3. About Arsya.

4.6K 236 23
                                    



___________

Cinta ku hanyalah untuk dirimu, entah bagaimana kau menyikapiku, aku akan tetap bertahan karena aku yakin suatu saat kita akan bersatu

-Arrma Athalia

____________________

Matahari terbit di sebelah timur, cahaya nya marasuk ke dalam kamar gadis yang masih mengumpulkan nyawanya untuk bangkit dari tempat tidur ini.

Atha menatap keluar, membuka jendelanya lalu menghirup udara pagi yang menyejukkan ini, tak lupa ia juga memberikan senyuman untuk dirinya sendiri.

Ia sering melakukan itu, menenangkan memang.

Ia duduk sejenak dikursi tepat disebelah pintu luar kamarnya, mengingat beberapa hal konyol yang membuat ia geli sendiri, ia tertawa, lalu memutuskan untuk bersiap diri.

Hari ini gue harus nempel sama Revan ganteng, niatnya dalam hati.

—Cewek secantik dia? tidak ada yang berani menolak, namun secara terang-terangan cintanya sudah ditolak mentah-mentah oleh Revan.

* * *

Kini Revan hanya menatap langit -langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Kini pikiran lelaki itu tak tertata dengan baik, semenjak berubah menjadi coldboy dan berhasil menjadi mantan badboy, lelaki itu terlihat lebih terkesan tertutup dan cuek.

Ini justru menambah daya tarik tersendiri bagi dirinya juga orang yang disekitarnya. Sungguh lelaki ini memiliki banyak sekali penggemar, dia begitu tampan dan menawan.

Sejauh ini lelaki itu berubah, pertanyaan demi pertanyaan selalu muncul setiap kali mengingat jauhnya perubahan sikap lelaki tampan ini.

Jelas alasan lah yang membuatnya seperti itu.

* * *

Tiba saatnya gadis cerewet ini harus kembali bersekolah dengan wajah yang tak henti-hentinya menunjukkan senyum memikat itu.

Lucu, cantik, menggemaskan.

Gadis itu melangkahkan kakinya pelan disertai beberapa lirikan mata yang mengarah kepadanya, membuat Atha mengendikan bahu tak acuh.

Ia kembali berlari cepat menangkap sebuah objek yang sedang ia incar didepannya.

"Hai sayang, kamu ganteng banget sih" ucapnya pada lelaki yang kini sedang berjalan beriringan disebelahnya itu.

Pagi ini ia sangat senang, bertemu dengan mataharinya, iya siapa lagi jika bukan Revan.

Revan hanya mengangkat alisnya, dan kembali berjalan tanpa meperdulikan Atha sama sekali.

"Ih lo kok gitu, sini dong gandeng"
Atha menggandeng Revan dari arah belakang, sebelum itu sangat ragu melakukan ini, namun yasudah lah ini sudah terjadi.

Revan menyorot tajam, matanya menggambar kan kemarahan dan tatapan ketidaksukaan, ia melepaskan tangan Atha yang melingkar manis di lengan nya.

Kini mereka menjadi pusat perhatian karena tingkah konyol Atha, tak lupa cibiran yang terdengar ditelinga keduanya.

Heart disclosure [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang