Rosie terima sebucket bunga dari Rio, seperti biasa dia berada dimobil milik asta bersama Rio, apa rosie duduk didepan? Tidak. Gadis itu duduk dibelakang, Rio tersenyum,
"Penampilan mu hebat sekali, aku sangat menyukainya" Rio berucap, ia sembunyikan luka dalam hatinya dan menunjukan senyuman seakan dia baik-baik saja.
"Hm terimakasih" Rio hela nafas ia mulai melajukan mobil dengan perlahan,
Diperjalanan,Rio nampak masih memikirkan kejadian tadi, ada rasa penasaran namun enggan ia untuk berjalan, ia lirik rosie yang fokus ponselnya,
"Rosie,boleh aku bertanya?" Rio berucap sedikit ragu
"Apa?" Rio telan ludah dengan gugup, lantas ia segera menarik nafas,
"Apa hubunganmu dengan taehyung?" Rio bertanya, membuat rosie terdiam sejenak lantas melihat Rio,
"Kenapa memang?" Rosie balik bertanya,
"Hm, uh. A-aku hanya pe-penasaran saja, kalian sepertinya sangat dekat, aku tak sengaja melihat mu berpelukan dengan nya" Rio berucap mengeluarkan rasa penasaran dalam hatinya, rosie hela nafas,
"Kau melihatnya?" Rio mengangguk,
"Terus apa yang kau pikirkan?" Rio terdiam sejenak, rosie balik bertanya dengan kata yang begitu tenang tanpa ada rasa khawatir dalam wajahnya. Bukan apa-apa,seseorang akan cemas kan jika orang yang dia suka memergokinya berpelukan dengan orang lain?
"Aku percaya padamu, dan berpikir jika itu pelukan pertemanan" meski dusta yang Rio ucapkan, Rio hanya berpikir positif agar obrolan ini tak menjadi perdebatan yang membuat buruk hubungannya.
"Jika begitu tak perlu kau tanyakan, aku mencintaimu Rio, jadi kau tenang saja" rosie berucap, membuat Rio hening, mencintai??? Ada rasa senang yang timbul ketika perkataan itu muncul.
"Mencintaiku? Kau mencintaiku rosie?" Rio berucap dengan antusias, ia hentikan mobil dipinggir jalan lantas melihat rosie,
"Hm, aku mencintaimu" rosie berucap meski dengan wajah datar dan senyum tipis, Rio tersenyum senang, jadi dia berhasil? Tuhan terima kasih.
"Jika kau mencintaiku, aku semakin percaya padamu rosie, aku tidak akan pernah mengecewakanmu aku berjanji" Rio berucap,
"Hm lakukanlah. Dan lebih baik kau jalankan mobilnya aku sangat lelah, aku ingin tidur" Rio mengangguk, ia segera melajukan kembali mobil,
Hingga perjalanan ditemani oleh obrolan Rio yang begitu membosankan untuk rosie dengar, apa yang mau banggakan dari hubungan ini? Hanya sang lelaki saja yang terlalu berharap dan percaya dengan dusta yang gadis ini ucapkan.
•
Ketika rosie sampai didepan dorm, dan Rio yang telah pergi, rosie buang bunga yang beri tepat ditempat sampah, tak perduli betapa tulusnya Rio memberikan bunga itu. Karna baginya apapun yang beri tidak ada artinya.
•
•
Asta menghela nafas ketika ia melihat Rio yang malah fokus pada ponselnya, bukan nya membantu asta menutup restoran Rio malah duduk dimeja dengan senyuman yang terus terukir dibibir manisnya.
"Hoy-hoy anak muda! Kenapa kau malah diam,berdiri dan bantu aku membereskan ini semua" asta berucap, Rio melirik asta lantas tersenyum denhan cengirannya.
"Santai paman, aku sedang fokus membalas pesan dari rosie, aku tak ingin membuatnya menunggu" Rio berucap, asta menghela nafas, sudah ia duga.
Asta ambil ponsel milik Rio lantas melihat layar ponsel yang kebetulan teradapa chat antara rosie dan Rio,