Sweet Danger eps 13

661 35 1
                                    

Sambil tersenyum manis, Bara melangkah menuju parkiran. Hari ini Clarine masuk. Ahh, dia ingin menagih janji cewek itu untuk menemaninya dan membuatnya merasa bersalah.

"Bara! "

Sial! Batin Bara. Pengganggu itu lagi. Mungkin dia terlalu lembut.

"Gue boleh pulang bareng lo nggak hari ini, pliis tadi gue nebeng temen soalnya. Teman gue sekarang lagi kumpul organisasi," Stevy bersikap sok manis dan menunjukkan puppy eyes-nya.

Dia pikir dengan begitu Bara akan luluh? Haha, buang jauh-jauh pikiran itu. Cewek di depannya ini hanyalah pengganggu hubungannya dengan Clarine, dan juga berani-beraninya dia menyakiti Clarine. Clarine cewek incarannya.

"Sorry Vy, hari ini aku ada jadwal pemotretan. Gimana, nih? "

Senyuman harapan Stevy luntur. Sekarang raut wajahnya di buat-buat kecewa. Dasar drama queen.

"Ya udah deh, gue nebeng yang lain aja kalo gitu, "

Stevy berbalik dan berjalan.

"Aku bantuin nyari taksi, ya? "

Stevy berhenti berjalan, berbalik dan tersenyum lebar. Dia mengangguk cepat. Bara bergegas menemani Stevy menuju jalan raya dan mencarikan taksi untuknya. Setelahnya Stevy pulang dengan senyuman sok manisnya yang malah membuat Bara 'eneg' saja.

Bara mengedarkan pandangannya, menemukan sosok yang sangat ia rindukan. Rasanya sehari tidak bertemu dengannya hari terasa suram. Clarine sedang duduk di dekat trotoar dengan buku di pangkuannya. Matanya bergerak-gerak membaca tulisan yang dituangkan diatas kertas.

"Hai, Clar!" sapa Bara.

Clarine mendongak, menyunggingkan senyum tipis. "Hai, kak Bara. " sapa balik Clarine.

Bara duduk di samping Clarine dan mengamati wajah Clarine dengan tatapan mendalam. Rambut Clarine bergerak-gerak tertiup angin.

"Ada yang aneh kak sama aku? " tanya Clarine bingung. Bara tertawa. Cewek ini memang sangat... sangat menarik!

"Kamu cantik,"

"Nggak, aku nggak cantik. Wajah aku penuh lebam, cantik darimananya coba? "

Tawa Bara langsung terhenti. Matanya kini menatap Clarine tajam. "Siapa yang bikin kamu kayak gini? "

Clarine terdiam. Dapat dilihat tangan Bara langsung mengepal dan gigi-giginya bergemeletuk.

"Siapa, Clar?! " meski lembut, namun nada suara Bara terdengar sedang menahan emosi.

Tiin tiin

Clarine berdiri. "Maaf kak, aku duluan. "

Clarine langsung masuk ke dalam mobil. Untung saja El tepat waktu. Bara menyorot Elvano kosong. Dia tersenyum penuh makna sambil melambaikan tangan.

Tiin tiin

Klakson berbunyi lagi. Setelah itu mobil Elvano berjalan meninggalkan Bara di sini. Bara mengepalkan tangannya kuat sampai buku-buku kukunya memutih. Bahkan sampai tangannya terluka, berdarah.

Satu pengganggu lagi?

Masalahnya dia sejenis!

***

"Jangan dekat-dekat sama dia! "

Clarine menoleh. "Siapa? "

Elvano diam, sikap dinginnya muncul kembali. Clarine berpikir sejenak lalu membulatkan mulutnya.

"Nggak dekat, cuma kebetulan aja ketemu. "

"Dia yang gangguin lo! "

"Sok tahu! "

Elvano diam, tak menjawab. Kecepatan mobil meningkat drastis, membuat Clarine berpegangan pada apapun yang berhasil diraihnya.

"Lo cari mati, ya?! " teriak Clarine tak habis pikir. Orang ini seperti tak sayang nyawa saja, apa dia berpikir dia itu kucing apa yang nyawanya dobel-dobel? Untung saja jalanan sepi karena dipinggir hutan--sepertinya.

Ehh tunggu dulu!

Hutan?

Clarine menengok lewat jendela. Benar, di sini banyak pepohonan dan daerahnya sepi. Apa jangan-jangan...

"Lo mau bunuh gue di sini, hah?! "

Ciiiit

"Aww! "

Clarine mengaduh. Kepalanya terbentur. Dasar psikopat, ngerem aja mendadak nggak bilang-bilang. Elvano keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah yang ukurannya lumayan besar. Di sini sangat sepi. Daripada merinding sendirian, Clarine turun dari mobil dan mengikuti langkah Elvano.

Rumah ini lumayan terawat. Banyak barang-barang yang masih berfungsi dan rumah ini benar-benar bersih. Pantas saja, ada dua orang penjaga rumah ini. Satunya pembantu, satunya tukang kebun. Mereka memanggil Elvano dengan sebutan 'tuan'. Hmm, rumah ini memang miliknya.

"Dia sudah di beri makan? "

"Sudah tuan, tadi juga sudah saya bersihkan badannya, "

Elvano mengangguk. Clarine bingung, siapakah yang sedang mereka bicarakan?

***

Sweet Danger ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang