Why Rosie?

1.6K 196 36
                                    

"Happy birthday, Rosie."  Gadis berumur 11 tahun itu terdiam bungkam ketika lelaki dingin ini memberinya Kue Ulang tahun yang dia ingin kan kala itu.

Ditaman tak jauh dari rumahnya, Rio yang tadi siang memintanya untuk datang pukul 5 sore. Siapa sangka lelaki ini malah memberinya kue ulang tahun? Antara senang dan haru. Rosie tak bisa mengutarakannya.

"Rio, kenapa kau selalu ingat ulang tahunku?" rosie berucap dengan pandang berkaca.

"Perlu kah aku jawab pertanyaan itu?" rosie menggeleng pelan lantas tersenyum,

"Sekarang tiup lilinya" Rio berucap, rosie mengangguk, sebelum meniup gadis ini nampak berdoa terlebih dulu, Rio tersenyum ketika rosie menutup mata,

Rosie dengan perlahan meniup lilin ulang tahun, ia tatap Rio yang menatap dengan wajah dinginnya. Meski pun wajah Rio selalu datar dan jarang tersenyum namun dimata rosie Rio begitu hangat dan perhatian.

"Ini untukmu"  Rio menyimpan perlahan kue diatas kursi taman, lantas ia bawa kotak kecil dan memberikannya pada rosie.

"Apa ini?"

"Kau bisa membukanya saat kau pulang nanti" Rio berucap, rosie mengangguk mengerti,

"Aku potong kuenya yah?" rosie berucap lim mengangguk, lantas keduanya mulai duduk dikursi, Rio perhatikan rosie yang memotong kue.

"Ini untuk mu Rio," rosie berucap ia berikan kue tanpa piring kepada Rio,

"Hm" Rio mengangguk lantas ia mengambil kue dari rosie.

"Kau tau? Aku menginginkan kue ini tempo hari, kenapa kau bisa tau dan ini pasti mahal kau dapat uang dari mana?" rosie bertanya, dengan tangan memotong kue untuk dirinya sendiri.

"Aku melihatnya sebelum aku mengajakmu ke festival makan waktu itu, aku mengumpulkan uang dengan membantu paman tetangga membersihkan kebunya" Rio berucap,

"Benarkah? A-aku pasti sangat merepotkanmu" rosie sedikit menunduk,

"Tak masalah. " rosie hela nafas. Rio adalah orang kaya namun lelaki ini bisa mengumpulkan uang dengan membantu orang lain.

"Kau tau Rio apa yang aku harapkan?" Rio menatap rosie dengan gelengan pelan.

"Selain keluargaku. Aku ingin kita selalu bersama. Rio, Terima kasih"

ו••×

Taehyung nampak terdiam dibalkon apartemennya, sudah 6 bulan setelah ia menjauhi rosie. Bukan tanpa sebab namun lelaki ini merasa kecewa dan lagi dia hampir 3 tahun mendekati rosie namun kenapa lelaki lain yang menjadi memilikinya?

"Kau baik-baik saja?" suara lelaki terdengar dibelakang,

"Hanya merindukan chaeyoung, hyung."  taehyung berucap pada lelaki yang berdiri disampingnya.

"Kau tak pantas merindukannya" jin berucap, taehyung menatap jin dengan pandang bingung,

"Dengar tae, bukan kah kau mencintainya? Jika memang kenapa kau mudah sekali menyerah padahal kau belum mendengar penjelasan dari gadis itu. Dan lagi lelaki tinggi yang kau bilang itu masihlah kekasih bukan suami. Kau masih banyak kesempatan " jin berucap, taehyumg menghela nafas.

"Kau benar hyung, tapi aku masih kesal dan juga chaeyoung tak ada niat untuk menghubungiku," taehyung berucap,

"Tenanglah kawan, menurutku chaeyoung adalah gadis pemalu dan mempunyai gengsi tinggi, jika kau meemang suka padanya, bulan depan ada acara dan kita diundang termasuk grup gadis itu. Jadikan pertemuan nanti itu untuk memperbaiki hubungan mu dengannya"

Love Is Silent[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang