PART 48 - THAT HE IS

993 46 6
                                    

Just for ur information. Part-part sebelum nya, ya pokoknya mah Part-part awal bakal vasy rombak lagi. Ga semua sih.. Cuman kebanyakan nya vasy rombak. Soalnyaaa, sumpah!  Semua cerita nya ga jelas!  Ga nyambung!  Jadi vasy rombak lagi deh.. Jadi kalau misalnya reader ada yang tidak dimengerti nih. Baca ulang aja.. Boong boong. Ga kok. Semua alurnya sama cuman ada sedikit tambahan action aja di tiap part. Tapi baca aja lagi. Nanti vasy kasih note biar tau itu ada dimana. *ngomong apa sih. Ya pokonya gitu lah.. Thank youuu..

Happy Reading :) 
______________

Playlist :  ANOTHER DAY  -  유회승 (N.Flying)

-UNKNOWN PLACE- SEOUL, SOUTH KOREA. 09.00 PM.

"Aku yang akan pertama kali memulai aksi ini."

Serentak ke dua puluh orang ahli komputer yang ada di dalam ruangan ini menoleh kearah lelaki yang baru saja masuk. Mereka semua sudah siap. Saat ini mereka sangat yakin rencana mereka tidak akan gagal.

"Aku akan ke gedung parlemen sekarang, kita akan memulai nya disana. Kalian bersiaplah." Lelaki itu pergi dengan ransel besar yang dibawa dipunggung nya, beserta topi dan masker yang menutupi separuh wajahnya.

Lelaki itu masuk ke salah satu mobil yang terparkir di sisi jalan dan mulai mengendarai nya membelah jalanan kota Seoul. Dia menuju pusat kota dimana gedung parlemen berada.

Dengan kecepatan diatas rata-rata, lelaki itu dengan mobilnya tiba di tempat tujuan lebih cepat dari jadwal yang sebelumnya sudah mereka rencanakan. Lelaki itu keluar dari mobilnya dan berdiri di depan gedung parlemen sembari mengedarkan pandangan nya ke seluruh pelataran gedung. Menyeringai. Lalu memulai langkah nya untuk masuk kedalam gedung.
Lelaki itu mendadak berhenti melangkah.Dia menekan Earpiece yang ada di telinga nya, "aku akan masuk. Cepat sadap alat pendeteksi itu." Ucapnya dengan suara pelan.

"Anda bisa lewat sekarang." Jawab seseorang dari earpiece nya. Setelah lima detik.

Lelaki itu dengan santai masuk melewati program keamanan yang ada di pintu masuk utama tanpa memicu alarm Keamanan. Seperti dugaan nya, ini akan sangat mudah.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Seorang keamanan yang terlihat curiga dengan penampilan lelaki itu yang serba hitam menghampirinya dengan tatapan mengintimidasi. "Bisa anda buka topi dan masker anda?"

Dia membalikkan tubuhnya—menghadap pegawai keamanan itu, lalu membuka masker dan topi nya tanpa ragu. "Selamat pagi." Sapanya ramah dengan senyum seulas.

"Oh?! Ya Tuhan.. Maafkan aku, kukira—"

"Teroris?" Timpal lelaki itu memotong. "Tidak apa, wajar kau seperti itu. Sekarang ini banyak sekali teroris yang sedang mengancam, bukan? Aku harap tidak sampai terjadi pengeboman." Tambah Lekaki itu dengan senyum tipis, lalu pergi melanjutkan langkah nya.

Dia pergi menuju Elevator dan menekan tombol L5 dengan percaya diri. Tanpa menggunakan masker dan topinya dia berdiri didalam lift itu—masih dengan ransel besar nya. Semua orang yang melihat nya menunduk hormat dan memberi salam padanya. Seakan-akan semua orang tahu siapa dia.

Lift nya terus berjalan keatas gedung. Lift nya menaik, dan semakin banyak orang yang masuk kedalam membuat jarak semakin terkikis dan berujung berdempetan. Bisa dilihat lelaki itu tidak suka dengan keadaan seperti ini—berdempetan. Diapun terlihat  menurunkan ranselnya ke dekat kakinya.

THE BEST SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang