1. Salyeojuseyo I

3.7K 238 12
                                    

Angin yang berhembus kencang semakin mendorong dirinya untuk berlari lebih cepat di tengah hutan gelap gulita. Padahal dilihat dari jam tangannya saat ini hari masih siang. Seketika ia menyadari gelap bukan lagi milik malam. Mungkin karena langit diatas sana hampir tak terlihat karena tertutup dedaunan dari pohon yang berukuran raksasa.

Lengannya terlihat membiru, sudut bibirnya berdarah, keringat lelah bercampur takut sudah membanjiri tubuhnya. Ia sungguh bingung kenapa tiba-tiba ia berada di tempat yang sama sekali belum pernah ia lihat. Ini terlalu aneh untuk menjadi nyata. Jika ini mimpi rasanya ia ingin bangun sekarang juga.

Beberapa saat kemudian, di tengah kecepatan berlarinya semakin melemah, matanya tiba-tiba menangkap sesuatu di arah kanan. Seperti tumpukan uang dan berlian. Belum pernah sebelumnya ia melihat uang yang bergeletakkan begitu saja di tanah.

Entah dorongan dari mana yang menggerakkan kakinya untuk berbelok ke arah sana. Ia hanya berharap bahwa ada seseorang disana untuk meminta bantuan. Di dunia ini mustahil sekali jika uang sebanyak itu tidak ada yang memilikinya.

Tapi langkah kakinya mendadak berhenti, lututnya melunglai ketika di hadapannya kini berdiri seorang bertubuh tegap dan berkaki jenjang yang entah datang dari mana. Orang itu memegang pistol di tangannya dan menatap tajam seraya mengatakan,

"Siapa kau?"

Darahnya seketika berdesir, rasa takut semakin merambat naik, napasnya tersengal-sengal karena panik ketika orang itu mengarahkan pistol tepat di kepalanya.

Ia hanya bisa menelan kata-katanya. Suaranya seperti mendadak hilang. Dengan air mata yang terus berlinang, dalam hati ia mengerang, 'salyeojuseyo'.

~

"SALYEOJUSEYO!!!"

Krystal Jung terbangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya pelan. Keringat sedari tadi membasahi tubuhnya, pipinya pun penuh dengan linangan air mata. Mimpi tadi sungguh terasa seperti nyata. Dadanya pun naik turun mengatur napas yang sedari tadi belum stabil, ia seolah habis tenaga.

"Ternyata hanya mimpi." Gumamnya.

Ia memejamkan matanya sejenak, mencoba menetralkan tubuhnya. Pandangannya kemudian tertumbuk pada jam di atas meja belajar.

"Pukul 08.15 pagi." Lenguhnya sembari menghela napas pasrah,

"Aku bukan mahasiswa lagi.." katanya dengan suara terdengar parau.

Memutuskan untuk tidak bangun, Krystal Jung yang akrab disapa Krystal itu kembali menenggelamkan kepalanya ke bantal. Biasanya jam-jam segini ia akan berangkat kuliah sampai nanti siang. Tapi rupanya kali ini tidak, mulai hari ini Krystal cuti kuliah karena tidak mampu membayar tunggakan biaya semester.

"Aku benar-benar manusia paling sial di dunia.." geramnya kesal sambil mengusap wajahnya kasar.

-

"a.. apa? Sebentar. Apa aku tidak salah dengar? Kau benar-benar cuti kuliah?"

Suara yang cukup melengking milik Seulgi cukup membuat temannya menutup kedua rungunya, Krystal. Ia tak habis pikir apa mungkin selama ini Seulgi makan kaleng atau semacamnya? Mengapa bisa melengking seperti itu?

"Ya! Kau tidak bisa memelankan suaramu? Lama-lama telingaku bisa terbakar!" Protes Krystal.

"Kau itu ya! Aku sedang bertanya padamu!" Nada Seulgi terdengar kesal.

Krystal lantas menundukkan kepala lalu kembali menyeruput es coffee yang Seulgi pesankan beberapa menit lalu. Saat ini mereka sedang berada di sebuah kafe tak jauh dari rumahnya. Sebenarnya ia malas sekali keluar, kalau bukan Seulgi yang mengajaknya, sepertinya Krystal akan tetap tidur seharian.

MY HAPHEPHOBIA BOSS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang