38•-Berubah

2.3K 81 0
                                    

______

Kecewa itu datang lagi, setelah perlakuan manismu larut dalam sekejab:")

______________

Mereka sampai disebuah taman yang tak jauh dari kawasan perumahan Revan.

"Lo inget tempat ini" tanya Revan sebelum langkahnya menuruni mobilnya.

Atha tersentak bingung, ia ingat, ini adalah tempat dimana Dhitto memutuskan juga menembak nya dikala itu, hatinya terasa teriris sesak mengingat semua kenangan indah dan pahit itu.

Namun ada satu kejadian ditempat ini yang mampu membuat Adhittama Revano Dhiaro memutuskan untuk menutup hatinya bagi siapapun.

Saat Dhitto menembak Atha, Revan hanya bisa memendam benci.

Revan yang menunggu respon Atha hanya mengeluh pasrah, lalu ia masih setia memandang gadis yang sedang melamun bahkan matanya terlihat berkaca-kaca ini.

"Ehem" Revan berdehem keras lalu memutuskan untuk turun diatas halaman taman yang masih sedikit basah akibat hujan yang menguyurnya.

"Revan," Atha ikut turun dengan hati yang sesak, entah apa yang dilakukan Revan ditempat yang penuh kenangan ini.

Hari ini tak banyak orang yang datang, Revan mampu melepaskan semua rasa sesaknya disini , bersama seseorang yang tlah lama ia suka bahkan ia benci.

"Revan tunggu!" Atha mengejar lelaki yang berjalan agak cepat ini.

Lalu Revan menghentikan langkahnya, tepat dititik dulu ia menemui Atha pertama
kalinya.

"Tha.." Revan merengkuh wajah gadis ini dengan segala tumpahan pandangan yang tulus.

"Ini saatnya gue jujur!" ucapnya meyakinkan.

"Maksud kamu.." Atha tak berani menatap, iabtakut pandangannya hancur dan jatuh seketika setelah terbang didalam manik indah ini.

Revan memeluk Atha erat, Atha terbelalak kaget,ada apa semua ini? mengapa Revan tiba-tiba membuat gadis ini hampir berhenti berdetak.

"Van.." Panggil nya pelan, Atha tak membalas pelukan ini.

"Gue suka sama lo, gue cinta sama lo!" Revan berkata nyaring.

Membuat gadis ini sama sekali tak bisa berkata-kata apa apa.

Anjir apa apaan sih! Gadis ini hanya bisa menutupi semu merah dipipinya, rasanya ingin berteriak hingga suaranya habis, namun ia tak habis pikir? Revan yang sangat membencinya tiba-tiba mengungkap kan rasa yang indah ini?

"Gue cinta lo udah lama.." bisiknya melepas pelukannya.

"K-kamu serius?" Atha tak berani mendonggakkan wajahnya.

Seketika raut wajah Revan menjadi seseorang yang sedang menahan tawa dan akhirnya Revan tertawa, lalu terpingakal-pingkal, hingga ia tak kuasa menahan tawa dan membekam mulutnya sendiri akibat terlalu lama menahan tawa.

"Becanda doang sih" Revan menunjukkan kedua tangannya yaitu jari telunjuk dan jari tengah peace.

Hatinya hancur berkeping-keping, Atha menangkap jelas mata candaan itu. Seketika ia membuang mukanya murka lalu berlari sekencang-kencangnya.

"Eh, mau kemana lo! gue serius ini mah!" Revan mengejarnya.

Ia kehilangan jejak gadis impiannya itu, hatinya bergerutu pelan 'Cewe bawaannya baper terus'

"Ketawa aja salah, apalagi gue nembak," degusnya kesal.

Atha mendorong kakinya melangkah cepat, rambut nya terombang ambing, Menyusuri ramainy jalan, namun ketika sampai didepan gerbang sekolah , Atha menengok sekilas ada, dan Nata disana.

Heart disclosure [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang