Rosie nampak tenang dengan apa yang dia lihat, pandang mata tertuju pada lelaki yang bermain gitar menyanyikan kan lagu indah, didepan seluruh orang, di restoran sederhana rosie terdiam.
Rio memberikan senyuman pada gadis manis yang datang, sudah setahun setelah pertemuan didanau, pertemuan yang menjadi akhir dari segalanya namun juga awal yang baru dari ke 2 orang yang telah tumbuh menjadi sosok yang dewasa serta bijaksana.
Singkat cerita. Kejadian malam ini selalu berlangsung selama hampir setengah tahun, itu benar. Berawal dari ketidaksengajaan angela yang berkata jika Rio tidak menikah melainkan menjadi wakil kepala pengurus panti asuhan yang berada di LA. Tak jauh dari danau saat mereka bertemu.
Ketika ia mendengar fakta tersebut ada rasa lega, rosie bukan berharap agar Rio mau menerimanya untuk kesekian kalinya lagi, rosie hanya ingin menata hubungan meski itu hanya sebatas pertemanan. Ia akan buang rasa cinta dan rasa ingin bersama sebagai sepasang yang saling mencintai. Meski sulit rosie akan lakukan,
Beberapa bulan setelah angela berucap, rosie mengambil cuti dan pergi menuju LA, dan untuk malam pertama dikota ini, rosie kembali bertemu dengan lelaki yang telah melupakannya. Melupakan seluruh perasaan,lelaki yang nampak bernyanyi dikafe restoran nya sendiri. Rosie sudah tau semuanya.
Tak ada hal spesial yang terjadi, hanya sapa bagai 2 orang baru bertemu yang dilakukan, berbicara akan hal yang tak melibatkan masa lalu, membiarkan percakapan terjadi seakan mereka baru saja menjadi teman baru. Meski sulit untuk tidak berkata rindu, setidaknya berada dizona nyaman membuat rosie maupun Rio mampu menerima keadaan yang telah berubah ini.
Entah sadar atau tidak. Seiring waktu berjalan dan rosie yang habiskan masa cuti untuk membantu anak panti dan berada direstoran Rio setiap malam menjelang, menjadi suatu hubungan yang telah hancur berantakan mulai tertata dan terbangun seiring mereka bersama. Meski tanpa ada lagi kata cinta dan tak ada lagi kata yang mencoba untuk mengenang masa lalu. Kini mereka benar-benar telah melupakan masa kelam yang begitu menakutkan jika mereka ingat.
Teman.
Kata singkat yang menjadi pegangan dalam hubungan yang mulai terbangun ini. Meski dalam hati lelaki masih ada ragu yang menguasai, namun baik hati gadis manis perlahan namun pasti Rio rasakan keyakinan yang mulai menguat.
Dan inilah mereka sekarang, berada dalam 1 meja, mendengarkan vocalis lain yang bernyanyi, rosie hela nafas ketika ia sedikit bosan, dan lusa ia harus kembali kekorea.
"Kau bosan?" seakan tau. Ah pada dasarnya Rio sudah tau wajah rosie ketika bosan melanda gadis ini.
"Hm, lusa aku akan kembali kekorea, masih banyak pekerjaan, kurasa aku sedikit lelah menjadi seorang idol" rosie berucap, ia lihat rio yang hanya tersenyum,
"Mau berjalan keluar?ada festival makanan malam ini," Rio berucap, rossie melirik dan mengangguk.
"Sure."
•
•
"Kau tau? Saat kau sibuk di restoranmu tadi siang, al menangis karna berebut dengan christy untuk aku peluk, " rosie nampak mengeluh,
"Benarkah? Kau terlalu nyaman untuk dipeluk, makannya kedua bocil itu ingin sekali memelukmu" Rio berucap, rosie menatap malas.
"Hah...kau kan wakil kepala panti asuhan, boleh kan aku adopsi Mark saja?" rosie berucap membuat Rio terkekeh.
"Ayolah, kau ingin mengadopsi mark yang baru berumur 4 minggu itu? Kau akan kena scandal" Rio berucap, rosie pukul pelan tangan kanan lelaki ini.
"Suka-suka hatiku, lagipula umurku sudah cocok menjadi ibu" rosie berucap, menatap penuh bangga diumurnya yang akan memasuki 29 tahun depan ini.