Happy Reading!Jika ada orang yang bertanya tentang kenapa Krystal selalu hidup dalam kesulitan. Maka Krystal bisa menjawabnya, karena mungkin semua jalan yang ia sudah dan akan dilalui adalah sebuah ketentuan dari Tuhan.
Tapi, jika mereka bertanya tentang kenapa Krystal kini memilih jalan rumit dalam hidupnya dan memutuskan untuk menghadirkan diri di dalam hidup Jaehyun. Maka Krystal dengan segala kebingungannya tidak akan bisa menjawab, karena sebenarnya ia ingin sekali pergi, berlari dan bahkan menangis ketika berkali-kali Jaehyun mengusirnya dengan mengatakan kalimat yang menyakitkan.
Namun, lagi-lagi hati kecil Krystal memintanya untuk tidak melakukan itu. Ia rasa semuanya akan semakin rumit jika tidak diselesaikan. Meski sebetulnya ia tidak yakin apa lagi yang harus ia selesaikan. Yang pasti Krystal tahu semua ini pasti sangat berat untuk Jaehyun. Tentang phobia dan kisah masa lalu yang sempat Dio ceritakan padanya sehari sebelum keberangkatan Jaehyun untuk perjalanan bisnis ke London.
Flashback
"Dia punya trauma masa lalu yang sangat berat Krystal. Aku bahkan penasaran, sekuat apa Jaehyun sehingga bisa berdiri tegap hingga saat ini." Dio menjeda kalimatnya. Ia juga ikut meneteskan air mata di depan Krystal yang matanya telah tenggelam sembab.
"Saat berumur 15 tahun. Jaehyun, dan ayah ibunya mengalami kecelakaan. Rumah mereka habis terbakar begitupun ayah dan ibunya yang tidak bisa diselamatkan."
Mendengar itu, hati Krystal melengos. Ia bahkan rasanya lupa bagaiman cara bernapas.
"Jaheyun selamat sendirian. Dia diasuh oleh neneknya sendiri tanpa kasih sayang dan perhatian. Hampir setiap hari Jaehyun mendapat perlakuan yang tidak baik, bahkan ia sempat koma karena didorong oleh Lucas dan terjatuh dari lantai 2 di rumahnya."
'Lucas? Pantas saja mereka tidak akur.' Batin Krystal.
"Sejak itu, dia hidup menutup diri dari dunia luar. Dia mulai hidup mandiri sejak sekolah menengah. Aku yakin, saat itu Jaehyun merasa bahwa semua orang di sekelilingnya berbahaya untuknya karena hampir setiap hari diperlakukan dengan kasar dan, ya, bisa dibilang sangat tidak wajar. Dan disanalah phobia itu muncul. Phobia yang memenjarakannya sampai saat ini."
Dio menghembuskan napas panjang. Di hadapannya Krystal sedang menangis sesegrukan tak tertahankan lagi. Mendengar kemalangan nasib yang jaheyun alami membuat hatinya terasa tercabik-cabik. Dibalik sikapnya yang dingin, kasar, ketus, dan tak berperikemanusiaan itu ternyata Jaehyun mengalami kisah yang sulit melebihi kesulitannya.
"Aku, entah, ke berapa kalinya aku memohon padamu Krystal. Tolong bantu Jaehyun. Jangan menyerah dan putus asa padanya. Tolong berikan dia harapan lagi. Aku mohon."
Krystal menunduk dalam. Air matanya semakin luruh tumpah ke atas pangkuannya hingga celananya basah oleh air matanya sendiri.
"Aku tahu ini sulit. Aku juga pernah berada di posisimu sampai akhirnya aku bisa sedekat ini dengan Jaehyun. Itu bukan perkara mudah. Aku tahu."
Dio meraih tangan Krystal dan menggenggamnya erat.
"Aku mohon."
Flashback End
"Aku berjanji, tidak akan menyerah padamu Jaehyun."
Air matanya menetes ke atas bantal yang ia tiduri. Sembari menggenggam tangan Jaehyun yang masih berada di perutnya, Krystal sesekali membelai tangan itu yang terasa semakin dingin. Jaehyun sudah terlelap tidur, bahkan deru napasnya yang begitu teratur bisa Krystal rasakan di sekitar leher dan bahunya. Begitu menggelitik dan membuat canggung, hingga ia tidak bisa terlelap sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HAPHEPHOBIA BOSS
Romance[COMPLETED] Aku tidak bisa bersentuhan dengan orang lain. Aku mengidap Haphephobia sebelum akhirnya dia datang dalam hidupku dan menjadi satu-satunya orang yang bisa menyentuhku. - "Manusia itu butuh sentuhan. Kau hanya perlu menemukan cara agar bis...