Happy Reading!
Flashback
Menghabiskan waktu kurang lebih satu jam karena macet yang tak bisa ia cegah, akhirnya Jaehyun tiba di sebuah perumahan pinggiran kota wilayah Mak-dong. Pemukiman yang banyak terjajar rumah bertingkat dan beberapa rumah besar yang dihuni oleh sebagian besar keluarga menengah sampai kelas atas. Menurutnya tempat itu sangat cocok untuk ia tinggali. Karena tidak terlalu ramai dilewati orang-orang.
Ya. Jaehyun datang dengan berbagai alasan dan keputusan yang besar. Karena phobianya, adalah alasan yang paling utama. Ia akan merasa sangat risih ketika berjalan atau berdiri jika di sekelilingnya banyak manusia yang berlalu lalang melewatinya atau bahkan seringkali tak sengaja menabraknya.
Hampir setiap hari ia sering kesusahan ketika melewati apartemennya. Apalagi saat di dalam lift, ia tidak dapat mencegah orang-orang itu untuk tidak berada dalam satu lift dengannya. Maka dari itu, ia memilih jam kerjanya malam hari. Klub Bello buka dari pukul 09.00 malam sampai 03.00 pagi. Alasannya karena pada jam pulang ia bisa dengan leluasa kembali ke apartemen tanpa khawatir karena ia sering pulang dalam keadaan mabuk.
Sebenarnya Jaehyun mempunyai satu mansion yang terletak di pusat kota Seoul, tapi menurutnya mansionnya itu terlalu besar untuk ia tinggali sendiri. Maka dari itu ia lebih suka tinggal di apartemen atau rumah sewa. Dan kali ini ia ingin pindah ke kawasan yang tak banyak orang yang tinggal.
Menatap sesaat pintu rumah yang akan ia huni, Jaehyun lalu memencet password yang pemilik gedung beritahukan padanya lewat pesan teks. Sembari membawa dua koper akhirnya ia masuk ke dalam setelah suara pintu terbuka berbunyi. Tak banyak barang yang harus ia bawa, hanya beberapa pakaian dan keutuhan penting saja.
Jaehyun terlihat tengah memandang seluruh isi rumah. Kesan pertama ia merasakan cukup nyaman dengan tatanan ruangan yang kentara sekali dengan kehangatan keluarga. Ia yakin jika pemilik sebelumnya mungkin merupakan satu keluarga yang harmonis. Ruangan tersebut cukup luas, dengan dua kamar, satu ruang keluarga, dapur, satu kamar mandi luar dan satu kamar mandi di dalam kamar.
Jaehyun mengembang kempiskan hidungnya beberapa kali. Sejuk. Pikirnya. Ia langsung merasa cocok dengan tempatnya kali ini. Ya setidaknya ada rasa nyaman yang bisa ia nikmati saat sendiri.
Drrtttt.. drrtttt..
Tiba-tiba ponsel di dalam saku celananya bergetar. Ia lantas mengambilnya dan segera menggeser ikon hijau di layar ponsel ketika mengetahui Dio lah yang menghubunginya.
"Ya?"
"Kau sudah sampai di rumah barumu?"
"Em.."
"Bagaimana? Apakah nyaman untuk ditinggali?"
"Emm begitulah.."
"Kau sudah bertemu dengan penyewa sebelumnya? Pemilik gedung bilang padaku bahwa penyewa sebelumnya belum mengambil barang-barangnya."
"Entah, aku tidak tahu."
"Baiklah kalau begitu.."
Sementara lawan bicaranya masih bersuara, Jaehyun terlihat sedang melihat-lihat ke sekitar meja belajar yang terdapat banyak buku berjejer rapi disana.
"Jika ada apa-apa, hubungi aku.."
Jaehyun masih mengabaikan perkataan Dio, kedua matanya masih menyisir meja untuk membaca buku apa saja yang ada disana. Psychologycal Assesment, Gestalt Therapy, Psychologi and neuroscience, Emotional Intelligence..
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HAPHEPHOBIA BOSS
Romance[COMPLETED] Aku tidak bisa bersentuhan dengan orang lain. Aku mengidap Haphephobia sebelum akhirnya dia datang dalam hidupku dan menjadi satu-satunya orang yang bisa menyentuhku. - "Manusia itu butuh sentuhan. Kau hanya perlu menemukan cara agar bis...