The Sun (Chapter 12 : Unpredictable Situation)

263 35 5
                                    

Song recommended : Taeyeon - Circus


*The Sun*


Sejeong menikmati spicy chicken yang dipesannya, sesekali dia tersenyum pada Appa yang memperhatikannya makan dengan lahap.

"Makan yang banyak," Appanya memberikan irisan daging manis ke atas sendok yang berisi nasi milik Sejeong. Dengan senang hati Sejeong melahapnya.

"Mashisoyo," ucap Sejeong dengan mulut penuh lalu tersenyum. Sejeong kembali mengapit sepotong mandu dengan sumpit lalu melahapnya dengan semangat.

Appa kembali tersenyum melihat putrinya makan dengan lahap lalu hening beberapa saat.

"Sejeongie,"

"Hm?"

Sejeong mendongakkan kepalanya menatap Appanya, dengan pipinya yang masih sibuk mengunyah.

"Kapan kau akan mulai membantu Appa di perusahaan?"

Pertanyaan itu membuat Sejeong menghentikan gerakan mulutnya, dia menatap Appanya yang saat ini memandangnya dengan penuh harap dan sedikit cemas. Entah kenapa, napsu makan Sejeong menguap saat itu juga. Kim Sejeong meletakkan sumpitnya di atas piring dan meraih minum. Menyudahi acara makannya.

"Sejeong—

"Appa," Sejeong memotong ucapan Appanya, Sejeong menatap pria paruh baya itu dengan tatapan sedih sekaligus marah, "aku tidak mau,"

"Sejeong—

“Aku tidak suka. Aku tidak mau melakukan hal yang tidak aku suka,” ucap Sejeong nanar. Raut kecewa mulai terlihat di wajah Appa, dia mengalihkan pandangannya sekilas sebelum kembali menatap putrinya.

“Hanya kau satu-satunya yang Appa percaya,” ucapan Appa terdengar sedikit putus asa.

“Ada Oppa. Appa bisa menyuruh Oppa untuk membantu Appa di perusahaan,”

“Sejeong,” Appa menghela napasnya sebentar sebelum melanjutkan, “kau sendiri tau bagaimana perilaku Oppamu, apa kau mau membiarkan perusahaan yang sudah Appamu kelola dengan susah payah hancur dalam sekejap saat dipegang oleh Oppamu?”

“Tidak,”

“Kalau begitu—“

“Aku tidak bisa. Tidak. Aku tidak mau. Appa, aku suka berada di dunia hiburan, aku tidak suka berlama-lama dengan tumpukan dokumen memusingkan itu. Itu bukan duniaku,” Sejeong kembali menyela, kini intonasi suaranya mulai meninggi.

Appa percaya padamu, bahkan perusahaan ini Appa beri nama dengan namamu,”

Rasanya Sejeong ingin menangis. Setiap kali Appanya mulai membicarakan Label SJ yang suatu saat nanti harus Sejeong ambil alih, rasanya Sejeong ingin berteriak pada Appanya. Sejeong tidak mau. Bekerja di perusahaan sama sekali bukan dirinya. Dulu, Sejeong pernah diajari Appanya mengelola perusahaan. Mulai dari menyeleksi laporan, melobi client, berhubungan baik dengan kolega, mengadakan pesta untuk mempererat pertemanan, dan juga makan malam bisnis. Tapi sungguh, tidak ada satupun dari hal itu yang mampu membuat Sejeong senang, dia malah merasa jenuh dan bosan.

Berbeda dengan menyanyi dan menari. Sejeong senang melakukan keduanya. Bahkan, disaat Sejeong merasa jenuh dengan ajaran Appanya tentang perusahaan, Sejeong melampiaskan kepenatannya dengan menyanyi. Menyanyi dengan nada tinggi, mengeluarkan semua kepenatannya dalam teriakan membuat Sejeong merasa lebih lega. Begitupun dengan menari, dia suka bergerak bebas mengikuti irama musik. Gerakan tari yang memiliki power membuatnya merasa mampu membuang jauh-jauh lelahnya.

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang