•
Rio perhatikan gadis yang nampak bersiap untuk berfoto dengan yang lain, dengan baju putih, Rio tertegun, gadis kecilnya yang manis kini terlihat begitu mempesona, rosie telah menjadi gadis yang begitu cantik, entah itu ketika kecil maupun dewasa.
Rio siapkan kamera dan memfokuskan nya pada rosie yang tengah berfoto bersama jennie, setiap pose yang rosie lakukan mampu membut Rio tak bisa fokus merekam, biarkan orang berucap jika ia begitu berlebihan, namun ia benar-benar tak bisa pungkiri betapa ia sangat mengagumi,
Jisoo perhatikan Rio yang lebih memfokuskan pandang pada rosie dibanding merekam video, orang jatuh cinta memang bisa seperti ini? Jisoo hela nafas, ia dekati Rio,
"Fokus dengan pekerjaanmu Rio, kau bisa memandangi rosie setelah pekerjaanmu selesai" jisoo berucap membuyarkan angan yang sempat terbayang, Rio tersenyum,
"Maaf noona, kemari kini giliranmu untuk ku video" Rio berucap dengan senyum manisnya,
"Ambil videoku dan lisa yang benar rio" Rio mengangguk, ia segera memfokuskan kamera pada jisoo dan lisa,
•
waktu istirahat telah tiba, Rio nampak membawa 4 botol air untuk diberikan pada rosie dan yang lain,
"Terimakasih Rio" rosie berucap, Rio tersenyum dan mengangguk,
"Kau lapar? Mau kuambilkan makanan atau kau ingin makanan lain? Aku akan membelinya jika kau mau" Rio berucap, menawarkan hal yang ingin rosie makan,
"Hm, aku lapar, bisakah kau belikan aku makanan biasa Rio?" Rosie berucap, ia memang terbiasa dibelikan makanan oleh Rio, dan lelaki itu hanya mengangguk mendengar permintaan dari yang terkasih.
"Baiklah, aku akan membelikannya, kau tunggulah aku akan segera kembali" Rio berucap, ia segera pergi keluar untuk membelikan apa yang rosie inginkan.
"Whoah, rio sepertinya sudah jadi pelayanmu " lisa berucap dengan makanan dimulutnya,
"Enak sekali kau tak usah sewa astisten dan membayarnya, " jennie ikut berucap, rosie hanya tersenyum,
" tentu saja, dia menyukai ku bukan? Sudah semestinya dia memperlakukanku seperti ini, dan lagi jadi menjadikan Rio pelayan sepertinya adalah hal yang sang cocok untuknya" rosie berucap, ia ambil air mineral dan meminumnya,
"Kau terus saja mempermainkan orang yang menyukaimu, bagaimana jika suatu saat kau lah yang malah menyukai rio?" Jisoo yang sedari tadi hening kini bersuara, ia tatap rosie yang malah terkekeh dengan perkataanya,
"Oh ayolah unnie, itu tidak akan terjadi, sampai kapanpun aku tidak akan menyukainya, rio hanyalah lelaki rendahan dimataku, " rosie berucap, jisoo hela nafas,
"Aku ingin bertanya, jika. Jika seandainya kau jatuh hati padanya bagaimana?" Jisoo bertanya, rosie terdiam sejenak,
"Sudah ku bilang a-"
"Aku hanya bertanya, jika. Jawab saja" rosie terdiam sejenak, tumben sekali jisoo berbicara dengan pandang serius, rosie hela nafas,
"Jika aku jatuh jatuh cinta padanya. Hal yang pertama yang aku lakukm adalah melupakannya dan membuang rasa itu, dengar unnie, sampai kapanpun aku taakan pernah jatuh cinta pada rio. Tidak akan pernah. Karna bagiku rio hanyalah musuh yang harus aku hancurkan." Rosie berucap dengan sorot lebih serius, jisoo tatap tajam manik coklat milik gadis ini.
Keyakinan rosie sungguh sangat terlihat, jisoo ambil makanan dan memakanamnya,
"Jika itu keyakinanmu. Kau harus mempertahankannya dan..." jisoo terhenti ketika lim datang, sangat cepat. Itu karna kebetulan sekali makanan yang disukai rosie tak jauh dari tempat photobook.
![](https://img.wattpad.com/cover/200585954-288-k618478.jpg)