Chapter 18
PUNCAK PUSARAN BADAI
Derap langkah itu makin memberat, tergesa-gesa. Ini untuk kali kedua ia menginjakkan kaki di perusahaan yang sama dan di hari yang sama pula. Juga, diwaktu yang berselang hanya beberapa menit saja.
Rafe tak peduli. Ia harus menemui Austin saat itu juga.
"M-Maaf, Tuan. Anda tidak diperbolehkan masuk. Mr. Zachary masih ada tamu." Seorang wanita –mungkin sekretaris baru Austin− menyela langkah Rafe.
Rafe menajamkan irisnya. Diikuti rahang yang mengeras, ia berkata, "Kau ingin kakimu itu tak lagi bisa berdiri di perusahaan ini, atau membiarkan kakiku melangkah masuk ke sana?"
Begitu saja, sang sekretaris baru itu beringsut. Wajahnya terkekuk, guratnya berubah takut. Sementara Rafe sudah melongos masuk. Dari tempatnya tadi, samar-samar ia memang melihat sebuah kepala lain yang mengisi ruangan Austin.
Sudah dibilang 'kan? Rafe tak peduli.
"Rafael? Hei, kau kemari karena tahu aku di sini ya?"
"Singkirkan tanganmu dariku dan singkirkan juga dirimu dari sini."
"Hei, jangan begitu. Kau ini tak berperasaan sekali! Kau yang melakukan itu pada Ayahmu?" jemari cantik itu menunjuk ke arah Austin. Sedangkan wajahnya tak luput memandangi Rafe juga menggelayutkan lengannya pada lengan Rafe. Mengembangkan senyum terbaiknya.
Austin terkekeh. "Tak apa, Scarlett. Aku dan anakku ini memang sering bercanda. Bukan begitu, Rafael?"
Scarlett –sang tamu− mengangguk-angguk.
"Kau, kau tak mengerti ucapanku tadi? Apa yang kau lakukan pada Gwen?"
"Vallerie?" sela Scarlett. "Ah, benar. Kenapa kau tak bilang kalau selama ini ia bersamamu? Kau tahu? Aku dan Vallerie itu−"
"Kau tak mau pergi juga?" potong Rafe dengan nada terendahnya. "Pergi sekarang juga. Aku tak sudi bertemu apalagi menikah dengan pelacur sepertimu."
Mendadak raut Scarlett berubah. Senyumnya meluntur, selaras dengan genggaman lengannya yang melonggar dan turun dari tangan Rafe. Hanya dalam beberapa detik saja, rautnya benar-benar berbanding terbalik dengan sosok malaikatnya.
"Kau akan menyesal, Rafael," bisik Scarlett sebelum benar-benar berlalu.
Tetap saja Rafe tak peduli. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah Gwen dan yang ingin ia habisi saat ini hanyalah Austin. Dengan begitu, tak perlu waktu lama bagi Rafe untuk menghampiri Austin di balik meja sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVERGENT
Romance❝When love makes a whole life become worse.❞ Gwen Estelle memang sudah gila. Dua tahun lebih ia tinggal bersama Rafael Zachary dalam satu atap yang sama ㅡjuga tidur di ranjang yang sama pula. Dan Gwen, masih tetap bertahan meski logika dalam kepalan...