Happy Reading!
"Sajangnim.. le le pas.."
Ujar Krystal pelan ketika sadar bahwa ia sudah lama berada dipelukan lelaki itu. Bahkan wangi tubuh Jaehyun sepertinya kini sudah menempel pada tubuhnya.
"Ah maaf," gumam Jaehyun setelah berdehem.
Keduanya terlihat begitu canggung. Krystal masih tak percaya beberapa detik yang lalu ia berada di dalam dekapan tubuh tegap dan kekar milik Jaehyun. Hatinya mendadak menghangat ketika membayangkannya. Hanya dengan dekapan Jaehyun, segala rasa sakit tadi sedikit berkurang. Tapi kenapa semuanya malah terasa menyebalkan? Ia rasa pengaruh seorang Jung Jaehyun mulai mengikatnya cukup kuat.
"Bukankah ini sakit?" Tanya Jaehyun memandang sendu pipi Krystal.
Krystal pun mengerti dengan apa yang Jaehyun maksudkan. Ia lantas menggeleng ringan,
"Ini hanya luka kecil, tidak sakit. Besok juga akan menghilang."
Masih dengan tatapan sendu, Jaehyun menghela napas panjang di hadapan gadis itu. Ia tahu, jika Krystal hanya berpura-pura menutupi kesakitan di dalam dirinya.
"Tunggu sebentar.." Kata Jaehyun membuat Krystal terdiam dan hanya menatapnya keluar kamar dan menghilang dibalik pintu.
Tak lama kemudian ia kembali dengan sebuah kotak P3K di tangannya. Kedua matanya lalu sibuk berkutat dengan obat antiseptik dan cairan alkohol disana.
"Kemari." Pinta Jaehyun seraya menarik lembut lengan Krystal untuk beringsut lebih dekat padanya.
"Tahan sedikit," Ucap Jaehyun sedang tangannya sibuk mengobati luka di pipi Krystal.
Krystal merasakan debaran di dadanya berguncang lagi. Kali ini wajah mereka terlampau dekat, sampai-sampai Krystal dapat merasakan deru napas Jaehyun menyapu wajahnya. Bau mint yang menyeruak dari mulut lelaki itu semakin membuatnya nyaman dan candu?
"Jangan menahannya lagi. Mulai sekarang kau boleh menceritakan semuanya padaku." Imbuh lelaki itu semakin membuat bibir Krystal kelu untuk berbicara bahkan kerongkongannya serasa mengering untuk sekedar menelan ludahnya sendiri.
Ada apa dengan sikap Jaehyun sekarang ini?
Mengapa mendadak ia jadi lebih lembut dan penuh perhatian padanya?
"Sudah lebih baik?" Tanya Jaehyun menatap Krystal lekat-lekat usai memasang plester untuk melutupi luka itu.
Krystal kontan memalingkan wajahnya menghindari tatapan mendebarkan milik Jaehyun lalu menjawab,
"Emm ya, aku baik-baik saja."
"Sekarang kau tidurlah."
Jaehyun bangkit dari duduknya lalu menyimpan kotak P3K diatas nakas samping tempat tidur. Perlahan ia membawa Krystal untuk berbaring dan menarik selimut sebatas perut Krystal yang terlihat datar.
"Padahal keadaanmu belum pulih.. Jeongmal!!" Jaehyun mendumel pelan tapi masih saja dapat Krystal dengar dengan jelas.
"Terimakasih, Sajangnim." Gumam Krystal dan mendapat anggukan dari Jaehyun.
-
Setelah beberapa menit menunggu Krystal sampai terpejam lelap, Jaehyun baru kembali ke dalam kamarnya. Sejenak ia memijit pelipisnya sendiri. Pikirannya akhir-akhir ini penuh sekali dengan sosok Krystal. Dan dadanya masih mengganjal, belum begitu tenang.
'Ayahku datang, dan..'
Jaehyun teringat dengan perkataan Krystal yang menggantung tadi.
"Ayahnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HAPHEPHOBIA BOSS
Romance[COMPLETED] Aku tidak bisa bersentuhan dengan orang lain. Aku mengidap Haphephobia sebelum akhirnya dia datang dalam hidupku dan menjadi satu-satunya orang yang bisa menyentuhku. - "Manusia itu butuh sentuhan. Kau hanya perlu menemukan cara agar bis...