PART 5 - CRASH I

3.6K 221 1
                                    

Bisa update juga akhirnya,Hari ini author lagi Bad Mood,jadi curhat...udah ahk

Selamat membaca
_______

"Damn! Shit! kemana semua bis yang ada di kota ini?" Rylie bergumam kesal.

Hari ini tidak terlalu banyak angkutan umum. Entah pergi kemana, tapi sudah tiga puluh menit yang lalu sejak Rylie keluar dari supermarket dan menunggu di halte, dan bus nya belum juga datang.

Di seberang jalan ada tempat penyewaan kuda. Tapi apa iya dia harus mengendarai kuda di tengah kota seperti ini? Yang benar saja. Apa kata orang nanti? Memang sekarang masih zaman kerajaan?

Melihat ada sebuah butik besar di seberang jalan, rasanya Rylie ingin masuk melihat-lihat pakaian bagus sembari mengeringkan keringat nya dibawah AC.

Rylie memastikan jalanan sepi tanpa kendaraan sebelum menyebrang, dan setelah keadaan aman Rylie pun mulai melangkah.

BUGH!

Suara kernyitan dari gesekan antara ban mobil dan aspal memasuki telinga Rylie, tanpa aba-aba langsung menabrak nya hingga terpental sangat jauh.

Rylie tergeletak di tengah-tengah jalan dengan darah yang mengalir di kening nya. Penglihatan Rylie menjadi buram tidak lama setelah segerombolan orang menghampiri dan membopong nya ke sisi jalan. Semua belanjaan nya berserakan kemana-mana, sedangkan saat ini bahkan untuk mengangkat kepala saja sudah sangat sulit. Pusing menyergap kepala nya setiap kali Rylie bergerak.

"Mobil nya kabur, seperti nya dia tidak mau bertanggung jawab." Ujar seseorang dengan suara samar yang Rylie dengar terakhir kalinya sebelum akhirnya menutup mata dan tidak sadarkan diri.

***

Rylie mulai tersadar. Dia mengerjapkan mata nya berkali-kali sebelum akhirnya benar-benar terbangun. Memegang kepala nya yang masih sangat nyeri.

"Oh?! Dimana aku?" Ucap nya ketika baru menyadari jika ia terbangun di sebuah ruangan yang sangat besar. Rylie kembali memegang kepala nya dan semakin terkejut begitu merasakan sudah ada perban yang melingkari kepala nya.

Entah dimana dia sekarang tapi yang pasti ini bukan rumah sakit. Rylie melihat ke sekeliling nya, bisa dilihat ruangan ini cukup mewah untuk sebuah kamar yang hanya di pakai untuk satu orang saja.

"HAH!" Rylie terkejut begitu melihat seseorang berada di ambang pintu, awalnya Rylie sudah melihat kearah sana, tapi tidak ada siapapun, dan begitu melihat nya sekali lagi tiba-tiba saja tanpa suara ada yang berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAH!" Rylie terkejut begitu melihat seseorang berada di ambang pintu, awalnya Rylie sudah melihat kearah sana, tapi tidak ada siapapun, dan begitu melihat nya sekali lagi tiba-tiba saja tanpa suara ada yang berdiri. "Siapa kau?"

"Sudah bangun?" Tanya pria itu.

"Siapa kau?!" Rylie meninggikan suara nya 

Dia menghela nafasnya, "benar kata orang, kau keras kepala. Siapa aku nanti juga kau akan tahu sendiri." Pria itu masuk dengan gelas berisi air dan peralatan P3K. "Ganti dulu perban mu." Ujar nya sembari meraih perban yang ada di kepala Rylie.

Rylie menepis nya dengan kasar, "jangan menyentuh ku." Matanya memicing, menatap pria itu tajam dan dingin, "berikan padaku." Mengulurkan tangan nya. Lalu mengambil perban nya dengan kasar.

Segera setelah perban ada ditangan nya, Rylie membuka lilitan yang ada di kepala nya dan mengganti nya dengan yang baru. Rapih dan tertutup. Dia sudah biasa melakukan ini. Sejak masih di Middle School, ia suka sekali tertangkap sedang adu pukulan dengan teman-teman nya. Tidak hanya satu kelas, tapi satu sekolah tahu orang macam apa dirinya. Egois, angkuh, selalu mengajak ribut orang yang berniat beradu argumen dengan nya dan lain-lain. Dia seratus persen berbeda dengan kakak laki-laki nya yang dingin, pendiam, dan tidak mencari masalah. Bahkan kepintaran kakak beradik ini berbanding terbalik.

Pria itu menuju lemari yang ada di sudut kamar, dan kembali dengan membawa kemeja putih, jas, jeans, topi dan sneakers hitam. Dia melempar satu-satu semua itu ke sebelah Rylie. "Pakai itu."

"Kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku, untuk apa aku menuruti perintah mu?"

Pria itu mendengus, "John, John Mayer. Dan kau?"

"Sebelumnya terimakasih atas bantuannya, tapi maaf, aku tidak mengenal mu, kau juga tidak mengenal ku. Dan sekarang, aku ingin kembali ke rumah ku sekarang juga."

"Wahh.. namamu panjang juga. Biar ku ulangi namamu itu. Namamu adalah Sebelumnya terimakasih atas bantuannya, tapi maaf, aku tidak mengenali mu, kau juga tidak mengenali ku. Dan sekarang, aku ingin kembali ke rumah ku." Ujar John mengulangi kata yang Rylie ucapkan sebelumnya sembari tersenyum geli ketika mempraktekan nya.

Rylie hanya terdiam sembari memandang nya sinis, "antarkan aku pulang!"

"Ganti pakaian mu dulu, baru kita akan pergi." ucap John sembari berjalan keluar kamar.

Tidak ada pilihan lain. Baju seragam Rylie juga sudah sobek dimana-mana. Dia harus memakai nya atau dia akan dikira gelandangan nanti.

***

Rylie sudah berpakaian Rapih, semua sudah ia gunakan. Ia bergegas keluar kamar dan mencari John. Setelah menemukan nya, mereka langsung menaiki mobil yang sudah menunggu di pintu utama. Mobil yang sama ketika John membopong nya saat ia tertabrak. Rylie sempat tersadar ketika John membawa nya masuk kedalam mobil, tapi saat itu keadaan nya benar-benar kacau, apa yang dia lihat semuanya buram dan kepala nya pun sangat sakit, akhirnya Rylie kembali tidak sadarkan diri. Well, Mengingat kejadian itu, Rylie jadi penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.

"Sebenarnya.. Apa yang terjadi padaku saat itu?"

"Tertabrak."

"Apa parah? Oh? bagaimana dengan semua belanjaan ku?"

"Kau hanya terbentur dan berguling, dan untuk belanjaan mu.. Aku tidak mungkin memumut nya untuk mu, kan?"

"Harusnya kau mengambilnya!" Rylie kembali meninggikan nada suara nya.

"Untuk apa mengambilnya? Jangan seperti orang miskin, beli saja lagi."

"Yeah.. Baiklah, tuan sok kaya." Balas Rylie tidak mau kalah. "Lupakan saja!"

Sudah lebih dari tiga puluh menit mereka berkendara. Akhirnya mereka sampai di depan sebuah gerbang besar dengan lampu menyusun huruf 'THE ACADEMY'. John meraih dompet nya dan mengambil salah satu kartu. John menempelkan kartu itu ke sebuah mesin kotak dan tiba-tiba saja gerbang nya terbuka.

Gedung besar nan tinggi langsung terpampang jelas setelah mereka melewati gerbang nya. Rylie melihat ada dua helikopter yang baru saja take off  yang juga bertuliskan 'THE ACADEMY'  disisi kanan body mereka.

"Tempat apa ini? Aku ingin pulang, bukan ke tempat seperti ini."

"Ini rumahmu sekarang."


(:  HOPE YOU ENJOY :) 

Cuman sedikit ya...
Iya,aku lagi gak punya banyak waktu,heheh..,cuman ada 833 words doang!!

Maaf yaa..

ILY - Vanessa Swift

THE BEST SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang