The Sun (Chapter 17 : Friend in Peace)

236 33 3
                                    

Kim Jaehwan tidak habis pikir dengan Kang Daniel. Pria yang saat ini mempunyai jabatan tertinggi di Konnect Ent itu sedang duduk di salah single sofa yang berada di ruang dosen. Di sekitarnya, tampak para dosen yang—pura-pura—sibuk dengan kegiatannya, namun sesekali mencuri pandang ke arah Daniel karena penasaran. Seorang dosen senior tampak mengajak Daniel mengobrol,  sedangkan Daniel sesekali tersenyum dan menjawab pertanyaan dosen senior dengan sopan.

“Kang Daniel sajangnim,”

Suara Jaehwan membuat beberapa orang menoleh ke arahnya, Kang Daniel tersenyum tipis melihat kehadiran Jaehwan. Namun, karena Jaehwan tidak membalas senyumnya, senyum Daniel menghilang.

“Dosen Kim, Kang sajangnim sudah menunggu anda sedari tadi,” dosen senior yang bernama Shin Jungwoo itu tertawa ramah, “anda tidak bilang kalau anda adalah kenalan Kang Sajangnim,”

Kim Jaehwan tidak menanggapi ucapan persahabat itu, Jaehwan merasa dia sedang tidak dalam mood bagus untuk menanggapi Dosen Shin. Bahkan untuk bicara dengan Daniel pun sepertinya Jaehwan malas. Tapi, pria itu nekat datang ke Universitas untuk menemuinya. Yah... mungkin Daniel ingin menyelesaikan kerenggangan yang terjadi di antara mereka. Karena memang semenjak dia bertemu dengan Daniel dan Ong di apartemen Daniel, Jaehwan tidak menjawab panggilan maupun pesan yang Daniel kirim sampai saat ini.

*The Sun*

“Kau gila? Aku sudah pernah bilang padamu untuk tidak menemuiku di Universitas,”

Belum apa-apa, Jaehwan sudah menyemprot Daniel dengan kalimat marahnya. Dahulu, saat Daniel masih mulai meniti karir sebagai seorang CEO Konnect Ent, Kim Jaehwan memang pernah bilang kalau dia tidak ingin Daniel datang ke Universitas dan menemuinya. Alasannya simpel, karena orang-orang Korea, selalu punya pendapat beragam. Pendapat positif dan negatif. Untuk pendapat positif, Jaehwan tidak terlalu peduli, hanya saja dia tidak ingin mendengar kalau dia bisa mendapatkan pekerjaan sebagai Dosen ini karena dia punya relasi. Dia bisa menjabat sebagai Dosen karena dia kenal Kang Daniel yang mana merupakan salah satu donator aktif di Universitas almamaternya.

“Aku tidak  tau harus menemuimu dimana lagi,” jawab Daniel. Saat ini, mereka berdua berada salah satu ruang rapat yang biasa dipakai oleh para dosen. Kondisi ruangan yang hening dan kedap suara menjadi tempat yang cocok untuk keduanya bicara.

“Mau apa menemuiku?”

“Aku hanya ingin memperbaiki apa yang mungkin salah di antara kita,”

Kim Jaehwan mendengus remeh, “menurutmu apa yang salah? Tidak, mungkin, siapa yang salah?”

“Kim Jaehwan, aku hanya membahas Lee Hangyul yang tiba-tiba muncul lagi di depanku, ada apa sebenarnya denganmu?”

“Ada apa denganku? Apa kau bercanda? Seharusnya aku yang bertanya denganmu, ada apa denganmu? Apa kau lupa? Apa yang pernah bajingan itu perbuat padaku? Atau padamu? Apa kau lupa?” bentak Jaehwan. Kang Daniel terdiam di tempat memperhatikan Jaehwan yang tampak menderita saat mengingat kisah lama yang pernah terjadi antara mereka berenam.

“Tidak, mana mungkin aku lupa,”

“Tepat! Aku pun sama, semua yang Lee Hangyul lakukan bersama kedua temannya itu masih membekas padaku. Kau pun seharusnya begitu, luka di kepala dan badanmu lah yang jadi saksinya,” Jaehwan melayangkan pandangannya pada lengan Daniel yang terbalut jas, tanpa sadar Daniel memegang lengannya.

“Tapi dia muncul, dan aku tidak tau tapi aku yakin kalau dia sedang merencanakan sesuatu, melalui Sejeong,”

“Daniel, sekarang Lee Hangyul adalah artis, dia tidak akan berani macam-macam dengan mempertaruhkan imagenya,”

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang