Rio.

1.8K 224 10
                                    

Hening malam ini, sungguh membuat hati terasa sepi, Rio berjalan menelusuri pantai ditengah malam, dibawah langit hawai yang dipenuhi taburan bintang, ia terdiam dan berdiri menatap laut yang menderu-deru, helaan nafas terasa ketika ada sedikit lelah pada harapan yang diinginkan.

Rio menutup mata merasakan hembusan angin yang berhembus menembus tubuhnya, menerbangkan sedikit rambut pendek lantas memberi kesejukan yang damai, meredam amarah yang menggebu dalam hati, menenangkan hati yang sempat terjatuh.

"Ne. Aku mengerti, aku hanya keluar malam untuk melihat laut dan bintang. Aku tau itu....iya...goodnight." suara gadis yang baru saja matikan telpon,

Rio melirik dan memperhatikan gadis yang datang tanpa sadar jika dirinya ada disamping,pandang yang fokus pada ponsel dalam genggaman, tak membuat gadis ini menyadari jika kini ia tengah diperhatikan oleh lelaki manis yang menatap penuh arti.

Ketika ponsel tersimpan dalam saku, gadis itu mulai menanggah lantas pandang mata mulai melihat Rio yang berdiri dihadapan, sedikit kaget. Ia tak pernah menyangka jika disini masih ada orang yang bangun dan lagi apa-apaan dengan tatap lelaki ini?

"Kau...berhenti menatapku begitu." Rosie berucap, membuat Rio mengalihkan pandang menuju lautan.

"Kau belum tidur?" Rio bertanya tanpa melihat, rosie ikut menatap lautan,

"Jangan so akrab denganku." Rio tersenyum, ia tatap rosie,

"Kita teman dari SD. Bukan kah seharusnya kita akrab? " Rio berucap, rosie melirik sekilas.

"Aku tidak mengingatmu, tak usah kau berucap seakan Saat SD kita berteman. Bagiku teman sd hanyalah sepercik ingatan yang harus dilupakan,termasuk dirimu. " Rio terdiam hening, sedikit merasuk menyakiti hati, namun ia tetap tersenyum. Rio sudah berusaha keras merubah sikap. Jadi biarkan dia menjadi Rio yang baru di hadapan rosie.

"Bukan kah ingatanmu memang terhapus? Jika begitu, mari berteman rosie. Membuka lembaran baru dan lupakan masa lalu, tolong anggap aku sebagai teman baru mu bila masa lalu kita hanya sampah dimatamu." Rio berucap ia ulurkan tangan, rosie menatap lelaki tinggi ini.

"Kau adalah teman masa lalu ku, dan akan tetap begitu. Aku tidak mau lagi berurusan dengan masa lalu ku, cukup hanya kenal tak perlu berteman. " rosie berucap lantas pergi meninggalkan,

"Tunggu! Rosie. Apa yang harus aku lakukan agar kita berteman?" Rio berteriak, rosie terdiam dan melirik Rio sekilas,

"Tunjukan jika kau memang teman yang baik."

Rio terdiam, ia lihat gadis itu pergi menjauh hingga bayang nya tak terlihat lagi, Rio hela nafas, ia tersenyum, Rio ambil kerang kecil di bawah kaki,

"Rosie. Seperti dulu. Biarkan aku hadir kembali dalam kehidupanmu, meski aku sudah hilang dalam hatimu. Tapi aku percaya suatu hari akan ada waktu dimana kau bisa mengingatku kembali. Maka dari itu aku akan menjadi orang yang baru bagimu"

Rio lempar karang itu, lantas perlahan ia kembali menuju hotel.

Rio terus mengikuti langkah dari rosie, entah keberuntungan dari mana namun dia adalah kameramen yang bertanggung jawab mengambil video rosie, ia ikuti semua yang dilakukan gadis ini.

Setiap langkah, tawa dan cara berbicara gadis ini begitu manis terlihat. Tidak kah rosie menyadari bagaimana Rio mengagumi? keindahan yang tuhan ciptakan? Begitu nyata namun susah untuk ia gapai. Tak mengapa. Karna ketika pandang mata masih bisa melihat gadis manis yang begitu dicinta.

Hampir 1 jam lebih ia mengikuti gadis ini, cukup lelah ketika berat kamera mulai membebani pundak, bersyukur waktu istirahat datang, di sebuah stan makanan tak jauh dari pantai, ia berdiri menunggu minuman yang ia pesan.

Love Is Silent[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang