PART 3 - I'M SO SORRY

5.2K 255 0
                                    

Malam sudah tiba. Bulan sudah menjadi raja di langit, dengan putri dan pangeran bintang yang sangat indah.

Rylie menyandarkan kepalanya di bingkai jendela kamar nya. Menatap langit kemudian menghembuskan nafasnya panjang.

"Apa aku terlalu ikut campur? Aku bahkan tidak tahu menahu soal itu. Tapi seperti nya.. Mereka sedang membicarakan hal yang sama. Ketua itu.. Cucunya.. Yellow tiger."

TOK TOK TOK...

Seseorang membuka pintu kamar Rylie. Itu Mike.Tidak biasanya dia mengetuk.

"Kenapa tidak turun? Waktunya makan malam." Ujar Mike yang terdengar sangat perhatian. Ada apa dengan nya?

"Peduli apa kau dengan ku? Biasanya juga kau langsung makan tanpa mengajak."

Mike berdecak sebal, "kau ini keras kepala sekali. Setidaknya aku mencoba menjadi kakak yang baik." Ucapnya.

Rylie tertawa remeh sembari kembali mengalihkan pandangan nya ke langit malam. "Sudahlah. Lagipula kau itu tidak berbakat menjadi kakak yang baik. Terimakasih sudah mencoba."

Rylie keluar dari Kamar sembari melewati Mike dengan tatapan mengejek. Menuruni tangga, lalu langsung menuju ruang makan dan duduk di kursinya dengan tenang.

"Dimana kakak mu?" Tanya ayah Rylie.

"Memang nya aku punya kakak?"

"Rylie.." Geram Kevin-daddy nya tidak suka dengan ucapan Rylie yang sedikit kurang ajar.

"Aku disini" Mike datang dari belakang Rylie. Dia duduk diantara Kevin dan Rylie. Setelah itu makan malam pun dimulai.

"Tidak bisakah kalian akur walau sehari?" Ujar Sarah di tengah-tengah makan malam. Oh ayolah, bisakah tidak membicarakan hal yang bisa berapi ketika sedang makan?

"Nanti saja ki-"

"Jangan bicarakan hal seperti itu ketika makan. Bahkan anak tiga tahun saja sudah bisa mengerti hal itu."

"Jaga ucapan mu, Rylie Rose Andersone. Kau mulai kurang ajar." Kevin menggertakan giginya nya. Menggeram tidak suka.

Rylie kembali berdecak. Mendengar ucapan Kevin Rylie jadi tidak nafsu makan. Ia meletakan alat makan nya dan mulai menatap semua anggota keluarga nya satu persatu, "Kalau begitu jawab pertanyaan ku dengan jujur." Semua menoleh kearah Rylie- Menunggu kalimat seterusnya, "apa itu Yellow Tiger? "

Tubuh Sarah menegang seketika. Sedangkan Kevin dan Mike terlihat kebingungan. "Apa maksudmu? Tentu saja itu Yellow Tiger (disini maksud Kevin binatang yang asli)." Ujar Kevin yang diikuti anggukan dari Mike.

"Ya, itu benar. Yellow tiger adalah binatang buas. Lalu, bagaimana denganmu, mommy?"

***

Rylie duduk di sofa hijau yang dekat dengan jendela kamar nya segera setelah selesai makan malam. Sebenarnya dia juga tidak menghabiskan makanan nya tadi, sudah kenyang dengan ucapan mereka.

"Bisa-bisanya dia menjawab seperti itu saja. Apa katanya tadi? 'Kau ini kenapa? Tentu saja Yellow tiger adalah hewan buas. Memang apalagi?' rasanya ingin aku tumpahkan semua makanan yang ada di meja." Ujar Rylie kesal sembari meninju bantal yang ia pegang.

Rylie meluruskan punggung nya dengan tidur diatas sofa. Menutup matanya dengan bantal kemudian menghela nafas dengan berat. Hari ini terlalu banyak hal yang seharusnya tidak ia pikirkan. Sebenarnya apa manfaat untuk nya jika mengetahui hal seperti itu? Tanpa alasan yang jelas dia mencari-cari informasi tentang masalah orang lain. Dia menjadi terlalu ikut campur padahal dia sendiri tidak tahu dimana akar nya.

BRAK!

Rylie terkejut. Hampir meneriaki nama Mike begitu ia melihat ternyata orang lain yang membuka nya dengan kasar.

"Siapa kau?"

"Identitas bukanlah segala nya. Itu bisa saja dipalsukan. Aku siapa bukanlah masalah untuk seseorang seperti mu. Jadi tenang saja."

"Keluar sekarang! Atau aku akan panggil polisi."

Dia menyeringai, gigi putih nya sangat terlihat daripada wajahnya yang tertutupi bayangan dari topi besar yang ada di atas kepala nya. "Kau pikir polisi akan menyelamatkan kalian?" Ujar pria asing itu.
"Mommy! Dad! Mike!" Rylie berteriak kencang, tapi tidak ada respon. Sedangkan pria asing itu lama-lama semakin mendekat.

"Sshh.. Mereka sedang tertidur lelap. Mau lihat seperti apa mereka sekarang?" Pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku belakang nya. Perlahan dan hati-hati.

"Aahk!" Rylie mendadak lemas. Ponsel yang ada di tangan nya jatuh ke lantai begitu melihat apa yang dikeluarkan pria itu. Rylie benar-benar ketakutan. "I-itu.. Tangan mommy. KAU APAKAN DIA?!"

Tangan yang terpotong, dengan tanda lahir berbentuk seperti segitiga dan darah segar yang masih mengalir. Cincin pernikahan yang masih melekat di jari manis nya membuat Rylie semakin yakin pemilik tangan itu adalah mommy nya-Sarah.

"Apa kau tahu tangan siapa ini? Tangan ini adalah tangan yang dilumuri dosa. Banyak nyawa yang melayang karena tangan ini. Tangan ini telah mengambil nyawa adikku." Pria itu semakin mendekat, sampai akhirnya dia sampai di depan Rylie dan langsung menempelkan pistol ke kening nya.

"Sayang sekali, kau cantik, pintar, berani.. Tapi harus mati karena ulah orang lain. Jika saja kau tidak di rumah ini dan main diluar, mungkin kau tidak akan terbunuh."

DAR!

BUGH!

Rylie terjatuh dari sofa. Tergeletak lemas ketika ia sadar bahwa itu hanya mimpi. Mimpi buruk yang terasa sangat nyata. Rylie cepat-cepat memegang kening nya, meraba permukaan yang ternyata masih rata tidak berlubang. Sempat bernafas lega sebelum berlari keluar kamar nya dan melihat keluarga nya yang rupanya baik-baik saja.

"Rylie? Kau kah tadi?"

"Ah, iya. Tadi aku terjatuh." Rylie mengangguk kecil pada Sarah untuk memberitahu nya dia baik-baik saja. "Aku akan tidur duluan. Selamat malam."

Rylie kembali ke kamar nya setelah memastikan semua orang dalam keadaan baik. Sungguh, Rylie masih syok dengan mimpi nya tadi. Dia sudah tidak bisa berfikir lagi jika itu benar-benar terjadi pada keluarga nya. Sungguh mimpi yang buruk.

Rylie buru-buru menyelimuti dirinya di kasur begitu mendengar handle pintu terbuka. Rylie menutup matanya walaupun tidak tahu siapa yang datang. Tetapi begitu merasakan sentuhan di rambut nya, seketika Rylie bisa mengetahui bahwa itu adalah ibunya. Terasa hangat di tengah-tengah ketakutan nya.

"Cepat sekali kau tidur." Kekehan kecil terdengar bersamaan dengan tertarik nya selimut Rylie yang lebih keatas menutupi pundak nya. "Maafkan mommy.. Kau pasti akan sangat menyesal jika mengetahui nya. Sudah mommy usahakan agar kau tidak terseret ke dalam dunia ini. Tapi keingintahuan mu dan sikap mu yang kurang ajar tapi berani malah menjadi penghambatku." Ujar Sarah sembari mengelus pipi Rylie. "Tidak bisakah kau berhenti? Maaf, Rylie."

Rylie membuka matanya perlahan begitu mendengar pintu tertutup. Diam sembari mencerna perkataan Sarah. Ucapan nya sedikit aneh tadi, kedalam dunia ini? Apa maksudnya dia tidak ingin Rylie hadir dalam kehidupan nya? Atau maksudnya dunia di dimensi lain? Dunia seperti apa yang sedang ia bicarakan? Dan kenapa.. Dia terus meminta maaf?

(: HOPE YOU LIKE IT :)

ㅠㅠ.. Part ini udah di publish, tapi Vasy benerin lagi. Biar seru aja gitu.. Walaupun sama aja akhir nya. Sebenarnya gada yang Vasy Ganti dari alur cerita nya. Cuma Vasy per-singkat, percepat, dan perjelas doang.

Salam Vasy,
Istrinya member BTS
Pacar nya member SEVENTEEN
Gebetan nya member EXO
TTM nya member TXT
Selingkuhan nya member NCT
Saudara nya member TWICE
Kembaran member BLACKPINK
XOXO ❤

THE BEST SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang