15. Rasa Penasaran

2K 109 4
                                    

Indah dengan tatapan sendumu membuatku hanyut pada rasa yang belum ku pahami.

~Arrma Athalia

Rasa penasaran ini selalu memikat hati untuk terus melihatmu walaupun ego tinggi masih tebal menyelimuti.

~Adhittama Revano Dhiaro

Mereka masih hanyut dalam tatapan sendu dan kesal itu.

"Lo tinggal bilang apa sih susahnya" Revan mendegus kesal.

"Karena lo gak tau gimana rasanya di tinggal orang yang lo sayang" Atha kembali terisak dalam tangisannya.

Matanya kian membengkak akibat terlalu lama menangis, haripun sudah sedikit menampilkan gelapnya.

"Lo gak tau apa-apa tentang gue, jadi lo gak usah banyak omong, tinggal bilang aja masalah lo, siapa tau gue bisa bantu?" Revan berkata serius, karna ditinggal seorang ayah? itu yang ia rasakan.

"Fanny yang buat Dhitto Pergi!" Atha tak kuat melanjutkan cerita menyedihkan itu, ia tak kuasa menahan tangisnya dan terus dan terus menangis hingga tak memperdulikan seseorang yang ada di sekitarnya.

"Dhitto?" Revan melotot.

"Lo kenal sama Dhitto?" tanya Revan ulang dan benar-benar melototkan matanya.

"Iya, Ardhito!" Atha menunduk, badannya terasa lemas.

Revan mengangkat kedua bahu cewek itu menjadi tegak untuk menatap manik indahnya.

"Lo pernah jadi pacar Ardhito Adijaya itu?"

"Iya van, IYA GUE JADI PACARNYA DAN DIA PERGI NINGGALIN GUE GARA-GARA FANNY, DISAAT GUE MAU SERIUS SAMA DHITTO!" Atha terisak.

Flashback 2 tahun lalu.

Atha masih memadang foto Revan yang selalu menjadi wallpaper hpnya.

'Masih boleh gue suka sama lo? maaf rasa ini gue kasih ke Dhitto, karena cuma dia yang bisa ngertiin gue, gue tau kok, gue gak ada artinya apa-apa buat lo, tapi gue tau tuhan punya rencana baik dan ada jalan buat gue harus lanjut atau justru tetep sama Dhitto'' ucap Atha menghela nafas kasar.

Ia melihat kekasihnya berlari mendekat lalu segera mematikan ponsel itu.

"Hai sayang" ucap Dhitto lembut menyentuh pipi Atha.

Atha adalah seseorang yang sangat sulit untuk jatuh cinta, cintanya bahkan direbutkan banyak orang namun ia hanya menerima perasaaan Dhiito Adijaya untuk berbagi kisah.

"Iya udah, kamu mau makan?" tanya Atha, si cewek manis itu.

"Gak usah, nanti malem kita ketemuan aja, oke?" Dhitto menunjukkan bulatan di jarinya.

"Hmm oke deh" Atha tersipu malu.

Ia tau hari ini adalah hari Anniversarry mereka ke 1 bulan, namun mereka berdua masih belum mengucapkan selamat satu sama lain.

Dan mereka sendiri memiliki kejutannya masing-masing, mereka pun saling memahami walaupun dalam diam.

"Aku duluan ya buru-buru nih, gak papa kan?" tanya Dhitto meyakinkan.

"Iya gak papa, See you"Atha memberikan tatapan manis itu.

"See you Atha.." Dhitto meninggalkan manik indah itu.

Atha yang menunggu jemputan dari mamanya merasa khawatir, hari  sudah sepi namun belum ada yang menjeputnya.

Namun tatapan Atha menyipit melihat sosok yang tak ia kenal menghampirinya.

Heart disclosure [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang