Jisoo nampak diam, entah kenapa cerita dari Rio ia masih begitu sangat penasaran, jisoo perhatikan rosie yang tertawa bersama lisa dan jennie, sesungguh nya jika diperhatikan kembali, rosie terlihat begitu sangat baik, ini seperti pertama kali ia bertemu saat trainee dulu.
Entah salah jennie ataupun salah lisa,ke 2 gadis itu selalu saja memberi motivasi buruk, rosie memang menjadi gadis yang kuat dan jarang menangis, namun sifat kuat dan tegarnya lah yang membuat dia salah langkah, bukannya jisoo tak ingin menyadarkannya namun hati rosie sudah membatu ditambah lisa dan jennie selalu memperkuat dengan kata-kata dendam.
Jisoo hela nafas, jika dipikirkan kembali istilah "orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti." Memang benar adanya, rosie adalah salah satunya, ada rasa tak rela dari dasar hati jika mengingat Rio akan menjadi korban dari permainan yang rosie sedang mainkan. Bukan karna suka. Namun jisoo hanya merasa jika Rio bukanlah orang yang pantas untuk disakiti.
Ingin sekali jisoo untuk ikut dalam permainan, bukan untuk menjadi pahlawan namun untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, menganalisis semuanya, tapi hei ayolah ini bukan film detektif conan, dan lagi jisoo kurang tertarik dengan masalah percintaan, ini benar-benar sungguh menyebalkan, baru kali ini ia ingin masuk dalam permainan, rosie memang benar-benar gila.
"Unnie kenapa kau diam saja, kemari bergabung" lisa berucap, menyadarkan jisoo dari pikiran akan menyelamatkan.cih. ingatlah jichu ini bukan game yang dimana kau akan menjadi pahlawan. Ini hanyalah kisah rumit dari 2 insan yang harusnya kau biarkan.
"Hei rosie, jadi setelah ini apa rencanamu?" Serentak semua terdiam, baru pertama kali jisoo bertanya, cukup aneh mamun tak ada yang mencurigai, jisoo memiliki sifat yang susah ditebak, dan juga tak terlalu perduli dengan masalah percintaan,
"Wah, apakah unnie mulai tertari dengan perci-"
"Tidak,hanya ingin tau" jisoo segera memotong kalimat dari jennie, ia tatap rosie yang tersenyum dengan tenang,
"Apa yah? Hm tak tau unnie, aku hanya akan melakukan sesuatu yang menarik bagiku" jisoo terdiam, ini lah rosie. Jika jisoo sulit ditebak maka rosie lebih susah ditebak, entah apa yang dia rencanakan selanjutnya, namun jelas dan pasti tak lama lagi akan ada yang terjadi pada Rio.
"Begitukah, " jisoo berucap ia berdiri untuk berjalan menuju kamar,
"Mau kemana unnie??" Lisa bertanya,
"Membuka psp terbaru yang semalam ku beli, mau ikut?" Jisoo berucap,
"Tidak, sana bermain saja" lisa berucap, jisoo mengangkat bahunya lantas berjalan dan masuk kedalam kamar, meninggalkan ke3 sahabatnya.
•
•
•
Rio nampak memperhatikan pemusik yang menjadi pengiring lagu dari grup YG, sejujurnya lim menyukai musik, bukan karna hobi namun sang kaka dulu adalah pemain piano yang handal, sewaktu dulu Rio selalu senang ketika ia mendengarkan sang kaka yang memainkan instrumen indah dengan piano.
"Rio, kemari kau" Rio melirik suara jack dari belakang,
"Iya, apa hyung?" Rio bertanya ia hampiri jack,
"Begini hari ini aku harus membawa berkas penting milik teddy hyung, dia memintaku mengantarkannya menuju busan, dan juga sekarang aku harusnya membantu johan, maka dari itu, tolong gantikan aku dan bantulah johan, " jack berucap, Rio memgangguk mengerti,
"Baik hyung, jika begitu aku akan keruangan johan hyung, kau hati-hatilah, dan semangat!!"Rio berucap lantas ia segera meninggalkan jack,
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Silent[END]
Подростковая литература[Chaerio] Ketika diam membuat hampa keadaan