16. Sekedar Khawatir?

1.8K 203 24
                                    

•Gimana ini? Aku gak bisa update tiap hari, padahal pengen banget ;(

•Kalo chap ini menurut kalian rame, aku bakal usahain buat up lagi besok ;)

•Oh ya, Chap ini rada panjang, biasanya aku nulis cuman sekitar 1700 kata.. tapi yang ini hampir 2500  jadi yang sabar ya bacanya wkwk

Happy Reading!



Krystal merebahkan dirinya ke atas kasur, memejamkan mata dan memutar kembali memory yang beberapa saat lalu terjadi. Untuk pertama kalinya ia mendapat perlakuan manis dan lembut dari seorang Jaehyun. Laki-laki itu bahkan benar-benar tidak membiarkan dirinya berjalan, Jaehyun menggendongnya sampai depan kamar sepulang dari rumah sakit.

Itu hal yang tak pernah sebelumnya ia sangka dari Jaehyun. Meskipun terlihat kikuk, tapi Krystal menikmatinya tadi. Hatinya seperti tergelitik sampai-sampai ia membayangkan bahwa mereka adalah pengantin baru mengingat begitu dekatnya mereka tadi.

'Astaga aku berpikiran apa?'

Krystal menengadahkan kepalanya ke atas, memandang langit-langit kamar. Seutas senyum pun kembali menghiasi bibirnya ketika bayangan wajah Jaehyun terlintas untuk kesekian kalinya. Krystal membenamkan wajahnya dibawah selimut. Ia yakin seberapapun ia berusaha, ia tidak akan bisa tertidur, meskipun ingin. Pikirannya sudah terlampau penuh dengan laki-laki dingin itu. Serasa mau meledak.

Tok tok!

Krystal terperanjat ketika tiba-tiba suara pintu kamarnya berderit terbuka. Jaehyun dengan sebuah nampan berisi mangkuk dan gelas di tangannya? Krystal tidak salah lihat?
Jaehyun masuk ke dalam kamar dengan tempo yang sedikit ditahan. Ia seperti ragu apakah akan masuk atau tidak.

"Sajangnim?" Krystal berseru heran.

Jaehyun menelan ludahnya sendiri. Dengan sedikit gemetar, ia menarik kursi di depan meja rias dan menggesernya ke depan tempat tidur lalu meletakkan nampan yang ia bawa tadi diatas kasur.

"Dio bilang kau harus meminum obat setelah ini. Jadi makanlah dulu." Kata Jaehyun tanpa menatap mata Krystal sedikitpun.

Krystal yang tengah menyandarkan punggung ke sandaran ranjang terlihat kaget. Ia memandang semangkuk bubur dan segelas air bercampur irisan lemon di hadapannya. Kapan Jaehyun menyiapkan semua ini? Memasak bubur itu membutuhkan waktu yang tidak lama.

"Aku membelinya ketika di perjalanan tadi. Saat kau tertidur di mobil." Ujar Jaehyun ketika menyadari tatapan Krystal yang seakan penuh tanya.

"Makanlah.." sambung Jaehyun.

Krystal mengangguk canggung.

"Apa mau kusuapi?" Tambahnya.

"Ah, tidak perlu." Jawab Krystal cepat-cepat meraih sendok dan mulai memakan bubur itu.

Suasana terasa sangat canggung, ia harus makan di hadapan Jaehyun yang terus memandanginya. Krystal berusaha untuk tidak tersedak. Sambil mengatur napas, ia terus mengunyah dan menelan sedikit demi sedikit.

"Sekali lagi aku minta maaf Krystal ssi."

Dan, meskipun Krystal berusaha sekuat tenaga, akhirnya ia pun tersedak juga.

"Hei pelan-pelan.." Seru Jaehyun mengambil alih sendok dari tangan Krystal.

"Biar aku saja yang suapi. Kau masih lemas." Ucapnya seraya menyendokkan bubur ke mulut gadis itu.

Deg!

Entah ke berapa kalinya Krystal mengalami debaran yang muncul tiba-tiba. Ia menebak, sebentar lagi dadanya meledak.

MY HAPHEPHOBIA BOSS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang