mobil.
Pukul 12 siang akhirnya mayat hidup bernama Taehyung bangun dari mati surinya.
"Jisoo.."
Taehyung belum beranjak dari kasurnya yang nagih ini.
"Jisoo..? Yang..?"
Panggilan Taehyung nggak dijawab. Pastilah, orang Jisoo udah ke kantor dari tadi pagi.
Taehyung penasaran kenapa istrinya nggak nyaut waktu dipanggil? Apa dia nggak cinta lagi sama Taehyung?. DUH DASAR PEA!!
Membuka seluruh pintu, Taehyung tak menemukan Jisoo. Apakah Jisoo kabur gara gara Taehyung nolak kalo Jisoo minta beli tas keluaran Herman terbaru?, itulah yang ada dibenak Taehyung.
Taehyung kelewat panik, barang barang sampe berjatuhan.
"Jisoo sayang? Kamu dimana sih?" Taehyung bergumam sambil mencari Handphonenya.
Setelah Handphone ketemu, Taehyung segera memanggil nomor Jisoo.
"Halo sayang? Kamu dimana? Jangan kayak gini dong yang... iya deh bulan depan kamu aku beliin tas herman baru.."
"Oke janji ya?"
"Iya aku janji, sekarang kamu dimana?"
"Kantor"
"APA?!"
"Makasih ya sayang udah mau beliin aku tas baru"
Detik itu juga Taehyung ingin mendaki gunung sangking kesalnya. Gajih bulan depan harus kandas karena dia sudah janji soal tas Herman pada Jisoo.
"Arghhh! Bego! Bego!"