______________
Aku adalah bayangan yang tak terlihat baginya, yang selalu berharap semoga dia menyadari, bahwa aku selalu ada didekatnya.
_______________________
-Arrma Athalia.
Pagi pagi Raffi sudah merasa kesal pada Revan karena ia tidak menjenguk Arsya dirumah sakit.
Raffi menatap Atha dengan tatapan kesal, begitu pula dengan Atha pun juga merasa kesal bahkan sangat geram dan ingin sekali dia menonjok wajah itu.
Atha memang tidak menberitahu Revan bahwa Arsya sakit ataupun Raffi menelponnya saat itu, ia tidak mau Revan dan Arsya kembali dekat, ini juga cara mencegah hatinya untuk tidak terluka lagi.
"Apa lo liat-liat?" ucap Atha melotot kearah Raffi yang dari tadi mencelenginya dengan tatapan jengkel.
Raffi tak menghiraukan.
"Van! lo kemana aja semalem, hape lo dibawa sama cewek lo? pasti lo lagi jalan kan sama dia? padahal jelas Arsya lebih butuh lo dari pada dia!" Raffi menujuk muka Atha yang memperhatikan omogannya dari tadi.
Cowok brisik gak tau diri.
Atha yang dari tadi menahan emosi pun beranjak menutup novelnya kencang.
"Ada masalah apaan sih lo sama gue? dasar laki-laki gak guna, bisa nya ngomong aja, beraninya sama cewek doang, dasar banci" bentak Atha memukul Raffi.
Atha tersungkur jatuh, bahunya di dorong hingga tubuhnya terlempar ke lantai.
Ia mengerjap saat tubuhnya sudah ada dibawah.
Clara dan Nata yang melihat segera menghampiri Atha.
Atha diam menatap tajam, bukan ke Raffi namun ke arah Nata dan Clara
"Lo gak papa Tha?" tanya mereka berdua bersamaan.
Atha merintih sakit, "Ah apaan sih sakit!"
Atha menunduk.
Revan menarik kerah baju Raffi "Lo jangan berani nya main fisik sama cewek!" suaranya mengeras.
Raffi berusaha melepaskan tangan Revan dengan keras yang membuat lehernya seakan tercekik.
"Lo bodoh, belain cewek ini dari pada gue yang mau beritau lo kalo Arsya sakit gara-gara lo"
"Buat apa lo ngasih tau gue? gue gak peduli" ucap Revan kesal pada Raffi yang terus-terusan membela Arsya, ya walaupun kadang Raffi memberi solusi agar dekat dengan Atha. Cowok itu labil.
Namun bisa dilihat, disini Raffi lebih memilih Arsya ketimbang Atha yang jauh lebih baik dari segi manapun.
Raffi mendorong keras bahu Revan dan meninggalkan nya lalu mencari keberadaan Dino, Aldi dan Dion.
Revan berusaha tidak peduli dengan Atha walaupun dalam hatinya ia ingin sekali peduli pada Atha.
Atha senang karena Revan membela nya dan kini ia tersenyum pedih.
Atha bangkit dan menuju mejanya, ia menaruh kepala nya yang sangat pening diatas meja, ia merasa kacau.
Nata dan Clara hanya diam meresapi kata-kata yang keluar dari mulut Atha, mereka membiarkan Atha sendiri, mereka tau mereka salah dan mereka tau Atha butuh waktu untuk menenangkan diri.
Revan bisa melihat betapa kacaunya Atha saat ini.
Revan melihatnya, namun ia memilih diam dengan tatapan di lurus, ekor matanya terarah dan tertuju pada gadis di sebrang nya itu dan ia merasakannya kepedihan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart disclosure [completed]
Ficção Adolescente[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penundaan pengungkapan hati dengan proses yang lama begitu juga sangat menyakitkan dan mengaharuskan seseorang gadis harus bertahan demi membuat...