Taehyung

1.2K 187 44
                                    

Asta hela nafas ia perhatikan Rio yang tertidur lemas diatas ranjang, setelah pulang dari kencan kemarin malam, Rio jatuh sakit ia terserang diare dan demam, entah apa yang lelaki ini makan, namun jelas dan pasti Rio salah makan hingga membuatnya diare.

Rio cukup menyusahkan ketika sakit, bukan apa-apa hanya lelaki ini tidak suka dengan hal berbau rumah sakit,Rio tak ingin diperiksa, dilihat dari kondisinya seharusnya Rio dirawat karna cairan dalam tubunya terlalu banyak keluar,

Beruntunglah asta adalah mantan pasukan khusus, ia menjadikan kelapa sebagai peganti infusan, setidaknya dengan begini Rio tidak kekurangan cairan akibat diare dan muntah, setidaknya kondisi Rio sedikit lebih baik dari pada kemarin.

Rosie pandangi lelaki yang juga menatapnya dengan senyuman, ia lihat bagaimana lelaki itu berjalan kearahnya, dengan senyum manis rosie balas senyuman lekaki tinggi ini
Hingga lelaki ini berdiri tepat dihadapannya,

"Kenapa?" Rosie bertanya ketika lelaki itu hanya diam menatapnya,

"Tidak, seperti pesanku, aku menjemputmu untuk makan bersama chaeng" rosie tersenyum,

"Jika begitu ayo untuk apa kita hanya diam saja, Tae " taehyung. Lelaki yang kemarin baru sampai dikorea setelah konser diarab, mendatangi rosie yang menunggu dibalkon apartemennya.

Hingga keduanya mulai berjalan keluar, lengkap dengan masker dan topi, rosie rasakan genggaman taehyung, untuk segera pergi menuju tempat tujuan.

"Aku lapar ji soo," terdengar suara dari orang tercantik dikorea, irene. Yeah. Irene redvelvet. Hari ini dia dan jisoo sedang berjalan-jalan dihari libur.

Tujuan utama mereka untuk membeli beberapa barang dan pergi kesalon telah selesai, dan kini mereka tengah menuju kesalah-satu restoran untuk mengisi perut yang terasa begitu kosong.

"Ne, unnie. Ahh bagaimana kita makan direstoran itu, sepertinya makanan disana enak, lihat saja pengunjungnya" jisoo berucap ia tunjuk restoran yang berada diujung jalan, restoran yang tak terlalu besar namun tampak elit dan elegan.

"Terserah yang terpenting aku bisa makan" irene berucap, jisoo hanya mengangguk, ia langsung menyuruh supir untuk menuju restoran didepan.

"Mau kemana rio?" Suara zin terdengar ketika ia melihat lim yang turun dari tempat tidurnya,

"Aku lapar, aku ingin makan, mana paman, zin?" Rio bertanya dengan suara lemasnya. Dia memang sedikit keras kepala, harusnya Rio menyadari jika tubuhnnya itu sedang lemah.

"Aku akan membawakannya untukmu, kau tidurlah, boss menyuruhku untuk menunggumu dan memberimu apa yang kau butuhkan." Zin berucap ia simpan ponsel, mempause game dan berjalan kearah Rio,

"Bilang saja kau menerima nya karna kau ingin bersantai, dasar pemakan gaji buta! Aku baik-baik saja lebih baik kau bantu paman, pelayan disini hanya 5 jika kau disini yang lain akan kerepotan" Rio berucap apa adanya, zin terkekeh. Meski begitu ia dan lim berteman baik meski hari-hari mereka hanya di penuhi oleh adu mulut.

"Hah. Seperti biasa kau memang keras kepala,baiklah Rio jika begitu ayo biar kuantar menuju restoran" zin berucap,

Restoran asta tepat berada dilantai dasar, bangunan 2 lantai yang memiliki luas yang lumayan besar, lantai 1 adalah tempat usaha dari asta yakni sebuah restoran makanan yang cukup digemari orang-orang, ya meski sebenarnya dibanding restoran lain restoran asta paling kecil diantara restoran yang berada dalam 1 kawasan dengannya.

Love Is Silent[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang