Chapter 12. Ledakan Ranjau

7.1K 1K 77
                                    


"Oh, Geez...STOP IT!!"

Gwen berjengit kaget tepat saat kakinya menapak anak tangga terakhir. Niat ingin menghampiri Rafe di pintu depan dengan tenang justru berakhir dengan gurat penuh tanya. Karena sejak tadi Rafe masih berbicara dengan seseorang lewat ponselnya. Sejak dua puluh menit yang lalu.

"I'm not gonna take it! And I−"

Kalimat Rafe terhenti saat matanya menangkap keberadaan Gwen –yang sudah menatap Rafe penuh tanya kenapa pagi-pagi pria itu sudah meneriaki orang. Apa karena kesal lantaran ponselnya terus cerewet bahkan sejak mereka masih tertidur?

Gwen tak mengerti apapun tentang pekerjaan Rafe. Perihal siapa-siapa yang menjadi rekan bisnisnya pun Gwen tak tahu menahu –karena ia sudah terisolasi dari dunia luar sejak bersama Rafe. Tapi dari sekian banyak panggilan pekerjaan yang Rafe lakukan entah pagi ataupun malamnya, baru kali ini Gwen mendapati Rafe menolak tawaran –yang entah itu apa− dengan kukuhnya.

Rafe sempat melirik Gwen di sela-sela diamnya. Mungkin tengah menyimak perkataan sang pemanggil di seberang. Karena sejatinya Gwen memang sudah memegang prinsip tak mau ikut campur soal pekerjaan Rafe, lantas ia hanya diam. Menunggu Rafe menyelesaikan panggilannya.

"...Fine." Rafe mengambil napas dalam, tepat setelah mengalihkan pandangannya dari Gwen. "Talk later." Kemudian panggilan itu berakhir dengan wajah masam Rafe.

Tanpa banyak kata, Rafe menggenggam tangan Gwen. Menggiring langkah keluar rumah menuju mobil yang sudah Richard siapkan sebelumnya. Seperti perkataan Rafe kemarin, ialah yang akan mengantar dan menjemput Gwen selama Gwen menjalani kontrak kerjanya dengan Benjamin. Tapi sepertinya mood Rafe sedang tak baik setelah panggilannya dengan seseorang di seberang sana berakhir. Gwen jadi penasaran tiba-tiba.

Oh...ia sangat benci dengan rasa penasaran.

"Rafe..." panggil Gwen pelan.

Rafe hanya menggumam samar saat ia sudah melajukan mobilnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Membuat Gwen menjadi ragu untuk bertanya secara detail.

"Is everything okay?" Itulah yang bisa Gwen ucapkan pada akhirnya. Bertanya apakah semuanya baik-baik saja.

Dan, tolehan Rafe yang sesaat membuat Gwen menaikkan pasang alisnya.

"Yeah, everything's fine."

Namun apa yang Gwen tangkap dalam sirat kalimatnya, sangat berlainan. Sebab Rafe terus membungkam mulutnya sepanjang perjalanan mereka pun tanpa menoleh pada Gwen barang sebentar saja.




Chapter 12LEDAKAN RANJAU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 12
LEDAKAN RANJAU


DIVERGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang