"T-Tapi, Nona ... Harusnya Nona−"
Gwen menggeleng kuat. "Tidak, Emi. Jangan pernah mencoba untuk mengatakan hal ini pada Rafe."
"Kenapa, Nona? Bukankah Tuan Rafael akan senang kalau Nona hamil anaknya?"
"Tidak..." Gwen bersikeras menggelengkan kepala. Membuat Emi benar-benar kebingungan. Belum lagi paniknya masih tersisa. "Justru sebaliknya," tambah Gwen.
"Apa maksud anda, Nona? Tidak mungkin−"
"Justru Rafe akan bersikeras menggugurkan kandungan ini."
Chapter 5
INDUK KEBOHONGAN
Rafe melonggarkan dasi dan menggulung lengan kemeja sampai ke siku. Hari itu ia menyempatkan diri pulang ke rumah sebelum nanti malam kembali lembur di kantor.
Karena belakangan dilihatnya Gwen begitu antusias mempelajari cara memasak, ia jadi ingin makan malam bersama Gwen di rumah.
Namun saat itu, senyum yang tertuai saat membayangi Gwen yang tengah memasak tiba-tiba memudar kala Rafe mendapati Emi terburu-buru menuruni tangga. Peluhnya bercucuran juga. Setahu Rafe, saat itu bukanlah waktu di mana para maid membersihkan kamarnya.
Langkahnya terjeda.
"A-Anda sudah pulang, Signore," Emi menunduk hormat tepat mendaratkan kaki pada lantai dasar.
Rafe mengernyit heran. "Kenapa kau turun dari sana?"
"A-Ah, itu ... Signorina Gwen..."
"Gwen? Gwen kenapa?"
"Signorina Gwen ... sedang tak enak badan. Jadi s-saya membujuknya untuk ma-makan."
"Gwen sakit?! Kenapa tak ada yang menghubungiku?!"
Belum lagi Emi sempat menjawab namun Rafe sudah melenggang. Cepat-cepat menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Dan,
Didapatnya Gwen tengah terbaring di atas ranjang berbalut selimut.
"Gwen? Kau kenapa? Sakit apa? Sudah periksa ke dokter?"
Rafe membalikkan tubuh Gwen yang membelakanginya. Gwen membuka mata.
"Tak perlu berlebihan. Aku akan baik-baik saja."
"Kenapa tak meneleponku? Aku bisa pulang lebih cepat."
"Gezz... kau berisik. Bagaimana bisa aku istirahat dengan tenang..." Gwen mengomel dalam gumaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVERGENT
Roman d'amour❝When love makes a whole life become worse.❞ Gwen Estelle memang sudah gila. Dua tahun lebih ia tinggal bersama Rafael Zachary dalam satu atap yang sama ㅡjuga tidur di ranjang yang sama pula. Dan Gwen, masih tetap bertahan meski logika dalam kepalan...