Lelaki manis ini nampak memperhatikan gadis kecil yang berdiri didepan toko kue, memperhatikan kue ulang tahun yang terpajang didepan kaca, hingga tak lama gadis kecil itu pergi melanjutkan perjalanan yang sempat terhentikan.
Rio. Dia berjalan dan melihat kue yang sempat rosie lihat, Rio lirik rosie yang sudah berjalan jauh didepannya, dengan langkah sedikit cepat Rio ikuti kemana langkah gadis manis itu pergi.
•
Langkah kaki rosie menelusuri jalan menuju rumahnya, namun langkah itu terhenti ketika rosie lirik lelaki manis yang tiba-tiba saja berjalan disampingnya, Rio lirik rosie yang terhenti ia ikut berhenti dan menatap rosie yamg sedikit kaget.
"Mari pulang bersama."Rio berucap rosie hela nafas dan tersenyum.
"Hm,"
Kedua langkah anak sd ini berjalan bersama menelusuri kembali jalanan raya, Rio sesekali melirik rosie yang nampak masih memasang wajah sedih,
"Besok hari libur, mau main bersama?" Rio bertanya, membuat rosie melirik sedikit kaget,
"Main? Kemana? " rosie bertanya, Rio nampak diam sejenak,
"Ada festival makan besok sore, kita akan kesana, jika kau mau" Rio berucap, rosie mengangguk. Kata makanan membuatnya sangat bersemangat,
"Tentu, aku mau" Rio mengalihkan pandang dari senyum senang rosie, entah kenapa, Rio selalu saja tak bisa menunjukan expresi sebenarnya pada rosie. Ia terlalu malu.
Hingga langkah mereka terhenti ketika kini rumah rosie sudah didepan mata,
"Terimakasih telah mengantarku Rio, " Rio hanya mengangguk dengan wajah dingin seperti biasa,
"Hm, kalo begitu aku pulang dulu" Rio berucap ia berbalik untuk segera pergi,
Hanya beberapa langkah namun rosie memangginya kembali,
"Rio. Untuk besok, aku sangat menantikannya"
Rona merah terlihat jelas diwajah Rio, ketika ia melihat senyum manis rosie, membuat Rio berbalik dan segera berjalan,Rio hanya mengacung kan tangan kanannya keatas,
Rosie tersenyum. Melihat punggung lelaki itu pergi meninggalkannya.
¤•••¤
•
Rio terdiam hening ketika ia telah sampai dieverland taman hiburan yang dipenuhi wahana-wahana menarik, tak ia sangka jika rosie ingin mengajaknya kemari, sejujurnya Ri9 ingin sekali menolak, ia cukup trauma dengan taman hiburan.
"Rio are u okay? " rosie bertanya, Rio lirik gadis yang memakai masker ini, lantas tersenyum dan mengangguk.
"Hm, kau ingin bermain apa rosie?" Rio berucap, ia sedikit ragu dengan apa yang ia ucapkan, Rio hanya takut rosie memintanya menaiki wahana extrim, sungguh ia tak menyukai wahana itu.
"Semuanya, hm karna ini adalah hari liburku, aku ingin bersenang-senang, kau maukan menemaniku menaiki semua wahana disini?" Rio terdiam sejenak, sungguh. Ia tak bisa menolak apa yang rosie mau, hingga sebuah anggukan Rio perlihatkan,
"Hm tentu rosie, aku akan menemanimu" Rio berucap dengan senyum manis yang dibuat setulus mungkin. Meski hati enggan namun lim harus bisa melawan rasa takut lantas membuat rosie senang hari ini.
"Terima kasih Rio, ayo, aku ingin menaiki roller coaster terlebih dulu" rosie berucap dengan tangan yang menggenggam dan menarik pelan tangan Rio untuk mengikuti langkah kaki yang rosie tuju.
•
Rasa berdebar Rio rasakan saat diri mulai menaiki roller coaster, ketika sabuk pengaman terpasang, Rio terus menarik nafas, ia benar-benar takut akan ketinggian, Rio pegang erat gagang untuk dipegang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Silent[END]
Подростковая литература[Chaerio] Ketika diam membuat hampa keadaan