The Sun (Chapter 29 : Everything)

263 36 4
                                    

“Sejongie,”

Lagi, pria berambut merah itu kembali memanggil namanya. Sejeong menyeret kakinya dengan gemetar, selangkah demi selangkah menuju pria yang sedang menatapnya dengan mata memerah menahan air mata.

“Oppa?” tanya Sejeong dengan suara lirih dan serak. Dia menatap wajah itu lekat-lekat, seolah-olah tidak percaya kalau orang di depannya ini benar-benar Oppanya yang telah bertahun-tahun tidak ia temui.

Pria berambut merah itu mengangguk dengan bibir menipis, kedua tangannya terbuka seakan meminta Sejeong datang ke pelukannya. Dan tak menunggu waktu yang lama, Sejeong langsung mengalungkan kedua lengannya pada leher Kim Doyoung.

Menabrak tubuh Doyoung sedikit kencang hingga membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. Sejeong tidak bisa menahan tangisnya, tangisnya langsung pecah ketika dia memeluk tubuh tinggi itu. Memeluknya dengan erat, seolah takut kalau renggang sedikit pria itu akan kembali hilang.

“Oppa,” suaranya yang bergetar terdengar. Kim Doyoung menaruh dagunya di atas bahu adiknya dan membalas pelukan itu tak kalah erat. Tidak bisa mengelak, Doyoung sangat merindukan gadis ini. Sudah lima tahun lamanya, dia berusaha menahan dirinya untuk tidak mencari tahu kabar Sejeong, tapi dia tidak bisa.

Dia tetap memantau kabar adiknya melalui internet, kadang dia juga datang ke lokasi pemotretan atau acara yang dihadiri oleh adiknya. Selama ini Doyoung hanya mampu memperhatikan dari jauh, dia tidak berani menampakkan dirinya.

Masih dalam posisi yang sama, Doyoung membuka matanya lantas pandangannya langsung bertemu dengan Kang Daniel yang berdiri tak jauh dari belakang adiknya. Pria tegap itu yang membawanya kemari, pria yang pernah dia bully semasa sekolah dulu itu lah perantara antara dirinya dengan adiknya.

Daniel tersenyum, tampak ikut terharu dengan suasana yang sedang terjadi. Lalu dia sedikit menggedikkan kepalanya, seakan mempersilahkan dirinya untuk menghabiskan waktunya bersama dengan Sejeong. Kemudian, Daniel pergi meninggalkan mereka. Sejeong masih menangis di dadanya dan Doyoung sendiri tidak keberatan jika harus memeluk Sejeong dalam waktu yang lama.

*The Sun*

Sedari tadi, Sejeong tidak mau melepaskan lengan Doyoung. Adik kecilnya itu masih memeluk lengannya dengan erat sambil menyandarkan kepalanya di bahu Doyoung. Kini mereka berdua pindah ke kamar yang Sejeong bilang adalah kamarnya. Keduanya duduk di atas ranjang sambil menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang.

Untuk beberapa saat ini, hanya keheningan di antara mereka. Sejeong masih berusaha menghentikan sesenggukannya dan Doyoung hanya diam sambil menyandarkan kepalanya di atas kepala adiknya.

“Apa... Apa selama ini oppa makan dengan baik?”

Dari sekian banyak kemungkinan pertanyaan yang Sejeong pikirkan, pertanyaan itulah yang menjadi kalimat pembuka. Kim Doyoung tersenyum mendengarnya.

“Oppa makan teratur,”

“Mag nya tidak kambuh lagi kan?”

Doyoung mengulum bibir bawahnya, “aniya,”. Padahal setelah memutuskan untuk menemui Sejeong, Doyoung berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak berbohong, tapi ternyata tidak bisa. Dia masih berbohong.

Sakit mag nya sering kambuh karena Doyoung terlalu fokus bekerja. Menjadi kasir di toserba kemudian kerja menjadi tukang cuci piring di salah satu tempat makan di dekat  apartemen studionya. Pola makannya jelas tidak teratur, tapi dia tidak ingin membuat Sejeong mengkhawatirkannya. Adiknya ini sudah memiliki cukup banyak hal yang dikhawatirkannya.

“Bagaimana denganmu?” kali ini Doyoung yang bertanya. Pria itu bisa merasa kalau adiknya itu sedikit membenarkan letak kepalanya di bahu Doyoung, kemudian sedikit mengetatkan pelukan di lengannya.

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang