_______
Aku hanya ingin seseorang menemani dengan tulus saat kekacauan itu datang.
___________
Atha memarkirkan mobilnya di garasinya, ia menginjak lantai rumahnya dengan hati-hati, hari yang sudah larut malam membuat Atha takut kena marah kedua orang tuanya, apalagi dengan mata sembab dan pakaian sedikit kotor akibat terkena pasir pantai.
Semoga papa mama udah tidur batin Atha was-was.
Atha membuka pintu besar itu dengan hati-hati, seketika matanya melotot tajam saat terlihat Mamanya menatap dari ruang tamu dengan wajah khawatir.
"Atha! kamu dari mana aja" Aleta menghampiri Atha.
Atha masih diam ditempatnya menatap kebawah jari jemari kakinya.
"Atha habis dari rumah temen." ucap Atha berbohong.
"Lain kali kalo main jangan malem-malem ya sayang" ucap Lucky yang jaraknya agak jauh dengan masih memperhatikan laptop yang ada dihadapannya.
Atha menghela nafas kasar.
"Iya pah," jawab Atha samar.
Aleta menggelengkan sedikit kepalanya.
"Ayo kamu mandi terus makan" ucap Aleta.
"Iya mah" Atha mencium tangan mamanya lalu mengampiri Lucky yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Pah.." ucap Atha sembari hendak bersalaman kepada papanya.
"Bentar" jawab Lucky enggan melihat wajah sendu putrinya itu.
Setelah mengetikkan beberapa kata pada keyboard itu Lucky mengarahkan pandangannya ke putri semata wayangnya itu.
"Wajah kamu kenapa?" tanya Lucky, melihat wajah Atha sedikit kotor.
Atha yang menunduk lalu mengarahkan pandangan ke arah Papa nya.
"Enggak papa" ucap Atha sambil mencium pundak tangan sang papa.
"Yaudah, yang penting makan dulu" ucap Lucky cepat lalu berpaling lagi ke laptop dihadapannya.
Atha berjalan dengan nafas sesak.
Bukan ini yang gue mau.
Bibirnya bergetar dan air matanya turun secara perlahan saat ia menaiki tangga kamarnya.
Ia melihat dirinya dari pantulan cermin lalu mengacak rambutnya yang berantakkan.
"Kacau lo tha" Atha mejatuhkan tubuhnya di lantai.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi terdapat nama 'My future', Atha tak berfikir dua kali, ia langsung mengangkat telfon itu.
"Hallo" ucap Atha.
Udah sampe?
"Iya baru aja" terdengar beberapa sesunggukan seperti orang yang sedang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart disclosure [completed]
Teen Fiction[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penundaan pengungkapan hati dengan proses yang lama begitu juga sangat menyakitkan dan mengaharuskan seseorang gadis harus bertahan demi membuat...