12 Years Ago.
•
•
•
"Dasar Cengeng! Menangis saja terus! Aku tak sengaja mematahkan pensilmu, jangan menangis berisik kau rosie!" Lelaki berumur 11 tahun itu tampak malas melihat teman sekelasnya menangis,
"Rio kau jahat! Itu dari mendiang kakaku!!!!" Tangis nya terus menjadi,
"Mana aku tau! Aku akan menggantinya!" Rio. Lelaki kecil manis itu segera keluar kelas, meninggalkan rosie yang menangis.
Dalam beberapa saat, sikecil Rio kembali dengan 2 pensil yang sama dengan milik rosie yang tak sengaja ia patahkan, Rio lihat rosie sudah berhenti menangis namun gadis itu masih terisak menahan tangis, sedikit khawatir karna dia merasa bersalah akan hal ini.
"Ini aku ganti, anggap saja pensil ini dari mendiang kakamu, dan kau simpanlah pensil yang patah itu" Rio berucap, ia berikan 2 pensil itu diatas meja.
"Rio, buat apa kau mengganti pensil si cengeng dan cupu itu? Sudah biarkan saja" joo gun, teman dari Rio.
"Jika tidak diberikan, dia akan terus menangis, ini sudah jangan menangis rosie, ambilah" Rio berucap ia segera duduk di bangkunya,
•
•
"Dasar jelek! Miskin! Kumuh! Pergi kau!" Sentakan angela. Nona muda penerus dari Hanz company, mendorong sikecil rosie, yang ingin ikut bermain, membuat rosie hendak menangis,
"Kau itu tidak pantas bermain bersama kami rosie!" Sentakan angela kembali, lantas gadis itu segera pergi meninggalkan rosie yang mulai menangis lagi, rosie berdiri, dan mulai mencari tempat untuk duduk dan menyendiri seperti biasa.
"Dasar cengeng! Kenapa kau begitu lemah? Jika ada yang menindasmu kau harus melawannya, bodoh." Rosie terdiam, ia lirik sampingnya,
"Tapi aku tak bisa melawannya, mereka banyak, aku tidak berani" Rio menghela nafas,
"Jika kau terus diam, mereka akan terus memperlakukanmu dengan buruk, apa kau mau seumur hidupmu kau terus disakiti???" Rio berucap, membuat rosie menggeleng pelan,
"Ta-tapi-"
"Tinggal lawan, tak perlu takut, mereka manusia sama sepertimu, sudah jangan menangis, ini pakailah untuk menghampus air matamu" Rio berucap, ia berikan sapu tangan miliknya, lantas segera pergi tinggalkan rosie.
•
•
•
Rosie tampak berjalan untuk menuju rumahnya, rumah miliknya tak jauh dari sekolah dasarnya, ia berjalan dengan wajah sembab karna menangis, angela membuat rambutnya basah karna dengan sengaja gadis kaya itu menyiram nya dengan air jus.
Ia dengar suara sepedah dibelakang, hingga sepedah putih berhenti didepannya, rosie berhenti dan melihat lelaki yang selalu ada untuk menyemangatinya, lelaki dengan wajah dingin namun begitu manis ketika tersenyum nampak memandangnya,
"Ayo naik, biar kuantarkan kau pulang, " rosie terdiam sejenak,
"Ayo rosie, naiklah" dengan sedikit paksaan akhirnya rosie menaiki belakang sepedah milik Rio.
Ketika gadis itu naik, lim dengan perlahan menggayuh sepedahnya, seiring roda berputar, keheningan lah yang terasa, rosie lihat punggung lelaki manis ini, meskipun Rio adalah anak orang kaya, dia manis, dia tidak seperti anak lainnya, anak-anak lain selalu membulinya hanya karna dia anak dari orang miskin, dan juga dia masuk sekolah dasar ini pun karna dibiayai oleh teman dari ayahnya.