Rio rasakan jantung yang berdebar, serta rasa senang yang begitu membuat nya ingin terbang tinggi keangkasa, ia peluk bantal dengan dengan begitu senang, siapa sangka jika rosie menerimanya untuk selalu bersama. Ah. Lebih tepatnya menerima Rio menjadi kekasihnya.
Salju pertama dimalam ini, Rio sangat mensyukurinya, dan lagi rosie, bukan kah harapanmu kala itu telah terkabul? Kau merasakan, dan melihat salju pertama kembali bersama rio. Ah. Tapi mungkin hanya Rio yang mengingat keinginan gadis kecil manisnya dulu.
Rio melirik ponselnya, ia lihat ucapan selamat malam yang rosie balas, membuat Rio begitu bahagia, biarkan saja dia terlihat berlebihan, karna menjadi kekasih rosie tak sembarang orang bisa merasakannya,
Hingga kantuk datang menerjang, Rio perlahan menutup mata.•
•
"Ne??? Dia sudah menyatakannya dan kau menerimanya????" Jennie memekik kaget, rosie hanya mengangguk, lantas tersenyum sinis seperti biasa,
"Begitulah, meski aku menerimanya bukan berati aku benar-benar kekasihnya" rosie berucap, jennie mengangguk mengerti,
"Hm aku tau, akhirnya dia sudah kau genggam chaeng, jadi apa yang akan kau lanjutkan selanjutnya?" Jennie bertanya, rosie menggeleng pelan, ia alihkan pandang untuk melihat jendela,
"Entahlah, yang jelas mulai saat ini, aku akan membuatnya merasakan hal yang begitu menyakitkan"
Jennie tersenyum, rosie benar-benar begitu yakin dengan apa yang dilakukan,
•
•
Rio tersenyum dengan bangga, ia begitu bersemangat untuk kerja saat ini, jack yang melihat sedikit bingung, hanya bisa memandang dengan expresi ada apa dengan bocah ini?
"Pagi hyung! Wah kau terlihat rapih sekali hari ini" Rio berucap dengan penuh semangat, ia tepuk pundak jack yang berdiri dengan kopi yang ia genggam,
"Hm pagi, apa kau mendapat lotre Rio?" Jack bertanya, tak biasanya lelaki ini begitu sangt ceria, jika diukur keceriaan Rio naik 900%.
"Hm lotre? Tidak, aku kan tidak pernah membeli lotre" Rio berucap,
"Lantas? Kenapa kau tampak senang sekali, hal bahagia apa yang membuatmu penuh dengan senyuman ini???" Jack bertanya, Rio makin tersenyum membuat jack menjadi sedikit takut. Apa anak ini kesurupan?
"Kau tau hyung, percaya tidak?" Rio berucap dengan antusias,
"Heh bodoh apa yang harus kupercayai? Kau malah bertanya begitu!" Rio terkekeh,
"Maaf hyung, ekhem....kemarin malam aku menyatakan perasaanku pada rosie, dan kau tau???? Dia menerima ku hyung!!!!!" Rio sedikit berteriak, wajah nya begitu senang bagai suporter bola.
Jack terdiam sejenak lantas persekian detik kemudian dia membelakkan matanya,
"Hah??? Really???"
•
•
"Kenapa? Apa aku tampan? Aku tau itu " suara berat lelaki yang kini berada dinegara orang, menunjukan expresi yang membuat rosie terkekeh, hah...melihat dari layar ponsel membuat nya begitu rindu.
"So? Begitukah? Aku matikan yah?" Rosie berucap,
"Eh, aku bercanda, jangan, aku sangat merindukanmu, dan baru bisa menghubungimu setelah 3 minggu lamanya" taehyung. Lelaki yang tengah dekat dengan rosie ini nampak terlihat begitu rindu pada gadis yang kini sedang ber-videocall dengannya.
"Baiklah, jadi tae, kapan kau pulang?"
Rosie bertanya,"Wah tumben sekali bertanya,kau rindu juga yah...." ingin sekali rosie berkata iya. Tapi ayolah. Tidak. Belum waktunya,
