The Sun (Chapter 20A : Missed (Pillow Talk))

245 34 19
                                    

Ok yeorobun, ini masih lanjutan chapter 20, ya. Makanya judulnya 20A :)

Enjoy

Song recommended : X1 - I'm Here For You

*The Sun*

Sejeong meletakkan secangkir matcha tea panas di depan Daniel. Pria itu sedang duduk dalam diam di meja makannya. Kang Daniel belum bicara apa-apa semenjak mereka memutuskan untuk masuk ke dalam apartemen Sejeong. Pria itu tak segesit biasanya, dia terlihat lesu dan pandangannya kosong.

Hujan masih turun di luar sana, Sejeong akhirnya memutuskan untuk membuat kan matcha tea panas untuk Daniel. Pria itu pasti kedinginan karena suhu udara benar-benar rendah di luar sana.

Kini gadis yang sudah mengenakan piayamanya itu duduk di samping Daniel. Dengan kedua tangan yang menempel di cangkir cokelat panasnya, mata gadis itu sibuk memperhatikan Daniel yang tengah melamun menatap matcha tea miliknya.

“Uhm, apa kau ingin yang lain? Aku tidak tau apa kesukaanmu,” tanya Sejeong berusaha memecah keheningan. Dan berhasil, Daniel melirik ke arahnya dan tersenyum tipis. Senyuman yang terlampau tipis hingga tak bisa menghilangkan sendu di wajahnya.

“Aku minum apa saja, terimakasih mau membuatkan,” kata Daniel lalu menghembuskan napasnya. Tangannya yang besar dengan urat tangan yang terlihat itu meraih cangkir matcha tea panas buatan Sejeong. Bibirnya mengerucut kecil, meniup udara dari mulutnya, berusaha mendinginkan minumannya.

Kang Daniel menyesap matcha teanya, terdiam beberapa saat seakan mencoba memahami rasa yang tercipta di dalam mulutnya. Sekali lagi dia menyesap matchanya lalu menaruh cangkir itu kembali ke atas meja makan.

“Kim Sejeong,”

“Em?”

“Apa aku boleh tidur di sini malam ini?”

Hening kembali melanda. Entah kenapa, dia jadi salah tingkah. Daniel tidur di sini? Di apartemennya? Serius? Lalu tidur dimana? Apartemen Sejeong bukanlah tipe apartemen besar. Apartemennya adalah tipe sedang yang menurutnya cukup nyaman jika ditinggali seorang diri. Hanya ada dapur, ruang tengah, single kamar, dan balkon. Perlu digaris bawahi, hanya ada satu kamar di sini. Karena memang saat membeli apartemen ini pun, Sejeong tidak pernah membayangkan akan ada seseorang yang tinggal bersamanya.

“Tidur di sini?”

Daniel dengan wajah polosnya dan entah kenapa terlihat menggemaskan itu mengangguk. Sejeong menyentuh tengkuknya gugup.

“Hanya ada satu kamar di sini,” kata Sejeong pelan dan bodohnya dia, kenapa tiba-tiba wajahnya memanas?

“Aku tidak ingin pulang hari ini, aku butuh teman,” jawab Daniel lalu mengalihkan pandangannya. Melihat hal itu, dia jadi tidak tega. Kang Daniel tidak biasanya seperti ini. Dia sudah menghilang selama dua hari dan ketika muncul, dia hadir dengan wajah lesu seperti ini, tentu saja membuat Sejeong khawatir. Selain itu dia juga penasaran, apa yang membuat Daniel seperti ini.

“Baiklah,”

Entah ini alasan benar atau tidak, tapi Sejeong berusaha tidak akan menyesalinya. Setelah menghabiskan setengah matcha teanya, Daniel minta izin untuk mandi. Sejeong bilang kalau dia tidak punya baju ganti untuk Daniel, tapi Daniel bilang kalau dia membawanya. Maka pria itu turun ke basement terlebih dahulu untuk mengambil baju gantinya, lalu kembali ke atas dan sekarang sedang berada di kamar mandi yang ada di dalam kamar Sejeong.

Beberapa menit berlalu, Sejeong heran kenapa laki-laki itu tidak kunjung keluar dari kamarnya. Apa pria itu sedang berendam air panas dengan aroma terapi jasmin favoritnya?

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang