19. Sebuah Pernyataan

1.5K 175 14
                                    

Happy Reading!


Flashback

Satu helaan napas meluncur mulus dari bibir Jaehyun ketika baru saja terbangun dan pemandangan pertama yang matanya tangkap adalah sosok Krystal, sedang tertidur di sofa dengan posisi duduk menghadap ke arahnya.

Meskipun penerangan sedikit temaram, tapi Jaehyun masih bisa melihat dengan jelas bahwa tidur dengan posisi seperti itu tidaklah nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun penerangan sedikit temaram, tapi Jaehyun masih bisa melihat dengan jelas bahwa tidur dengan posisi seperti itu tidaklah nyaman. Ia lantas bangun dari tidurnya tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Krystal yang masih tertidur disana.

Langkahnya dibuat pelan sebisa mungkin agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan gadis itu.

"Sudah kubilang untuk tidur di ranjang. Tapi dia keras kepala sekali. Padahal aku tidak akan melakukan apapun! Ck!" Dengus Jaehyun pelan seraya memperhatikan Krystal.

Dari jarak yang lumayan dekat dapat Jaehyun lihat raut wajah yang terlihat lelah dan tidak fit. Dengan perlahan dan sangat hati-hati, lelaki itu meraih tubuh Krystal dan menggendongnya lalu memindahkannya ke ranjang miliknya agar Krystal bisa tidur dengan posisi yang nyaman.

Untuk sesaat Jaehyun dibuat tertegun oleh wajah Krystal yang sedang bersandar di dada bidangnya. Diamatinya setiap inci wajah Krystal, ia lalu bergumam.

"Cantik.."

Ia penasaran sedang apa Tuhan ketika menciptakan Krystal? Alisnya, matanya, bulu mata lentiknya, hidungnya, dan bibirnya...

"Benar-benar sempurna." Gumamnya lagi.

Kemudian hawa panas tiba-tiba menyerang tubuhnya, apalagi beberapa jam saat yang lalu ia telah menjamah bibir tipis dan mempesona itu. Astaga, rasanya begitu candu bagi Jaehyun. Bahkan ia merutuki dirinya yang entah sejak kapan bisa mempunyai otak semesum itu.

Menggelengkan kepala, Jaehyun lantas segera melangkahkan kaki mendekati ranjang setelah dibuat tertegun tadi. Segera ia baringkan tubuh Krystal di ranjangnya dan menyelimutinya.

"Kau harus memikirkan tubuhmu dulu sebelum memikirkan orang lain. Semakin lama kau semakin terlihat kurus." Ucapnya seraya naik ke atas ranjang lalu duduk dan menopang dagu, tak bosan-bosannya kembali menatapi wajah gadis itu.

Sedang nyaman-nyamannya, tak lama kemudian suara gedoran pintu menyambangi telinganya, mengganggu ketenangannya. Awalnya ia tidak berniat hendak membuka, tapi gedoran itu semakin kencang dan membuat amarahnya memuncak.

"Astaga!"

Flashback End

"Astaga! Kau ini bicara apa Krystal? Tidak akan terjadi apa-apa? Hei.. dia ini tetap lelaki Krystal! Apalagi kau cantik sekali. Laki-laki mana yang akan tahan?" Bentaknya memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya.

MY HAPHEPHOBIA BOSS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang