Psst, saran pembacaan:
Putar lagu Serendipity + Euphoria selama membaca part ini.
Happy reading!
Alis Gwen tak henti terangkat saat Rafe berdiam diri di tempatnya sejak beberapa menit yang lalu. Mendudukkan diri di tepi ranjang dengan secarik kertas petak kecil yang berkilau pada salah satu lengannya, menyoroti apa yang tercetak di sana dengan manik legamnya.
Gwen berjalan mendekat setelah keluar dari kamar mandi. "Rafe, ada apa?"
Kepala yang semula tertunduk itu mendongak, membalas tatapan Gwen yang kini sudah berdiri di hadapannya. Gwen bisa melihat manik legam itu berbinar juga menyiratkan kebingungan.
Ketika Gwen hendak berucap lagi, Rafe lebih dahulu menyela, "Yang seperti alien ini akan menjadi bayi manusia dalam kurang lebih lima bulan kemudian?" tanyanya dengan kelopak yang mengerjap cepat.
Mau tak mau Gwen menahan diri untuk tak tertawa. Menggigit dinding dalam pipi dan mengatup bibirnya saat ikut mendudukkan diri di sisi sebelah Rafe –dengan Rafe yang terus menatap Gwen menuntut jawaban.
Gwen mengangguk pelan. "Dan kau yang akan menjadi Ayah manusianya." Gwen menarik sudut-sudut bibirnya. Merasa gemas karena sejak tadi Rafe sama sekali belum melepaskan hasil USG kandungannya.
Dua minggu berlalu begitu saja dan Rafe sudah pulih dari sisa-sisa luka yang tertinggal. Gwen juga beberapa kali menjalani pemeriksaan dengan Olivia. Dan kali ini, Rafe ada bersamanya, menemaninya.
Hari ini adalah hari terakhir Rafe di rawat. Meski perutnya masih dililit perban, tapi Gwen sudah belajar cara membersihkan luka dan mengganti perban Rafe selama dua minggu belakang. Bahkan beberapa hari kemarin bukan lagi suster yang mengganti perban Rafe melainkan Gwen sendiri. Ia takkan membiarkan suster itu menebar senyum lebih banyak tiap kali melepas pakaian Rafe dan mengobati lukanya.
Dasar perempuan genit!
"Gwen, kita harus bergegas. Cepat!"
Gwen tersentak ketika Rafe menggendongnya begitu saja. Membawa serta tas jinjing berisi pakaian Gwen dan pakaian pria itu sendiri di satu tangan yang lain. Menapak langkah dengan tergesa-gesa.
"Rafe, ada apa?" Meski ia mengalungkan lengannya pada pundak Rafe karena refleks, Gwen semakin dibuat bingung dengan sikap Rafe belakangan. Apa benar yang menyelamatkannya tempo hari itu Rafe? Menggelengkan kepala dalam derap langkahnya yang cepat, Gwen mengembalikan fokus utamanya.
"Rafe, wait! Kita tak boleh berlarian seperti ini di Rumah Sakit," tegurnya. Oh, lihat siapa yang bicara, ejek batinnya. Padahal beberapa minggu yang lalu ia histeris sendiri mencari Rafe.
Dasar!
Gwen kembali menggelengkan kepala. "Rafe, ada apa sebenarnya? Kenapa kita–"
"Kita harus menikah secepatnya."
"Kita –APA?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVERGENT
Romance❝When love makes a whole life become worse.❞ Gwen Estelle memang sudah gila. Dua tahun lebih ia tinggal bersama Rafael Zachary dalam satu atap yang sama ㅡjuga tidur di ranjang yang sama pula. Dan Gwen, masih tetap bertahan meski logika dalam kepalan...