Clarine menggeliat di atas ranjang rumah sakit. Perlahan-lahan dia membuka matanya lalu mengambil air minum di sampingnya dan meminumnya.
Setelah itu dia diam.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
"Ahh, bosan banget!" teriak Clarine kesal.
Sudah tiga hari dia di sini, dan sudah tiga hari pula dia bagai burung yang terkurung di dalam sangkar. Nggak boleh keluar dari dalam kamar inapnya ini.
Ceklek
"Siang, ini saya bawakan makanan untuk anda. Dimakan ya, lalu minum obat. Semoga lekas sembuh. "
"Saya sudah sembuh, sus! "
Suster tersenyum. "Belum, masih banyak luka yang belum kering. Di tambah lagi, ada beberapa luka sayatan yang ada di lenganmu itu membuatmu semakin kehilangan banyak darah."
Clarine mengalihkan pandangannya dan menghembuskan nafas kasar. Dasar suster sialan!
"Oh iya, nanti pada sekitar jam empat sore dokter akan ke sini. Ya sudah, saya permisi dulu. "
Lalu suster itu keluar meninggalkan Clarine sendirian. Lagi.
***
Elvano mengembalikan handphone kepada si pemiliknya. Tangannya ia masukkan ke saku hoodienya dan yang lainnya memainkan pisau lipat kesukaannya.
"Gimana kalau lima puluh juta? "
Elvano tetap diam sambil tetap memainkan pisau lipatnya.
"Uhm, tujuh puluh lima juta? " tawarnya lagi karena tidak ada reaksi dari Elvano. Pikirnya mungkin karena upahnya kurang.
Elvano tersenyum tipis lalu berdehem. "Seratus? " ucapnya datar.
Pria berjas itu membulatkan matanya lalu berpikir sejenak. "Asal semua aman? "
"Deal? " Tak menjawab, Elvano malah mengulurkan tangannya minta berjabat tangan. Pria berjas itu menerimanya.
"Deal! "
Setelah itu pria berjas pergi menaiki mobilnya dan hilang di belokan jalan. Elvano menyenderkan punggungnya di tembok.
Akan ada pekerjaan baru kali ini dengan upah yang lumayan tinggi. Hmm, dua keuntungan sekaligus. Kesenangan dan uang ia dapatkan keduanya secara bersamaan kali ini. Apalagi targetnya orang dari masalalu yang membuatnya menjadi seperti ini.
Bravo!
Ia tak perlu repot-repot untuk mencari tahu keberadaannya karena sudah ada orang yang menyuruhnya untuk membunuhnya. Hmm, keberuntungan.
Elvano menegakkan badannya dan memakai topi hoodienya. Ia harus bersiap-siap untuk malam nanti. Malam yang sungguh indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Danger ✓
FanfictionENDING✓ Bagaimana jika sesuatu atau seseorang yang berbahaya berada didekatmu? Ketakutan? Oh tidak!! Tidak bagi Clarine. Dia malah begitu menyukainya bahkan mencari-carinya. Keinginannya itu terwujud ketika bertemu dengan Elvano di toko buku. Elva...