The Sun (Chapter 1 : CEO Kang)

402 43 0
                                    

Kang Daniel melangkah memasuki lift, lalu tangannya bergerak menekan angka lima belas dimana ruangannya berada. Pintu lift bergerak menutup, namun sebelum pintu itu menutup ada sebuah tangan yang menahannya. Kemudian muncullah seorang pria dengan poni mangkuk yang sedikit menutupi matanya.

Oh, Annyeonghaseo sajangnim,” sapa pria itu ramah sambil menunjukkan gigi gingsulnya, dan tak lupa memberi Daniel satu kedipan genit yang membuat Daniel terkekeh dibuatnya. Daniel membalas sapaannya lalu memberi ruang untuk pria itu.

Pintu lift tertutup setelah pria itu menekan angka enam.

“Apa yang kau lakukan di kantor sepagi ini?” tanya Daniel sambil menoleh ke arah pria di sebelahnya.

“Manajer Kim menyuruh kami untuk datang, ada briefing tentang program acara baru, sajangnim,” jawab pria di sebelahnya sambil menunjukkan cengirannya.

Yak, hentikan. Sudah kubilang jangan panggil aku sajangnim jika sedang tidak ada siapa-siapa, Park Woojin,” Daniel mendengus sambil memukul bahu Woojin. Walaupun dimarahi oleh Kang sajangnim alias sahabatnya itu, Park Woojin malah kembali menunjukkan cengirannya.

Hyung, jangan lupa, nanti malam datanglah ke rumah Jisung hyung. Minggu lalu kau sudah absen, jadi nanti malam kau harus datang,” ucap Woojin. Daniel menyipitkan matanya, mengingat-ingat kejadian minggu lalu yang membuatnya tidak bisa ikut kumpul bersama sebelas temannya.

Minggu lalu dia pulang ke rumah karena eommanya bilang kalau dia rindu pada Daniel, jadi sebagai anak yang baik, Daniel memenuhi keinginan eommanya dan merelakan tidak datang ke acara kumpul yang biasa mereka bersebelas lakukan.

“Aku akan berusaha menyelesaikan scheduleku dengan cepat hari ini supaya bisa berkumpul dengan kalian,” kata Daniel dengan kepala yang mulai memikirkan tugas apa saja yang harus ia selesaikan hari ini.

“Bagus. Oh iya, jika hyung datang, jangan lupa bawa makanan enak, ya,”

Ucapan Park Woojin berbarengan dengan pintu lift yang terbuka.

Yak, sialan kau. Jadi kau menyuruhku datang supaya aku membelikan makanan untuk kalian?!” marah Daniel saat Woojin keluar lift. Park Woojin tersenyum lebar di depan lift.

Kemudian menjawab, “semoga harimu menyenangkan, sajangnim,” Park Woojin membungkukkan tubuhnya hingga pintu lift tertutup. Daniel mengerucutkan bibirnya, lagi-lagi dia disuruh mentraktir kesepuluh temannya yang masing-masing memiliki perut seperti karung. Biarpun begitu, Daniel sulit untuk menolaknya karena rasanya juga menyenangkan karena bisa membuat teman-temannya tertawa senang. Aishh, baru beberapa hari tidak bertemu teman-teman somplaknya, Daniel sudah rindu.

*The Sun*

“Ini berkas yang harus anda cek untuk hari ini, sajangnim,”

Berbarengan dengan ucapan Irene—Sekretarisnya—dia menumpuk tumpukan folder berisi dokumen-dokumen penting di hadapan Daniel.

“Apa harus semuanya diselesaikan hari ini?” tanya Daniel sambil merengut. Irene membuka sebuah map di tangannya kemudian berkata,

“Itu semua kontrak kerjasama dan juga pengajuan sponsor yang harus anda cek dan anda tanda tangani jika anda setuju, dan ya, itu harus selesai hari ini,” jawab Irene sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Daniel menghela napasnya, tumpukan dokumen ini sangat tinggi dan tebal, sepertinya akan memakan waktu sedikit lebih lama dari biasanya. Padahal dia harus datang ke rumah Jisung hyung malam ini.

1. The Sun (Wannaone Universe-Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang