Happy Reading!
Satu jam sebelumnya...
"Sudah kubilang aku tidak punya uang ayah!" Ucap Krystal kesal.
"Siapa yang mau minta uang padamu?"
Dahi Krystal mengkerut,
"Lalu? Untuk apa ayah berada di sekitar rumahku?"
Bukannya menjawab, ayahnya malah tertawa renyah di hadapan Krystal.
"Aku tidak perlu lagi minta uang padamu. Pacarmu itu sangat mengerti, dia sangat pintar." Imbuhnya membuat Krystal semakin kebingungan.
"Maksud ayah?"
"Beberapa kali pacarmu itu memberiku uang padaku. Dia sangat kaya kan? Yah kau memang cerdas memilih laki-laki."
Krystal tercengang. Jaehyun memberi uang pada ayahnya?
"Ah sudahlah. Kau memang anak yang tak tahu diuntung. Kau itu sama saja seperti ibumu. Pelit!" Ujar ayahnya kemudian pergi meninggalkan Krystal yang masih berdiri mematung. Masih tak percaya dengan apa yang ayahnya katakan barusan.
...
"Krystal.. hei.."
Krystal terperanjat karena kibasan tangan bibi Song di depan wajahnya.
"Kenapa melamun? Ada yang sedang mengganggu pikiranmu?" Tanya bibi Song dengan tangan yang masih sibuk mengolah makanan.
"Ah tidak bi. Oh ya bi, aku sudah selesai membungkus kudapanku, jadi aku pamit pulang saja." Jawab Krystal dengan raut dan gelagat bingung.
Bibi Song memandang sendu. Bisa ia lihat bengkak dikedua mata Krystal. Pasti sesuatu telah membebani pikirannya lagi. Bagaimana pun Krystal sudah ia anggap seperti anaknya sendiri, bibi Song pasti tahu jika sesuatu terjadi pada Krystal.
"Jangan terlalu berpikir macam-macam. Kau masih muda. Jangan sia-siakan hidupmu dengan kesedihan."
Krystal hanya menunduk mendengar penuturan bibi Song. Wanita paruh baya itu selalu tahu apa yang dirasakannya.
"Aku pamit bi." Krystal membungkuk lalu melangkah pergi.
"Emmmm.. hati-hati di jalan."
Malam ini sengaja krystal berjalan-jalan untuk menenangkan pikirannya. Dan entah kenapa langkahnya malah membawanya ke kedai bibi Song yang letaknya tak terlalu jauh dari rumahnya. Ia sendiri tidak paham, mungkin karena Krystal sudah terbiasa, jadi tanpa berpikir pun kakinya akan selalu tahu tempat yang selalu membuatnya nyaman.
"Krystal ssi?"
Krystal tersentak. Mendapati seorang Dio kini sudah berdiri di hadapannya. Entah sejak kapan lelaki itu berada disana.
"Dio? Sedang apa kau disini?" Tanya Krystal panik.
"Itu tidak penting. Bisa kita bicara?"
Krystal tidak menjawab.
"Sebentar saja."
-
"Aku ayahnya Krystal." Pria paruh baya itu memperkenalkan diri.
Jaehyun terdiam. Sebenarnya, tanpa harus dijelaskan pun ia sudah mengetahui bahwa lelaki itu adalah ayahnya Krystal. Mengingat sudah beberapa kali mereka bertemu. Namun, tidak sedekat dan berdua seperti ini.
"Kau pacarnya Krystal kan?"
Deg. Jaehyun mematung. Lidahnya kelu untuk berkata-kata. Jaehyun hanya tersenyum kaku lalu menundukkan kepala. Mereka kini tengah duduk di ruangan tengah setelah Jaehyun mengajaknya untuk mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HAPHEPHOBIA BOSS
عاطفية[COMPLETED] Aku tidak bisa bersentuhan dengan orang lain. Aku mengidap Haphephobia sebelum akhirnya dia datang dalam hidupku dan menjadi satu-satunya orang yang bisa menyentuhku. - "Manusia itu butuh sentuhan. Kau hanya perlu menemukan cara agar bis...