Terkadang, dunia memang mengatur seluruh kegiatan manusia. Entah dari segi manapun itu. Bahkan ketika manusia itu sendiri tidak pernah melakukan nya. Kuncinya, semua tergantung orang lain, semua tergantung derajat. Tidak mungkin apalagi pernah ada s...
"Hoejang-nim, laporan baru saja masuk. Mereka kembali beraksi, kali ini di pengadilan negeri. Terdapat dua bom, di lantai dasar dan lantai dua."
Informasi dadakan itu sukses membuat Agent Han kelabakan. Ia langsung keluar menuju lokasi lengkap dengan perlengkapan nya. "Cepat telpon Agent Rylie dan Harry. Kerahkan semua penjinak Bom yang ada, evakuasi semua yang ada di dalam gedung dan tutup area." Titah Agent Han yang langsung sigap dilaksanakan bawahan nya.
"Aku siap. Dimana letak peledak itu?" Tanya Rylie sembari mempererat sabuk yang mengikat perkakas nya. Mereka sudah sampai di lokasi kejadian dan selesai bersiap.
"Lantai dua, sayap kanan. Lantai dasar, berada di tengah." Ujar Harry sembari terus mengutak-atik komputer nya.
Rylie dan tim langsung masuk setelah mengetahui letak peledak. Rylie membagi tim menjadi dua, tim A menuju lantai dua dan tim B menuju lantai dasar. Kali ini Rylie kembali menjadi ketua nya, untuk masalah yang sama seperti saat kejadian di gedung parlemen. Lagi-lagi teror bom.
Rylie dan empat lain nya sudah tiba di lantai dua. Dan setajam mata elang, Rylie langsung menemukan peledak itu bahkan dalam waktu kurang dari satu menit setelah mereka sampai di lantai dua.
Rylie menekan Earpiece yang ada ditelinga nya begitu sudah membuka tas hitam yang membungkus benda kotak penuh kabel itu. "Ini sangat bahaya. Kau yakin semua orang sudah di evakuasi dari dalam gedung?"
"Em. Aku sudah memantau rekaman CCTV nya. Semua kosong." Terdengar suara Harry dari Earpiece.
"Bagaimana dengan di lantai dasar?" Tanya Rylie pada Tim B. Earpiece mereka sebenarnya memang terhubung satu sama lain.
"Sudah ditemukan." Ucap salah satu anggota tim B.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bom ini berjenis Three Asseton Three Poropsaid (TATP). Harry, bisakah kau memindai berapa jarak ledakan nya?" Ucap Rylie sembari menerangi bagian-bagian kabel dengan senter.
"Yang berada di lantai dasar berjenis Prototipe s."
Rylie menghela nafasnya, seketika frustasi begitu mendengar jenis bom yang diucapkan tim B, "bom itu hanya bisa dijinakkan oleh pelaku karena ada banyak kabel yang terhubung dengan detonator nya."
"Bisakah kau perinci seberapa besar bom itu, Rylie?" Ujar Harry.
"Aku tidak tahu pasti karena ini tidak boleh diangkat. Tapi beratnya sekitar tiga kilogram dengan panjang lima puluh centimeter."
