32•-Bersama Hujan.

1.7K 73 0
                                    

_____

Hujan sama seperti dengan rinduku padamu, terus jatuh tanpa memperdulikan seseorang yang menyuruhmu untuk berhenti, sekalipun itu kamu sendiri

_______________

Mendungnya hari tak membuat Fanny patah semangat untuk kembali memulai hidupnya yang telah mengecewakan sahabatnya itu, berdiri dan memperlihatkan senyuman pedih tepat di depan cermin, itulah yang ia lalukan saat ini.

Besok Fanny akan pergi ke london untuk selama-lamanya, dan yang dia inginkan hanyalah satu, yaitu bertemu dengan Atha untuk yang terakhir kalinya.

Fanny juga menyuruh Raffi untuk ke rumah Atha sekarang juga.

"Kamu yakin mau ketemu sama Atha?"

Fanny mengangguk.

"Buruan Fi!"

Hingga mobil Raffi sampai didepan rumah besar itu.

Ia menatap sekeliling halaman rumah sesekali mengingat kejadian mengasikan yang dulu ia lakukan bersama Clara juga Nata.

"Beneran kamu mau ketemu sama Atha?" tanya Raffi ragu pada Fanny.

"Sekali aja Fi," jawab Fanny memelas.

Disisi lain Atha sedang merasakan kehangatan yang penuh, dengan makan di ruang tamu bersama Revan, Vanno, Clara juga Nata.

Akhirnya dengan bujukan susah payah Atha, Revan mau ikut makan dengan Atha dan lainnya.

Ketukan pintu itupun membuat mereka menghentikkan aktivitas makannya.

"Bentar gue buka dulu" ucap Atha menatap temannya dan memundurkan kursinya lalu bangkit dan berjalan ke arah pintu itu.

Dan tibalah saat Atha membuka pintu, matanya seakan ingin berteriak melihat wajah yang tidak dia inginkan.

"Lo" gumam Atha pelan dengan segala amarahnya, ingin sekali ia menjambak rambut gadis ini, namun ia berusaha menahan.

"Atha" Fanny memeluk erat Atha, inilah yang Fanny harapkan saat ini.

Atha diam menatap seorang lelaki yang tepat di depan wajahnya ini.

"Gue mau pamit sama lo, gue minta maaf sama lo" ucapnya sambil menangis tak tahan lagi.

Berharap Atha paham dan mau memaafkan dirinya.

Revan melihat dari ujung ruangan tamu itu, dan yang terbesit di pikirannya adalah sampe segitunya tu cewek cuma mau minta maaf sama Atha.

Disamping Revan ada Nata dan Clara yang dari tadi melihat kejadian nyata ini. Sungguh mereka semua sangat merindukan sosok Fanny yang lama tlah menghilang namun sekarang harus pergi jauh.

"Gue kangen sama lo Fann." lirih Nata meneteskan air matanya.

Clara hanya mengusap air matanya perlah, dan Revan yang melihat hanya mengedik tak mau tau, dan hanya bergumam sedikit nyaring "dasar lebay"

Clara melirik lalu menabok lengan gagah itu dengan keras "dasar cowok gak punya hati" kesal Clara.

"Bodo" Revan melangkah pergi dan kembali melanjutkan makannya bersama Vanno yang memainkan ponselnya dan tak menatap kedatangan Revan.

Fanny berkata pada Atha bahwa ia harus menemani Fanny besok ke bandara. Dan Raffi yang tadi melihat kehadiran Revan di rumah Atha hanya diam dan merasa tak enak hati pada Revan.

Atha kembali duduk di tempat makan. Memasang wajah kusutnya, berharap ada yang menanyakan dirinya, terutama Revan.

Saat mata Revan menagarah padanya, harapan itu muncul sangat tinggi.

Heart disclosure [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang