Part 30 - SAVE VEGA II

2.3K 149 1
                                    

Cerita ini belum di Revisi, jadi kalau ada Typo maklumin aja..

Baca sampai abis ya..

Boleh minta Bintang🌟 nya gak? 

Happy Reading :)
_

_______________
Suara tembakan yang terdengar dari lantai atas menggema keseluruh penjuru, memecahkan keheningan yang tegang diantara mereka semua yang ada di satu lokasi yang sama sama.

"Kita tidak terlambat bukan?" Tanya Lucifer panik.

"Tidak akan." Timpal Rylie.

Mereka kembali berlari kearah lift sembari mengangkat senjata mereka. Menuju ruangan mentri keuangan yang terletak di lantai sepuluh gedung ini.

Sesampai nya di lantai sepuluh gedung ini. Mereka hanya melihat ruangan yang kosong. Perasaan Rylie pun mulai tidak enak, suasana mulai berubah menjadi sedikit horor. Apa benar kita terlambat? Tidak tidak.. Kita tidak akan terlambat. 

"Diantara kita tidak ada yang tau dimana ruangan nya, jadi lebih baik kita berpencar." Ujar Lucifer tiba tiba. Dan ucapan itu sungguh sangat tidak masuk akal disaat keadaan yang seperti ini.

"Kau mau mati, ya! Seharusnya disaat seperti ini kita harus bersatu." Timpal Rylie.

"Tapi itu membutuhkan waktu yang lama, Rylie. Dan kita tidak punya waktu selama itu." Jawab Lucifer sembari mengacak-acak rambut nya dengan jemarinya.

"Kau ini bukan seorang Agent. kau hanyalah warga sipil, dan jika terjadi apa-apa aku yang akan disalahkan nanti, mengerti?!" Rylie mencoba menjelaskan, yang malah dijawab dengan penolakan. Tapi pada akhirnya Lucifer menjawab 'terserah' yang menurut Rylie dia mengatakan 'baiklah'.

Akhirnya, mereka berjalan bersama kembali, mengendap dan mengintip setiap sudut lantai sepuluh gedung itu. Kebanyakan ruangan yang ada di lantai sepuluh ini rapih seperti tidak ada pemberontakan, tapi sebagian lagi ada yang ruangan nya sangat berantakan.

"Ck! Ayolah.. Kita berpencar saja, Itu akan lebih cepat." Pinta Lucifer.

"Harus berapa kali aku bilang padamu kalau kau itu warga sipil! Dan jika nanti kau ter-"

"Aku tidak akan terluka. Aku seorang Lucifer, tidak ada yang bisa menyakiti ku." Timpal Lucifer percaya diri.

"Ah.. Ya, aku hampir lupa, kau itu kan.." Iblis. Ucap Rylie dalam hati saat di kata 'iblis'. Tidak mungkin Rylie bilang seperti itu pada orang yang lebih tua darinya kan? Namanya tidak sopan.

"Ya. Aku devil, no one can stop me." Lucifer berlari kearah kanan Rylie saat selesai berkata-kata. Sedangkan Rylie pergi kearah kanan nya.

"Siapa kau!!"

Teriakan seseorang yang ada di belakang Rylie membuat Rylie memutar balikkan tubuhnya sembari mengacungkan Pistol yang ada di tangan nya kearah seseorang itu. Saat ini Rylie sudah ada di sebuah ruang tunggu yang biasa di pakai untuk para tamu menteri. Disana tidak lah gelap seperti suasana Action yang biasa ada di film-film yang begitu menegangkan, ruangan itu sangat terang, luas, banyak tempat untuk berlindung, dan yang paling hebat adalah saat ini lawan Rylie tidak memegang senjata apapun.

"Dimana Boss mu?" Tanya Rylie masih dengan acungan Pistol, senyum miring nya, dan tatapan indah tetapi tajam yang membuat nya mirip dengan medusa.

"Boss? Cari saja sendiri." Rupanya itu seorang pria. Dia malah tiduran dengan santai di sofa panjang yang ada di ruang tamu itu, lalu menutup matanya dengan lengan yang dia simpan di wajahnya. Terlihat dari gaya style nya, wajah nya, sikap nya, dan tangan nya, bahwa dia anak dari pasangan pemilik perusahaan. Dari sisi style nya yang hanya memakai sweater hitam dan jeans hitam top brand yang baru dia beli di suatu mall berbintang lima. Dari wajahnya yang mulus tanpa setitik kotoran yang artinya dia tidak pernah mengeluarkan keringat sedikitpun untuk makan nya sendiri. Dari segi sikapnya, dia yang tidak ada takut sama sekali saat Rylie mengacungkan Pistol padanya dan malah tiduran santai di hadapan orang yang bisa saja mengambil nyawa nya kapanpun.

THE BEST SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang