The Sun (Chapter 21 : Past and Present)

270 31 3
                                    

Halo. Long time no see. Ehe. Uasku masih menghantui soalnya uwu.

Btw, Judulnya udah kaya pelajaran bahasa inggris, ya. Btw, di part ini, kebanyakan flashback sih. Jadi mungkin agak boring. But... Flashback ini penting menurutku, supaya kalian tau, kenapa ini bisa begini dan itu bisa begitu.

So... Happy reading

*The Sun*

Kang Daniel membuka matanya saat hidungnya mencium aroma harum yang membuat perutnya keroncongan. Menolehkan kepalanya ke kanan kiri dengan wajah kebingungan, tiba-tiba saja rasanya kepalanya kosong hingga tidak bisa mengetahui dimana dia berada saat ini. Ruangan dengan cat putih gading, rak cokelat di dinding yang berisi berbagai jenis buku dan hiasan paus, serta selimut putih yang membungkus tubuhnya saat ini bukanlah miliknya. Kepala Daniel bisa saja blank, tapi dia yakin semua ini bukan miliknya.

Lalu milik siapa?

Di tengah kebingungannya, seorang gadis dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya muncul di tengah pintu kamar. Gadis itu bertolak pinggang kemudian saat melihat Daniel yang masih duduk dengan wajah linglung.

“Baru bangun?”

“Sejeong?” tanya Daniel bingung yang malah membuat Kim Sejeong memutar matanya malas.

Ireona, ayo makan,” ajaknya kemudian melangkah lebih dulu meninggalkan Daniel. Barulah setelah itu Daniel ingat, semalam dia tidak pulang ke apartemennya. Setelah dari pemakaman Pamannya, Daniel kembali ke Seoul dan datang ke apartemen Sejeong.

Dia ingat kalau semalam perasaannya benar-benar kacau, dia butuh teman cerita. Dia menghabiskan waktu bersama Sejeong semalam dengan bercerita tentang Pamannya. Kemudian, saat dia hampir menceritakan tentang kehidupan semasa SMA nya bersama dengan Kim Doyoung, Sejeong tertidur.

Daniel tanpa sadar menoleh dan melihat figura kecil di atas nakas samping ranjang. Foto keluarga Sejeong, yang mana, Daniel cukup terkejut saat mengetahui kalau Kim Doyoung ada di dalam foto itu. Dia juga baru tau kalau Doyoung adalah Kakaknya Sejeong. Selama Sekolah dulu, Daniel memang tidak pernah tau bagaimana keluarga Kim Doyoung. Setahunya, orang tua Doyoung sama seperti orang tua Hangyul. Orang tua mereka memiliki pengaruh besar di Sekolah, tapi Daniel tidak pernah tau kalau orang tua Doyoung adalah pemilik Label SJ yang dimana sudah sejak lama menjadi perusahaan fashion terbesar di Korea.

“Daniel!!!”

Baiklah, lupakan soal itu sebentar. Sejeong tetaplah Sejeong, gadis itu sepertinya tidak bisa kalau sehari saja tidak berteriak padanya. Daniel segera menyibakkan selimutnya, merapikannya lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar sambil mengucek matanya. Menghilangkan kotoran yang mungkin saja ada di matanya.

Begitu sampai di dapur, Daniel menelan ludahnya sendiri saat melihat makanan hangat beraroma luar biasa tersedia di counter dapur. Ada nasi, sup, irisan daging pedas manis, mandu, oden goreng, dan juga kimchi. Makanan sederhana itu terlihat lezat karena aroma wangi tersebut menguar di udara, belum lagi nasi hangat yang masih mengeluarkan kepulan uap panasnya. Daniel jadi lapar, dia tidak ingat kapan terakhir dia makan. Kemarin dia sibuk bersedih dan tidak memikirkan perutnya. Dan yang dia ingat, dia hanya minum matcha panas buatan Sejeong semalam.

Memikirkan matcha itu membuat Daniel ingin lagi.

“Ayo makan,” ajak Sejeong yang sudah duduk di kursi bulat hitam sambil meraih sumpit besi.

“Kau pesan dimana?” Daniel bertanya sambil melangkahkan kakinya ke arah wastafel, dia perlu mencuci wajahnya dulu sebelum makan.

“Pesan?” Sejeong bertanya geli, “aku masak sendiri, sekedar informasi saja,”

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang