The Sun (Chapter 23 : Uncovered)

369 32 8
                                    

Kang Daniel terbangun ketika merasa tubuhnya pegal. Menyipitkan matanya lalu merasa linglung saat melihat sekitar. Ruangan besar dengan cat berwarna putih, guci besar di sudut ruangan, kemudian meja kaca tepat berada di depannya. Ruangan besar ini terlihat seperti ruang tengah megah yang samar-samar pernah Daniel lihat.

Pikirannya tidak kosong terlalu lama, karena ketika kesadarannya pulih, Daniel langsung bangun. Dia kaget karena ternyata dia masih berada di rumah Sejeong dan dia... tertidur di sofa? Daniel memandangi selimut yang tergeletak tak berdaya di kakinya, lantas Daniel memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

“Oh, kau sudah bangun? Aku baru saja ingin membangunkanmu,” suara itu terdengar dekat, Daniel menoleh dan mendapati Sejeong yang sudah memakai baju kasualnya dan berjalan ke arahnya dengan senyum cerah.

“Apa aku tidur di sini?” Daniel bertanya dengan bodohnya, dan Sejeong mengangguk menjawabnya.

“Kau langsung tidur setelah kita...” Sejeong tersenyum malu-malu dibanding melanjutkan kalimatnya.

“Apa? Kita apa?” tanya Daniel bingung. Sejeong hanya tertawa melihatnya.

“Tidak apa-apa, ayo bangun. Appa sudah menunggu untuk sarapan,”

Appa? Maksudmu presdir Kim?” tanya Daniel panik. Padahal semalam, dia sudah berpikir akan pulang dan tidak meninggalkan jejak sedikitpun agar Presdir Kim Sungyeon tidak tau kalau Daniel pernah datang ke rumahnya. Tapi sekarang, dengan bodohnya dia tidur di ruang tengah milik Presdir Kim yang mana, Daniel bahkan belum pernah bertemu sekalipun dengannya.

“Kau pikir aku punya berapa Ayah?” tanya Sejeong sewot, “ayo, cuci wajahmu lalu ke ruang makan, ya,”

“Tunggu, aku tidak tau dimana toiletnya dan ruang makannya, jangan meninggalkanku di rumahmu yang besarnya seperti mall ini, Kim Sejeong,” kata Daniel sambil berdiri dengan cepat dan mencegah Sejeong menjauh saat gadis itu hampir meninggalkannya. Kim Sejeong memutar matanya malas, lalu mengantarkan Daniel ke toilet setelah menunggu laki-laki itu melipat selimut yang ia pakai terlebih dahulu.

Setelah sampai di toilet, Daniel segera membasuh wajahnya. Menghilangkan kotoran di sudut matanya, lalu kembali membasuh wajahnya dua kali. Daniel menatap cermin di depannya, entah ini perasaannya saja atau tidak, tapi dia merasa kalau dia seperti orang sakit. Wajahnya sedikit bengkak karena baru bangun tidur, dan kantung matanya sedikit menghitam. Dia sudah beberapa hari ini tidak tidur dengan baik, setelah kematian pamannya, Daniel memang belum mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Ah, Daniel ingat sekarang.  Setelah semalam dia dan Sejeong berciuman, dia berakhir memeluk Sejeong. Sepertinya cukup lama mereka berdua tenggelam dalam suasana yang mereka buat, hingga akhirnya tanpa sadar Daniel tertidur. Lelah, dan mengantuk lah yang membuat Daniel tiba-tiba saja tidur tanpa melihat situasi, apalagi saat memeluk Sejeong, dia merasa itu adalah tempat paling nyaman yang pernah dia rasakan.

Daniel tertawa kecil sambil menatap pantulannya di cermin. Selama ini, dia tidak pernah menyangka kalau dia yang akan memulai skinship dengan Sejeong. Padahal dahulu, mereka melakukan skinship hanya saat ada media dan orang-orang saja. Sekarang, saat mereka hanya berdua saja, Daniel bahkan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh Sejeong. Maksudnya, setidaknya Daniel ingin memegang tangan Sejeong saat sedang bersama gadis itu. Hanya sekedar meyakinkan dirinya, kalau gadis yang tangannya sudah dia genggam tidak akan pergi kemana-mana.

Suara ketukan di pintu toilet membuat Daniel menoleh, berbarengan dengan suara teriakan Sejeong.

Yak! Apa kau buang air besar?”

Kang Daniel mendesis sebal sambil menoleh ke arah pintu. Kim Sejeong tetaplah Kim Sejeong, dia masih saja menyebalkan di beberapa kesempatan. Daniel segera menarik handuk kecil di dekat wastafel lalu mengelap wajahnya hingga kering lalu keluar dari toilet.

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang